Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Obsesi Menambahkan Keju ke Kuliner yang Punya Cita Rasa Khas yang Mulai Nggak Masuk Akal

Rully Novrianto oleh Rully Novrianto
20 April 2023
A A
Obsesi Menambahkan Keju ke Kuliner yang Punya Cita Rasa Khas yang Mulai Nggak Masuk Akal

Obsesi Menambahkan Keju ke Kuliner yang Punya Cita Rasa Khas yang Mulai Nggak Masuk Akal (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa sih di Indonesia, makanan yang harusnya tidak boleh dicampur keju, malah justru diberi keju? Kari, sambal, atau rica-rica, dicampur keju. Udah pada gila apa?

Entah ada obsesi apa orang Indonesia dengan yang namanya keju. Indomie rebus diberi parutan keju, bakso diisi keju, ayam geprek diberi topping keju, sampai bakwan sayur ada yang diberi keju.

Oke, inovasi memang penting dalam dunia kuliner. Beberapa makanan muncul karena inovasi atau karena melihat peluang. Mungkin saja keju adalah upaya pengusaha kuliner untuk menciptakan pasar baru. Dan itu ya sah-sah saja.

Masalahnya, rasa autentik dari sajian-sajian di atas, yang biasa diinovasi dengan ditambahi keju, jadi terganggu oleh keju yang notabene terbuat dari susu. Ketika makan bakso, saya ingin merasakan kuah kaldu dagingnya. Kalau makan ayam geprek. saya ingin rasa pedasnya cabai. Saat makan Indomie, saya ingin merasakan gurihnya MSG, tanpa diganggu oleh rasa susu.

Memang, ada beberapa makanan yang rasanya pas jika dicampur keju. Misalnya martabak, pisang bakar, roti coklat dan masih banyak lainnya. Walaupun menurut orang bule, makanan yang ada coklatnya tidak cocok jika dikombinasikan dengan produk turunan susu ini.

Cuman kenapa makanan yang sudah punya cita rasa yang khas harus ditambah bahan yang jelas nggak nyambung dengan rasa aslinya? Perjudian besar dalam hal usaha ya sebenarnya wajar-wajar saja. Tapi, apakah sepadan jika kudu melawan hal yang sudah sahih kedudukannya?

Selera orang memang berbeda, tapi…

Jawaban normatif dari obsesi menambahkan keju ke makanan itu bakal seperti ini: sebenarnya tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Setiap orang memiliki selera dan preferensi yang berbeda-beda. Ada yang suka makanan manis, ada yang suka makanan pedas, ada yang suka makanan asam, dan ada juga yang suka makanan asin.

Sebab, tidak bisa dimungkiri juga, keju adalah bahan makanan yang populer. Ya hanya menunggu waktu jika ada yang cukup berani untuk mencampur ke makanan-makanan yang sudah established baik resep dan rasanya.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Cara Kotor Warung Makan Menarik Pembeli: Punya Banyak Menu, tapi Sering Kosong

Tapi kalau kayak fenomena sekarang, yang apa-apa dicampur, ya lama-lama nggak masuk akal lah. Bayangkan bakso dikasih susu. Atau, mi ayam diberi daun teh. Kan ya nggak mashok.

Baik, memang itu jadi contoh yang ekstrem. Tapi kan sebenarnya mencampur keju ke makanan yang sudah established macam mi rebus sudah jadi contoh yang ekstrem.

Orang Asia nggak familiar sama keju

Ada satu hal lain yang perlu dipikir juga ketika mau menambahkan keju ke makanan: mayoritas orang Asia adalah lactose intolerant. Alias, mereka nggak bisa memproses makanan berasal dari dairy product, mudahnya, berbahan dasar susu.

Orang Asia berbeda dengan orang Eropa yang punya sejarah panjang dengan makanan berbahan dasar susu. Orang Eropa dan belahan bumi lainnya berevolusi dan bisa menerima laktosa. Asia, sebaliknya, nggak familiar sama makanan berlaktosa. Dan itu sebenarnya ya nggak anomali juga, wong pada dasarnya, mamalia itu nggak minum susu lagi ketika beranjak dewasa. Jangan lupa, manusia itu mamalia juga.

Jadi nggak usah kaget kalau kalian tiba-tiba mual atau kembung setelah minum/makan makanan berbahan dasar susu. Bisa jadi memang kalian lactose intolerant, dan itu bukanlah masalah yang besar.

Saya nggak mau melarang orang menambahkan keju ke makanan mereka. Bebas, selera nggak bisa didebat kan. Tapi, ya tolonglah jangan jadi obsesi berlebihan dan jadi merusak rasa yang ada. Kalau memang rasanya gagal, ya jangan ditaruh di pasar agar orang nggak kecewa sama pengalaman yang ada.

Penulis: Rully Novrianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mi Goreng Keju Richeese, Sensasi Makan Mi Goreng yang Berbeda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2023 oleh

Tags: campurkejuMakanan
Rully Novrianto

Rully Novrianto

I'm just a Maserati in a world of Kia.

ArtikelTerkait

Gultik Enak, tapi Nggak Cocok buat Anak Kos

Gultik Enak, tapi Nggak Cocok buat Anak Kos

2 Juli 2024
Acara Bikin Laper dengan Selera Pedas Host-nya Bikin Saya Nggak Jadi Laper terminal mojok.co

Acara Bikin Laper dengan Selera Pedas Host-nya Bikin Saya Nggak Jadi Laper

29 September 2021
Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Masih Mending daripada Makan Soto tapi Kebanyakan Kecap Sampai Mirip Rawon

Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Mendingan daripada Makan Soto tapi Kebanyakan Kecap

11 Februari 2020
Kampus Bermasalah Kalau (Masih) Ada Budaya Mahasiswa Memberi Makanan ke Dosen Penguji

Kampus Bermasalah Kalau (Masih) Ada Budaya Mahasiswa Memberi Makanan ke Dosen Penguji

29 Desember 2023
Nasi Rames, Menu Makanan Paling Populer di Jawa Tengah jogja

Nasi Rames, Menu Makanan Paling Populer di Jawa Tengah

31 Agustus 2023
5 Kuliner Tersembunyi di Kabupaten Jember yang Cocok untuk Pelancong terminal mojok.co

5 Kuliner Tersembunyi di Kabupaten Jember yang Cocok untuk Pelancong

30 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.