Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kenapa sih Harus Nikah Muda?

Rifqi Luthfianur oleh Rifqi Luthfianur
4 September 2019
A A
nikah muda

nikah muda

Share on FacebookShare on Twitter

Pernah merasa risih dengan propaganda-propaganda nikah muda yang berseliweran di akun-akun hijrah di medsos? Atau punya temen yang udah termotivasi nikah muda, terus beneran nikah?

Fenomena nikah muda sebenarnya bukan punya akun hijrah aja. Di beberapa wilayah Indonesia, nikah muda merupakan hal biasa. Selain karena adat dan kebiasaan masyarakat sekitar, faktor lain yang membawa para pemuda untuk melangsungkan pernikahan di waktu muda—bahkan dini—adalah pekerjaan. Biasanya, masyarakat kampung yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan telah menyelesaikan pendidikannya, langsung nikah.

Beda lagi dengan akun hijrah yang alasan utamanya menghindari zina. Terus, dibumbui dengan enaknya nikah, bebas jalan berdua tanpa takut dosa, makan ada yang nemenin, baju dicuciin, dan berbagai hal lain yang biasa orang pacaran lakukan. Bedanya, pernikahan adalah hubungan sah menurut agama dan negara.

Emangnya beneran gitu ya? Bener sih. Tapi percayalah, menikah muda bukanlah satu-satunya jalan untuk menghindari zina. Apalagi, menikah muda tidak mesti hidupnya enak, tenang, dan damai bagi sebagian orang.

Kalau kalian sedang kuliah, lalu terbesit niat untuk menikah muda, sebaiknya pikir-pikir ulang lagi. Apakah dengan menikah lantas tugas-tugas kuliah jadi lancar karena ada teman belajar? Lalu, apakah kegiatan-kegiatan luar kampus semacam organisasi masih bisa dikerjakan? Bagaimana dengan tanggung jawab sebagai komite atau pengurus bidang di suatu organisasi?

Kalau kalian mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang), bisa jadi menikah muda tidak akan menjadi beban yang berat. Tapi kalau kalian mahasiswa aktif dan rajin, menikah hanya akan menambah tanggung jawab tersendiri. Kemudian fokus sebagai mahasiswa akan terbagi dengan urusan keluarga.

Bagi mereka yang nikah muda, pulang larut malam akan menjadi suatu masalah di rumah. Saya punya teman yang menikah muda. Nongkrong sama dia, pasti selalu pulang duluan. Saya memaklumi keadaannya sebagai seorang suami dan calon ayah waktu itu. Hanya saja, sebagai seorang yang hobi begadang buat nongkrong bareng teman-teman saya merasa risih dengan keadaan seperti itu. “Ga asik banget sih hidupnya”, batin saya.

Selain tidak bebas, masalah terbesar yang dihadapi adalah ekonomi, terutama bagi keluarga yang termasuk taraf ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tidak menjadi masalah dengan catatan bahwa pihak orangtua atau mertua siap menanggung nafkah pasangan muda. Namun, apabila si suami maupun istri siap hidup mandiri, maka nafkah harus mereka peroleh tanpa menadahkan tangan kepada orangtua. Yang menjadi masalah adalah ketika salah satu dari pasangan tidak ada yang siap untuk mencari nafkah. Mau dikasih makan apa?

Baca Juga:

Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

Derita Ditinggal Kekasih Berhijrah: Sudah Sakit Hati, Kena Cap Dajjal Pula

Kemudian, kesempatan untuk belajar juga akan berkurang karena terpotong oleh urusan keluarga. Belum lagi kalau sambil bekerja. Mau tidak mau, belajar tidak akan menjadi prioritas lagi. Bahkan, bisa jadi berhenti menjadi mahasiswa bila dirasa urusan keluarga lebih berat.

Dan lebih parahnya lagi, kalau kalian tidak tahan dengan segudang masalah yang dihadapi, bisa-bisa stres. Tidak jarang pernikahan muda berujung cerai setelah merasa tidak nyaman dan tidak kuat menopang beban hidup. Pernikahan yang seharusnya menjadi sakinah malah kandas di tengah jalan.

Menikah muda harusnya dipikir matang terlebih dahulu, siap atau belum. Jangan hanya mendengar motivasi nikah muda, lantas kita terbuai dengan iming-iming enaknya nikah. Apalagi kalau tujuannya cuma buat “ngencan total” secara halal (kalau disingkat ntar dikira ngegas). Menikah sejatinya menambah beban karena tidak lagi mengurus diri sendiri. Apalagi buat kalian yang belum selesai dengan urusan diri sendiri, mau ngurus orang lain?

Sebaiknya, sebelum menikah terlebih dahulu berkonsultasi kepada orang yang berpengalaman. Pengalaman dalam artian telah menjalani pahit dan manisnya kehidupan rumah tangga selama puluhan tahun, silver atau gold wedding. Bukan malah berkonsultasi kepada mereka yang baru menikah.

Lagipula, tidak ada salahnya menjadi jomblo. Apalagi bagi kalian yang lebih menyukai kebebasan, menikah muda sangat tidak dianjurkan. Nikmati saja kebebasan semasa muda, kesempatan belajar, berhubungan dengan masyarakat luas, dan hal lain yang tidak akan bisa didapatkan setelah menikah. Jangan mudah terperdaya dengan propaganda menikah muda. Nikahlah setelah matang. Makan duren aja nunggu matang, masa iya makannya pas muda? (*)

BACA JUGA Gagal Nikah Gara-Gara Larangan Menikah Anak Pertama dengan Anak Ketiga (JiLu) atau tulisan Rifqi Luthfianur lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2019 oleh

Tags: hijrahnikah mudapernikahan dinisuami istri
Rifqi Luthfianur

Rifqi Luthfianur

ArtikelTerkait

Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja!

2 Mei 2020
kebebasan berpendapat

Kebebasan Berpendapat di Media Sosial Bagian 2: Bodo Amat adalah Cara Bermedia Sosial Paling Benar

22 Oktober 2019
Beberapa Alasan Istri Minta Suami Memasangkan Tabung Gas ke Kompor Terminal Mojok

Beberapa Alasan Istri Minta Suami Memasangkan Tabung Gas ke Kompor

21 Desember 2020
ahli bid'ah, Tren Hijrah yang Banyak Dipersoalkan Umat

Tren Hijrah yang Banyak Dipersoalkan Umat

17 Desember 2019
Nikah Muda dan Story WhatsApp Jadi Online Shop? Ya, Terus Kenapa? terminal mojok.co

Nikah Muda dan Story WhatsApp Jadi Online Shop? Ya, Terus Kenapa?

27 Maret 2021
Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

31 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.