Daftar Isi
Jalan utamanya makin sempit
Jalan utama Kelurahan Silaberanti Palembang bernama Jalan Silaberanti. Jalanan ini menghubungkan seluruh jalan kecil yang ada di kelurahan. Pokoknya kalau kalian masuk ke sini, rasanya bisa tembus ke mana saja walau jalannya sudah berada di kecamatan lain.
Dulu, Jalan Silaberanti amat lengang untuk dilewati. Namun, makin ke sini beberapa titik di jalan ini makin sempit. Penyebabnya adalah bangunan-bangunan yang dibuat sangat mepet ke sisi jalan. Yang paling rawan macet adalah Lorong Banten 2 di samping SMPN 35 Palembang sampai Gang Satria 1. Di sini sering terjadi kemacetan, utamanya saat jam pergi kantor, pulang sekolah, pulang kerja, dan malam minggu.
Nah, seharusnya yang seperti ini disadari orang-orang yang tinggal di Kelurahan Silaberanti Palembang. Kalau bagun rumah atau ruko, tolong jangan mepet ke sisi jalan. Sudah pengendara sini suka parkir sembarangan, ditambah jalan yang sempit pula, makin komplet deh penderitaan warga di sini.
Hati-hati kalau berada di Kelurahan Silaberanti Palembang, rawan kemalingan!
Jangan sekali-kali memarkirkan motor sembarangan di Kelurahan Silaberanti Palembang. Sudah banyak kejadian motor mahasiswa atau pendatang di kelurahan ini lenyap dalam sekali kedipan mata. Pokoknya jangan kepedean walau motor kalian sudah dikunci dengan 10 gembok sekalipun. Pokoknya jangan lengah sedetik pun di sini, deh.
Selain motor, barang-barang berharga semacam ayam peliharaan, bebek peliharaan, pagar besi halaman depan rumah, handphone dalam kosan, dan sebagainya juga rawan kemalingan di Kelurahan Silaberanti. Pelakunya biasanya orang dari luar kelurahan, tapi nggak menutup kemungkinan pelakunya ya warga kelurahan sendiri.
Padahal di depan Jalan Silaberanti ada asrama polisi, lho. Setidaknya ada tiga lorong yang isinya perumahan polisi. Tapi, kok para maling itu nggak ada takutnya dengan para polisi yang tinggal di Aspol Silaberanti Palembang?
Premanisme
Jika Palembang dipenuhi preman-preman besar, Kelurahan Silaberanti ditinggali preman-preman kecil yang jagoan di lorong. Masalahnya yang bikin resah, para preman ini suka minta uang keamanan seenak jidat walau kenyataannya mereka jarang berjaga di sepanjang kelurahan.
Masalah lainnya, para preman kecil ini juga mengambil jatah parkir sembarangan. Salah satu area yang sering mereka duduki adalah Jalan Banten. Ada banyak tempat di kelurahan ini yang seharusnya nggak ada parkiran, tiba-tiba ada jatah parkir.
Sebenarnya aduan masyarakat terkait preman-preman ini sudah banyak. Tapi, berharap pada pihak berwajib seperti berharap banjir di Kelurahan Silaberanti cepat hilang, yang artinya belum akan terwujud sampai 50 tahun ke depan.
Itulah keresahan saya selama tinggal di Kelurahan Silaberanti Palembang. Semoga keresahan-keresahan ini segera hilang dengan kehadiran para caleg baru yang berjanji memperbaiki kelurahan ini. Semoga.
Penulis: Muhammad Ridho
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Palembang Tanpa Pempek Cuma Kota Biasa, Nggak Ada Istimewanya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.