Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Content Writer: Kelihatannya Aja Nyantai, padahal Nggak

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
15 Mei 2020
A A
Macam-macam Tipikal Klien yang Sering Dihadapi Seorang Content Writer content writer

Macam-macam Tipikal Klien yang Sering Dihadapi Seorang Content Writer Betapa Sulitnya Menjelaskan Profesi 'Content Writer' Pada Boomer

Share on FacebookShare on Twitter

Content writer, pekerjaan yang kelihatannya bisa dilakukan dengan rebahan ini aslinya penuh deadline, riset, dan tanggung jawab moral yang nggak nyantai.

Waktu kuliah sambat soal perkuliahan, pingin langsung kerja. Giliran udah dikasih kerjaan, jebul sambat kerjaannya susah. Terus maunya apa?

Begitulah kalimat yang relate sekali dengan apa yang saya rasakan saat ini. Dulu saat sekolah, pengin cepat-cepat lulus biar jadi anak kuliah. Saat kuliah, pengen cepet-cepet lulus biar bisa kerja. Sekarang sudah kerja, pengennya… nikah? Belum. Belum pengen. Tapi semoga disegerakan hehe. Giliran sudah kerja malah saya suka sambat pusing kerjaan. Jadi mau saya ini apa sih?

Saya bisa dibilang fresh graduate tahun 2020. Meski saya belum melawati tahapan seremonial wisuda dan resmi menerima lembar ijazah, setidaknya berbekal surat kelulusan sudah bikin saya lumayan percaya diri. Waktu itu, sebelum tahun 2020, bahkan saya sudah nekat menjadi job seeker hanya berbekal transkip nilai sementara dan berita acara pasca sidang pendadaran (dan doa tentunya).

Saya berlatar belakang Sarjana Pendidikan (sarjana yang katanya serba sulit), dan ingin merasakan pekerjaan di luar bidang pendidikan. Dengan tekad yang bulat nan kuat, voila! Ada satu perusahaan yang akhirnya berjodoh dengan saya. Perusahaan tempat saya bekerja bergerak di bidang creative agency, Di tempat kerja pertama, saya mendapatkan posisi content writer sekaligus social media manager.

Biar saya jelaskan secara singkat bagaimana job desc saya di posisi ini.

Saya bertugas menulis konten untuk mengisi media sosial, website atau media pemasaran dari klien. Sebagai seorang social media manager saya juga bertugas mengelola akun media sosial klien untuk mengatur jadwal pengunggahan konten sesuai dengan segmentasi pasar dan jam-jam aktif para pengikut akun media sosial bisnis mereka. Saya harus mempelajari insight untuk melihat sejauh mana perkembangan akun bisnis mereka setelah menggunakan jasa kantor.

Setelah membaca artikel Terminal Mojok karangan Mbak Dini N. Rizeki, entah kenapa jiwa ke-content-writer-an saya ini merasa terpanggil. Meskipun belum genap 6 bulan saya bekerja di kantor agency, pekerjaan yang kelihatannya bisa dilakukan dengan rebahan sambal nyantai ini, ternyata bukanlah pekerjaan yang santai. Ini dia alasannya:

Baca Juga:

Content Writer: Kualifikasi yang Harus Dimiliki dan Tips Dapat Kerja dalam Bidang Ini

5 Tipe Klien yang Sering Dihadapi Seorang Content Writer

Satu: Memahami dengan baik product knowledge semua klien

“Halah kalau cuma mahamin produk sih gampang. Tinggal lihat, dan cermati” cermati, cermati, palamu bengkak! Eh saya jadi ngegas. Memahami product knowledge semua klien adalah kewajiban dari seorang content writer. Mana mungkin kami akan menulis sebuah konten yang tidak relevan dengan produk mereka. Misalnya, si klien adalah perusahaan makanan, masa iya kami menulis konten tentang otomotif! Jelas ramashok!

Kami harus membaca materi product knowledge mereka secara cermat. Kami juga harus memahami betul apa saja yang bisa dijadikan sebagai bahan konten produk mereka. Mending kalau klien yang dihadapi adalah produk-produk umum yang biasa kita temui bahkan kita pakai dalam kehidupan sehari-hari (baca: makanan, minuman, pakaian) lha kalau produk kami ini di bidang-bidang tertentu macam teknologi dan bahan kimia?

Sedikit banyak kami harus belajar juga tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan produk klien. Dan percayalah, kepalamu akan nyut-nyutan kalau sudah gini.

Dua: Banyak rezeki banyak klien, banyak klien banyak deadline

Satu klien, enteng. Dua klien, okelah. Tiga klien, mampu dong! Empat klien, Boleh lah… Lima klien, hmm…. Enam klien, Subhanallah! Tujuh klien, Astagfhirullah! Delapan klien, ya Allah…! Sembilan klien, nyuwun tulung Gustiiii! Sepuluh klien…. Matikau terkubur deadline!

Nggak ding saya bercanda. Tapi setidaknya begitulah representasinya. Kami harus membuat dan menjadwalkan konten untuk banyak klien selama satu bulan. Membaca materi product knowledge belum termasuk riset kompetitor bisnis mereka. Iya, content writer juga harus riset! Kami harus rela begadang semalam, dua malam, tiga malam, bahkan bisa lebih untuk melakukan riset kompetitor di depan layar laptop dan ponsel.

Syukur-syukur mata kami masih berfungsi dengan baik setelahnya.

Tiga: Client is everything…

Seperti slogan pembeli adalah raja, bagi perusahaan agency macam kantor saya juga menyematkan slogan lawas yakni client is everything alias klien adalah segalanya. Maklum lah, kantor kami adalah kantor di bidang jasa. Jadi kami akan melakukan yang terbaik sesuai dengan permintaan klien. Kalau tidak begitu, mana cuan kami cair gais :’)

Bersyukur sekali rasanya jika kami dapat banyak klien yang tidak ribet dan cerewet. Tapi sayangnya manusia diciptakan berbeda-beda. Beda klien pasti beda tabiat, eh kok tabiat?

Saya pernah mendapat klien yang serba plin-plan, dan maunya instan. Klien seperti ini maunya cepat dan sat-set saat itu juga. Saat itu klien saya yang satu ini sudah memberikan approval jadwal konten selama satu bulan ke depan. H-1 pengunggahan konten, klien saya ini meminta adanya perubahan konten. Dengan info yang super duper dadakan. Bagus!

Padahal membuat konten dan membuat desain grafis (khusus pekerjaan designer) butuh waktu yang cukup agar hasil kerja maksimal sesuai dengan value bisnis para klien. Jika kami terburu-buru hasilnya tidak akan maksimal, dan saya yakin klien akan protes. Ujung-ujungnya juga kita yang salah gais…

Empat: Pekerjaan ini adalah part time musiman

Sebenarnya saya karang sendiri istilah ini. Pekerjaan content writer baik full time atau freelance adalah jenis pekerjaan yang sama musiman. Pekerjaan ini bisa ramai project sampai kami merasa gila berhari-hari, project dadakan, atau bahkan lengang sama sekali. Iya, kami ada ongkang-ongkangnya kok. Tapi jangan salah. Pekerjaan ini lebih banyak dikejar deadline-nya.

Lima: Beban moral atas tanggung jawab peningkatan bisnis klien

Beban moral tidak hanya dirasakan oleh guru, dokter, polisi, hakim, atau pekerjaan lain yang bersifat lebih profesional. Menjadi content writer juga tidak kalah terbebani moral. Kami merasa bertanggung jawaban terhadap pemasaran produk para klien secara digital. Saya pribadi akan merasa konten buatan saya gagal jika tidak mendatangkan banyak penjualan atau setidaknya engagement rate pada akun bisnis klien.

Ugalnya sih, udah nerima bayaran, kok klien nggak merasakan dampak apa-apa? Kamu ini gaji buta atau gimana?

Begitulah. Pekerjaan yang terlihat santai tidak selalu benar-benar santai seperti penampakannya. Meskipun sama-sama merasakan beban saat memasuki dunia kerja, tetap harus bersyukur ya Lur, masih diberikan rezeki oleh Gusti. Hehehe~

BACA JUGA Betapa Sulitnya Menjelaskan Profesi ‘Content Writer’ pada Boomer atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2021 oleh

Tags: content writerjob desc content writerpekerjaan content writer
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

Macam-macam Tipikal Klien yang Sering Dihadapi Seorang Content Writer content writer

5 Tipe Klien yang Sering Dihadapi Seorang Content Writer

22 Mei 2020
Macam-macam Tipikal Klien yang Sering Dihadapi Seorang Content Writer content writer

Betapa Sulitnya Menjelaskan Profesi ‘Content Writer’ pada Boomer

14 Maret 2020
Content Writer Kualifikasi yang Harus Dimiliki dan Tips Mendapat Pekerjaan dalam Bidang Ini Terminal Mojok

Content Writer: Kualifikasi yang Harus Dimiliki dan Tips Dapat Kerja dalam Bidang Ini

18 Maret 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.