Kejanggalan yang Saya Rasakan ketika Servis di Bengkel Mobil Resmi

Kejanggalan ketika Servis di Bengkel Mobil Resmi. Wajib Hati-hati! (Unsplash)

Kejanggalan ketika Servis di Bengkel Mobil Resmi. Wajib Hati-hati! (Unsplash)

Semenjak memiliki mobil pada 2017, saya selalu rutin servis di bengkel mobil resmi. Setiap enam bulan sekali, saya membawa mobil saya ke bengkel resmi. Sesuai dengan anjuran yang saya baca di buku manual.

Namun, semenjak dua tahun terakhir, saya ogah datang ke bengkel mobil resmi. Saya berpindah ke bengkel biasa yang nggak resmi. Sebabnya, kalau servis di bengkel mobil resmi, saya sadar ada hak saya sebagai konsumen yang dilanggar.

#1 Nggak bisa melihat mobil yang sedang diservis

Hak konsumen yang saya maksud adalah nggak boleh melihat mobil saat diservis. Nah, di pintu masuk menuju area servis mobil sudah ada tulisan “YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK”. 

Bagi saya, tulisan itu benar-benar sangat aneh dan nggak logis banget. Saya ini kan pelanggan bengkel mobil resmi. Jadi, sebagai konsumen, saya ini punya kepentingan dong untuk melihat mobil saya diservis. Iya, kan?

Dengan melihat langsung mobil saya diservis, saya jadi bisa tahu apakah spare parts yang saya beli dipasang atau tidak. Saya juga bisa tahu apakah mekanik bekerjanya benar atau tidak. Terakhir, saya jadi tahu apakah servis mobil sudah sesuai standar prosedur atau tidak. Ini kok malah nggak boleh masuk.

Saya pernah masuk area servis bengkel mobil resmi untuk melihat mobil saya diservis. Namun, saya malah diusir oleh petugas yang lagi berdiri di dekat pintu masuk. 

“Dek, ada perlu apa ya?”

“Mau lihat mobil saya diservis, Pak.” 

“Kalau nggak ada kepentingan, tunggu di luar.” 

Kok bisa saya nggak punya kepentingan? Aneh sekali. Itu mobil saya yang sedang diservis.

#2 Kelebihan bengkel mobil yang nggak resmi

Hal berbeda justru terjadi di bengkel mobil biasa atau yang nggak resmi. Di bengkel kayak ini nggak ada tulisan “YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK”. Jadi, saat mobil diservis oleh mekaniknya, saya bisa melihat langsung. 

Saya juga bisa leluasa bertanya seputar spare parts. Saya jadi yakin kalau suatu spare parts yang saya beli dipasang. Mekanik yang sedang bekerja bisa sama amati. Bahkan, di bengkel mobil yang nggak resmi biasanya ada kursi di area servis. Jadi, pelanggan bisa melihat mobil diservis sambil duduk santai. Inilah yang membuat saya nyaman servis di bengkel mobil yang nggak resmi.

Baca halaman selanjutnya….

#3 Melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen

Kalau ditinjau dari sudut pandang hukum, sikap bengkel resmi yang tak memperbolehkan konsumennya melihat mobil diservis itu melanggar Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Dalam pasal ini disebutkan, bahwa salah satu hak konsumen yaitu mendapatkan hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

Nah, di bengkel mobil resmi, dengan tidak memperbolehkan konsumen melihat langsung mobil diservis, sama saja dengan menutupi-nutupi suatu produk jasa sehingga proses menjadi kurang jelas di mata konsumen. Padahal, konsumen punya hak untuk melihat suatu produk jasa secara jelas.

Penulis: Rahadian

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version