Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kendal dan Batang, 2 Kabupaten yang Terjebak dalam Bayang-bayang Semarang dan Pekalongan

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
17 Maret 2025
A A
5 Prestasi Bupati Kendal yang Patut Dikenang Warga batang

5 Prestasi Bupati Kendal yang Patut Dikenang Warga (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kendal dan Batang seakan-akan hidup di bawah bayang-bayang Semarang dan Pekalongan, padahal mereka bisa lebih baik dari ini

Kembali ke Kendal tak membuat saya melihat ada perkembangan yang signifikan bagi kota pelabuhan yang ada di Pantura Jawa ini. Meski sudah berdiri Kawasan Industri Kendal (KIK) yang ada di Arteri Kaliwungu namun hal itu tidak membuat Kendal terlepas dari bayang-bayang Semarang hingga saat saya kembali.

Setali tiga uang nasib serupa juga dialami oleh Kabupaten Batang yang rasa-rasanya hidup enggan mati tak mau. Perkembangannya masih dalam bayang-bayang yang sama dan tidak mampu melampaui Kabupaten Pekalongan di Jawa Tengah. Apalagi sejak dulu kala tata letak pusat Kota Batang cukup timpang. Sebab posisinya berada di ujung barat berbatasan langsung dengan Pekalongan.

Hal itulah yang membuat kedua wilayah yang sebenarnya memiliki potensi besar di berbagai bidang. Tapi, seolah redup dengan bayang-bayang daerah tetangga yang lebih mentereng. Lalu apa saja alasan yang membuat Kendal dan Batang seakan selalu jadi daerah medioker di bawah bayang-bayang Semarang dan Pekalongan?

Industri Kendal belum mampu menyaingi Semarang

Salah satu upaya pengungkit yang diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal agar bisa menyaingi Semarang yang memiliki banyak kawasan industri adalah dengan dibangunnya Kawasan Industri Kendal (KIK). Kawasan yang diresmikan pada bulan November 2016 oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hingga kini belum bisa berbicara banyak.

Jangankan menyaingi Semarang yang sudah settle dengan Kawasan Industri Wijaya Kusuma dan kawasan lainnya. Justru Industri Kendal seakan muncul di tengah Industri Semarang yang sudah mulai lesu lantaran UMR yang mulai tinggi sehingga membuat investor memilih daerah lain yang UMR-nya lebih rendah. FYI, UMR Kendal kini berada di urutan ketiga tertinggi di Jawa Tengah.

Kendal tak punya mall untuk keluarga

Selama bertahun-tahun tinggal di Kendal tampaknya pusat perbelanjaan yang akrab di telinga warganya ya Central Swalayan. Atau yang baru ada Aneka Jaya Kendal. Namun semua itu belum memenuhi apa yang dimaksud pusat perbelanjaan representatif untuk keluarga, hasilnya tidak sedikit warga yang memilih untuk menghabiskan waktu ngemall di Kota Semarang.

Alasan inilah mungkin yang menjadikan Kabupaten Kendal tidak begitu menarik bagi wisatawan yang datang hingga tetap memilih Semarang. Saya yang sempat merasakan tinggal di Banyuwangi saja merasakan bahwa Banyuwangi justru lebih pesat ketimbang Kendal yang gitu-gitu aja.

Baca Juga:

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

Jadi, kapan Kendal punya mall yang representatif?

Nasib Batang yang tidak jauh beda

Saat era Jokowi, di mana pembangunan kawasan industri marak di mana-mana, Batang tidak ketinggalan ikut merayakannya dengan membangun industri juga. Namun alih-alih bisa menarik investor, hasilnya malah terlihat seperti menuruti ambisi semata. Bahkan Bahlil Lahadalia yang saat peresmian di medio Juli 2024 menjabat sebagai Menteri Investasi menyebut jika Kawasan Industri Batang tak punya master plan, melainkan hanya memakai intuisi saja. Kan aneh banget!

Buntutnya saat Presiden Prabowo mulai menjabat, Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) berupaya untuk Presiden bisa menandatangani persetujuan KITB menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Konon jika sudah berubah menjadi KEK kabarnya akan dapat menggaet banyak investor lantaran ada keringanan pajak yang ada di kawasan itu. Benar tidaknya coba kita lihat nanti saja. Sebab, Pekalongan, yang tak punya embel-embel kawasan industri, justru bisa menghidupi warganya lewat industri. Jadi, Batang, apa lagi alasanmu kalau gagal?

Mending ke Pekalongan sekalian

Jika pernah perjalanan menuju Kabupaten Batang dari arah Kendal, kalian pasti bakal paham dan bingung kok bisa pusat Kota Batang begitu jauh dari mana pun.

Bagi kalian yang kurang paham, kira-kira begini. Jadi untuk menuju pusat kota Batang dari Kendal, pengendara harus melintasi jalur Pantura mulai Kecamatan Gringsing hingga menembus Alas Roban. Nah, ikuti jalannya saja, sampai nanti berakhir di Alun-alun Batang di pusat kota akan memakan waktu sekitar 1 jam.

Bagi saya, pusat Kota Batang ini seakan-akan berada di bawah bayang-bayang Pekalongan. Kenapa saya sebut seperti itu, lantaran jaraknya yang dekat dengan pusat alun-alun Pekalongan–hanya 7,1 KM, bikin titik keramaiannya terasa timpang dan malah bikin orang memilih sekalian ke Pekalongan saja.

Gini, misal ada masyarakat Gringsing yang ingin ke pusat kota. Dia harus melewati jarak 48,3 Km. Nah, bagi mereka, ketimbang cuma berhenti di pusat Kota Batang, mending sekalian ke Pekalongan saja. Toh, Pekalongan jauh lebih lengkap dari segi mana pun.

Hal-hal yang saya sebutkan ini harusnya jadi perhatian utama pemimpin baru Kendal dan Batang, agar embel-embel medioker dan selalu jadi 2nd choice ini menghilang dari daerah yang mereka pimpin. Yah, jika itu jadi perhatian utama sih.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kendal, Daerah Salah Urus yang Bakal Jadi Kota Sampah di Pantura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Maret 2025 oleh

Tags: batangkendalpekalonganSemarang
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Pasar Semawis, Secuil Keindahan di Tengah Kacaunya Semarang Mojok.co

Pasar Semawis, Secuil Keindahan di Tengah Semarang yang Semakin Kacau

22 April 2024
3 Alasan Orang Kendal Terpaksa Mengaku Asli Semarang di Perantauan

3 Alasan Orang Kendal Terpaksa Mengaku Asli Semarang di Perantauan

25 Januari 2022
Lawang Sewu Semarang (Unsplash.com)

5 Fakta Keliru Terkait Semarang yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

21 Juni 2022
Kota Semarang, Kota yang Paling Peduli sama Keselamatanmu (Unsplash)

Kota Semarang, Kota yang Paling Peduli sama Keselamatanmu

8 September 2023
Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain Mojok.co

Depok Semarang Ruwet, tapi Masih Bisa Dimaafkan, Tidak Seperti Depok di Daerah Lain

17 Oktober 2025
Pengalaman Orang Malang Merantau di Semarang, Kesulitan Menemukan Kuliner yang Cocok di Lidah Mojok.co

Cerita Orang Malang Merantau ke Semarang, Nggak Cocok dengan Kulinernya dan Berakhir Makan Pecel Lele Hampir Tiap Hari

9 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.