Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kereta Cepat Jakarta Bandung Tembus Surabaya Menyimpan “Horor” di Masa Depan

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
1 November 2022
A A
Ilustrasi Horor Kereta Cepat Jakarta Bandung yang Bakal Tembus Surabaya (Pixabay)

Ilustrasi Horor Kereta Cepat Jakarta Bandung yang Bakal Tembus Surabaya (Pixabay)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika semua berjalan sesuai rencana, kereta cepat Jakarta Bandung akan beroperasi pada pertengahan 2023. Proyek ambisius itu belum juga berjalan, muncul wacana bahwa jalur kereta cepat akan dilanjutkan sampai tembus ke Surabaya. Berbagai keresahan langsung muncul.

Beberapa keresahan yang saya temukan antara lain masalah mobilitas penduduk dan pemerataan pembangunan. Seperti yang sama-sama kita pahami, dampak dari pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung belum terukur. Oleh sebab itu, ketika dampaknya terhadap mobilitas masyarakat dan pemerataan pembangunan belum terukur, bukankah aneh jika pembangunannya diteruskan sampai Surabaya?

Belum lagi kalau kita memikirkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Apakah membangun jalur kereta cepat tembus Surabaya itu sebuah prioritas? Akses di luar Pulau Jawa saja masih berantakan.

Kecepatan bukan solusi

Iya, Pulau Jawa memang menampung paling banyak penduduk Indonesia. Jakarta, Bandung, dan Surabaya adalah kota besar dengan jumlah penduduk yang juga besar. Faktanya, kendaraan pribadi masih menjadi moda paling favorit. Sebuah fakta yang membuat kemacetan di momen-momen tertentu tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, moda transportasi massal memang dibutuhkan. Salah satunya adalah kereta cepat Jakarta Bandung.

Harapannya, kecepatan menjadi salah satu solusi memecah kemacetan. Apalagi ketika jalur kereta cepat akan diteruskan sampai Surabaya. Namun, ada banyak aspek yang perlu disentuh selain memikirkan kecepatan saja.

Sederhana saja. Seberapa sempurna kereta cepat Jakarta Bandung yang akan dilanjut sampai Surabaya? Proyek yang pertama saja belum ada uji dan evaluasi, kenapa nekat lanjut ke ujung timur Pulau Jawa? Ngebet banget, sih? 

Menurut saya, kondisi kereta api jarak jauh saat ini sebenarnya sudah memadai. Namun, dari pengamatan di berbagai media, salah satu hal yang dikeluhkan adalah kualitas layanan. Secara spesifik, misalnya, kursi untuk kereta ekonomi. Masih banyak yang merasa kursi ekonomi untuk jarak jauh itu sangat menyiksa punggung. Meningkatkan kualitas dari hal-hal kecil seperti ini yang kadang terlalu lama untuk dilakukan.

Pertimbangkan juga soal ongkos, dong

Kedua, selain kecepatan, ongkos perjalanan kereta cepat Jakarta Bandung yang lanjut ke Surabaya, kemungkinan, sulit dijangkau orang kebanyakan. Okelah, fasilitas kereta cepat ini pasti akan jauh lebih oke dan canggih. Selain itu, ceruk pasar moda ini jelas bukan ceruk yang sangat besar.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Namun, menurut saya, kita juga harus memikirkan sebuah moda transportasi massal yang murah dan nyaman. Ini kalau kita mau meminggirkan dulu aspek kecepatan. 

Jangankan kereta cepat Jakarta Bandung tembus Surabaya, kebanyakan orang masih harus berpikir dua kali untuk menggunakan kereta api jarak jauh tipe eksekutif, apalagi luxury. Masih banyak yang hanya bisa membayar ongkos ekonomi, paling banter bisnis. Dan mereka-mereka ini yang kadang kehilangan rasa nyaman. 

Duh, bahkan ada kereta eksekutif yang kursinya sudah agak rusak; sedikit miring, berderit, dan kadang sandaran kepala susah diatur. Di masa mudik, misalnya, para perantau rela berebut kelas ekonomi dan berdesakan di dalamnya agar mampu menyisihkan lebih banyak uang di kampung halaman.

Moda transportasi laut apa kabar?

Kalau soal kecepatan, pesawat terbang masih menjadi pilihan ideal. Setiap kota besar memiliki bandaranya masing-masing. Namun, untuk moda ini juga perlu perbaikan besar-besaran. Mulai dari manajerial maskapai, pengawasan, dan fasilitas penunjang sehingga layanan penerbangan di Pulau Jawa lebih memuaskan konsumen. Salah satu aspek yang banyak dikeluhkan adalah keterlambatan.  

Menurut saya, sebagai negara kepulauan, sudah terdengar aneh ketika proyek kereta cepat Jakarta Bandung tembus Surabaya terlihat lebih penting daripada proyek transportasi lainnya. Masalah mobilitas tidak hanya dialami oleh masyarakat di Pulau Jawa, tetapi juga mereka yang berusaha menyeberang ke pulau lain. 

Layanan transportasi kapal laut masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Bahkan kadang terlihat dianaktirikan dibandingkan proyek transportasi lainnya. Tidak heran jika masyarakat masih enggan bermukim bahkan skeptis dengan kondisi di luar Pulau Jawa ketika melihat aksesnya saja belum mendukung. Sementara itu, Pulau Jawa bakal dibuat “semakin seksi” dengan kereta cepatnya.

Indonesia masih negara maritim, kan?

Jika semboyan negara ini memang negara maritim, transportasi laut adalah salah satu proyek yang harus diutamakan. Jika negara ini menganggap laut sebagai pemersatu bukan pemisah, alat untuk menyeberanginya juga harus tangguh. Kalau masih begini saja, masalah moda transportasi massal hanya jadi horor yang tak terjawab. Mau sampai kapan?

Tugas besar pemerataan pembangunan tentu tidak hanya didukung dengan bangunan-bangunan yang megah di pulau tujuan, tetapi juga kemudahan akses untuk mencapainya. Kemudahan akses juga tidak hanya sekadar jalan yang mulus atau transportasi yang cepat. Faktor lain seperti keamanan, kelayakan, biaya yang terjangkau, dan efisiensinya harus diwujudkan.

Penulis: Ahmad Sulton Ghozali

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 November 2022 oleh

Tags: kereta cepatkereta cepat jakarta bandungSurabaya
Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

ArtikelTerkait

4 Stereotip Mahasiswa Unair dari Masyarakat terminal mojok.co

4 Stereotip Mahasiswa Unair dari Masyarakat

25 Desember 2021
4 Waktu yang Pas untuk Menikmati Indahnya Surabaya MOJOK.CO

4 Waktu yang Pas untuk Menikmati Indahnya Surabaya

1 Agustus 2020
Kebun Binatang Surabaya Tidak Sempurna, tapi Selalu Berbenah (Unsplash)

Kebun Binatang Surabaya Tidak Sempurna, tapi Selalu Berbenah

26 Februari 2025
Culture Shock Orang Jogja Saat Merantau ke Surabaya

Culture Shock Orang Jogja Saat Merantau ke Surabaya: Salah Saya Apa kok Dipisuhi Cak Cuk Terus?

5 September 2023
Delta Plaza Surabaya, Mall Sejuta Umat di Surabaya Mengalahkan Royal Plaza dan BG Junction

Delta Plaza Surabaya, Mall Sejuta Umat di Surabaya Mengalahkan Royal Plaza dan BG Junction

30 November 2023
bu risma

Sudah Siapkah Surabaya Melepas Bu Risma?

17 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.