Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Kendarai Sepeda Motor di Jepang Jauh Lebih Ribet Dibanding Mobil

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
26 November 2021
A A
Kendarai Sepeda Motor di Jepang Jauh Lebih Ribet Dibanding Mobil terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Sepeda motor di jalanan Jepang termasuk pemandangan yang cukup jarang saya lihat di kota kecil tempat saya tinggal dulu. Kalau di Tokyo, ada rombongannya Takemichi dkk kali, ya. Itu lho, adegan anak SMA konvoi motor di Tokyo Revengers. Anak SMA di Jepang memang sudah boleh punya SIM, kok: jujur dan nggak perlu dituakan umurnya. Eh.

Di Jepang, mengendarai sepeda motor wajib bisa menunjukkan SIM dan nggak boleh hanya asal bisa naik saja. Sebab, dendanya ngeri banget kalau melanggar aturan ini. Nggak bisa “damai” juga. Katanya, bisa punya SIM dan naik sepeda motor sesuai aturan di Jepang itu ribetnya bukan main, lho. Mau tahu?

Perihal SIM motor di Jepang

Jadi, kalau di Indonesia SIM motor itu ada 3 jenis, SIM C, C1, dan C2. Menurut Perpol Nomor 5 Tahun 2021, SIM C dibedakan jadi 3 jenis berdasar kapasitas silinder mesin sepeda motornya, yaitu SIM C untuk sepeda motor sampai 250 cc, SIM C1 250 cc – 500 cc, dan SIM C2 untuk di atas 500 cc. Di Jepang pun sama, ada pembedaan jenis SIM berdasar kapasitas mesin kendaraannya. Bahkan, SIM motor di Jepang setidaknya ada 7 jenis.

#1 Jenis SIM motor di Jepang

Satu, sepeda motor sampai dengan 50 cc. Dua, sepeda motor biasa terbatas kecil (sampai 125 cc). Tiga, sepeda motor biasa terbatas hanya untuk automatic kecil (sampai 125 cc). Empat, sepeda motor biasa (sampai 400 cc). Lima, sepeda motor terbatas hanya untuk automatic biasa (sampai 400 cc). Enam, sepeda motor besar (di atas 400 cc). Tujuh, sepeda motor terbatas hanya untuk automatic besar (di atas 400 cc).

Di Jepang, SIM kendaraan automatic dibedakan dan penggunaannya terbatas hanya untuk automatic. Jadi, kalau punya SIM nomor 7 berarti ia bisa mengendarai sepeda motor cc berapa pun di bawahnya. Kalau SIM nomor 5 misalnya, ia bisa mengendarai kendaraan di bawah 50cc, di bawah 125 cc, maupun di bawah 400 cc, tetapi belum bisa mengendarai sepeda motor di atas 400 cc. Kira-kira seperti itu.

Nah, untuk syarat umurnya, untuk SIM motor di bawah 400 cc sudah bisa diikuti oleh anak yang sudah berumur 16 tahun. Sedangkan untuk di atas 400 cc untuk usia 18 tahun.

#2 Cara dapat SIM motor di Jepang

Cara mendapatkan SIM sepeda motornya, ternyata ribet, lho. Ada dua cara untuk mendapatkannya. Pertama, dengan ikut sekolah mengemudi terverifikasi. Kedua, ikut one-shot test. Kalau ikut sekolah mengemudi, nanti hanya ikut tes fisik (pengelihatan, buta warna, pendengaran, dll) dan tes akademik tertulis saja tanpa perlu ikut tes keahlian. Tetapi, kalau sudah punya SIM mobil, tak perlu repot-repot ikut tes tertulis juga.

Kalau ikut one-shot test, ia harus ikut tes fisik, tes tertulis mengenai aturan dan etika berlalu lintas, pelatihan keterampilan mengemudi, dan pelatihan P3K. Pelatihan keterampilan mengemudi selama kurang lebih 3 jam ini terdiri dari operasi dasar, dasar-dasar mengemudi, dan pengetahuan tentang mengemudi yang aman. Untuk one-shot test ini biasanya standar keterampilan mengemudinya nggak tercapai karena ujiannya di tempat. Oleh karena itu, banyak yang menyarankan untuk ikut sekolah mengemudi saja, terlebih untuk yang pertama kali ikut ujian SIM.

Baca Juga:

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan agar Motor Nggak Gampang Mogok Saat Musim Hujan

#3 Biaya untuk dapat SIM motor di Jepang

Biaya ujian untuk one-shot test ini total sekitar 50.000 yen (sekitar 6 juta rupiah) jika lulus SIM sementara dan SIM utamanya. Sebagai contoh rinciannya, untuk biaya ujiannya 2.600 yen, biaya penggunaan kendaraan uji 1.450 yen, biaya pengiriman 2.050 yen, biaya kursus pada saat akuisisi 12.000 yen, biaya pelatihan P3K 4.200 yen, dll. Kalau gagal bagaimana, dong? Ya ikut lagi ujiannya, bayar lagi, dari awal lagi.

Untuk biaya sekolah mengemudi, sekitar 150.000 yen – 270.000 yen (sekitar 18 juta – 30 juta rupiah), tergantung sekolah dan daerahnya, juga jenis SIM yang akan diambil. Kenapa biayanya mahal sekali? Namanya juga sekolah. Setidaknya mereka harus menghabiskan waktu 9 – 16 hari untuk sekolah ini.

Untuk pelajaran akademik teorinya saja membutuhkan 26 jam pelajaran dan pelajaran keahlian 9-36 jam pelajaran (tergantung jenis SIM). Sudah mahal, lama pula ya. Namun, sekolah mengemudi ini lebih direkomendasikan untuk pemula karena peluang mendapat SIM dalam sekali ujiannya lebih besar.

Perihal sepeda motor di Jepang

Pajak motor di Jepang berapaan, sih? Kalau sepeda motor di bawah 125 cc sekitar 2.000 yen per tahun (250 ribu rupiah). Mirip lah ya dengan punya kita. Sama seperti di kita juga, pengendara sepeda motor wajib mendaftarkan diri asuransi pengguna jalan raya (mirip jasa raharja kali ya) dan saat beli sepeda motor wajib mendaftarkan diri ke kantor pemerintah, bagian lalu lintas, dll. Ini biasanya bisa diwakilkan dealer juga, sama seperti kita sih.

Untuk urusan perboncengan juga ribet lho ternyata. Setelah kita mengemudikan sepeda motor selama setahun, barulah kita bisa memboncengkan orang lain. Kalau ketahuan melanggar aturan ini, bisa jadi SIM kita dicabut sementara atau didenda 12.000 yen (1,5 juta rupiah) atau bahkan sampai 100.000 yen (sekitar 12 juta rupiah).

Untuk sepeda motor yang bisa untuk memboncengkan adalah yang di atas 50 cc dan wajib yang berkapasitas dua tempat duduk. Kalau di atas 50 cc tapi cuma 1 tempat duduk, ya nggak bisa boncengan. Ini kalau melanggar juga didenda 1 poin dan denda 6.000 yen (sekitar 700 ribu rupiah). Nah, poin-poin pelanggaran berlalu lintas ini juga berlaku banget di Jepang. Jadi ingat poin pelanggaran sekolah yang dicatat BK ya, mirip.

Katanya lagi, sejak 1 April 2005 larangan berboncengan di jalan raya dicabut tetapi aturannya menjadi ketat karena untuk mengendarai motor di jalan raya itu membutuhkan kecepatan yang tinggi. Syarat itu antara lain usia pengemudi 20 tahun atau lebih (kalau melanggar denda 2 poin dan 12.000 – 100.000 yen), 3 tahun setelah punya SIM (denda sama seperti sebelumnya), kapasitas mesin lebih dari 125 cc, dan memiliki dua tempat duduk (denda 2 poin dan 6.000 yen).

Sebenarnya bisa dipahami sih ya kalau aturan bersepeda motor itu sangat ketat. Sebab, mereka memikirkan keselamatan banyak orang. Pantas saja teman Jepang saya terkaget-kaget saat datang ke Indonesia dan bilang kalau sepeda motor di sini itu seperti raja jalanan.

Kira-kira sepeda motornya Satria Baja Hitam itu bisa buat boncengan nggak, ya?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 November 2021 oleh

Tags: jepangmobilsepeda motor
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

4 Ciri Pengendara Mobil yang Sebenarnya Masih Pemula Terminal Mojok

4 Ciri Pengendara Mobil yang Sebenarnya Masih Pemula

4 Juni 2022
Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah! Mojok.co

Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah!

23 November 2023

Pesan Cinta untuk para Wibu yang Sering Mengandaikan Jepang Menang PD-II

7 Juni 2021
Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

22 Juli 2022
Orang Jepang dan Kepercayaan Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang Terminal Mojok

Orang Jepang dan Kepercayaan Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang

7 Juni 2022
Katanya, Anak-anak di Jepang Itu Sangat Mandiri terminal mojok.co

Katanya, Anak-anak di Jepang Itu Sangat Mandiri

21 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.