Siap diserbu perantau
Beberapa hari lalu, saya mendengar kabar dari tetangga bahwa dia masih belum bisa mencoba kereta Batara Kresna karena selalu penuh. Artinya, kesadaran warga kabupaten untuk menggunakan transum sudah begitu tinggi.
Saya harap, hal tersebut bisa direspons pemkab atau KAI sekalian agar jadwalnya ditambah. Siapa tahu Lebaran nanti malah bisa sampai malam, mengakomodir para perantau yang pulang.
Dilansir dari Detiknews, pada 2019, ada 260 ribu warga Wonogiri merantau. Data terbaru yang didapat oleh tim Liputan Mojok dari Pemkab, ada 350 ribu perantau. Katakanlah 50 ribu saja yang pulang menggunakan kereta, pastilah Stasiun Wonogiri jadi rame. Jika masih pakai jadwal yang sekarang, saya kurang yakin bisa terakomodir.
Saya sendiri mengapresiasi pihak mana pun yang mengupayakan kereta Batara Kresna jadi lebih cepat dalam hal perjalanan. Kabupaten sekecil Wonogiri, yang kerap dianggap sepele oleh orang kota, nyatanya tetap diperhatikan. Terlebih dengan animo masyarakat yang besar terhadap kereta ini, jadi contoh bahwa orang kabupaten saja peduli dengan transum dan dengan senang hati menggunakan transum.
Lalu, Pemerintah Pusat nunggu apa lagi, kenapa nggak fokus transum untuk rakyat? Oh iya lupa, efisiensi.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Menyusuri Jalur Kereta 100 Tahun Solo-Wonogiri Bersama KA Batara Kresna yang Membelah Bengawan Solo




















