Kecap Bango, ABC, Sedaap: Mana yang Bikin Olahan Daging Kurban Makin Mantap?

Kecap Bango, ABC, Sedaap: Mana yang Bikin Olahan Daging Kurban Makin Mantap? terminal mojok.co

Kecap Bango, ABC, Sedaap: Mana yang Bikin Olahan Daging Kurban Makin Mantap? terminal mojok.co

Kecap adalah bahan pelengkap yang wajib ada saat mengolah daging hewan kurban. Itu sebabnya, olahan fermentasi kedelai ini jadi buruan tiap kali jelang Idul Adha. Tentu saja bersama dengan pritilan lain macam tusuk sate, arang, tomat, cabai, dkk. Ibarat kata, nasi goreng bolehlah tetap bisa jadi makanan enak meski tanpa kecap, tapi mengolah daging hewan kurban tanpa kecap? Oh, oh, saya sarankan jangan. Apalagi kalau kamu golongan orang yang makan daging cuma kalau Idul Adha, alias nggak terbiasa makan daging cuma dilumuri mentega dan minyak kelapa. Wis, lah, mending lari sebentar ke warung, beli kecap.

Di pasaran, kecap yang paling sering kita temukan adalah merek ABC, Bango, dan Sedaap. Okelah, mungkin kalau kamu belanjanya di supermarket besar, kamu bakal menemukan merek-merek lain. Namun, kalau yang banyak dikenal orang dan mudah ditemukan di warung mana pun, ya jelas tiga merek itu tadi.

Nah, di antara kecap Bango, ABC, dan Sedaap, manakah yang lebih direkomendasikan untuk jadi partner dalam pengolahan daging hewan kurban? Cekidot!

#1 Kecap ABC

Kecap ABC sudah berdiri sejak tahun 1975. Penetrasi pasar yang begitu agresif membuat kecap ABC bisa dengan mudah ditemukan di mana saja. Variannya juga banyak. Untuk kecap manisnya saja, ada yang kecap manis biasa, kecap manis rasa mantap, dan kecap manis black gold. Tapi, apa pun varian kecap manisnya, kalau untuk mengolah daging, kecap ABC tetap terasa biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Daripada untuk mengolah daging kurban, kecap ABC lebih cocok untuk dijadikan cocolan atau sebagai kecap dapur yang sewaktu-waktu bisa dituang di makanan berkuah seperti soto ataupun yang lain. Namun, tidak untuk mengolah daging.

#2 Kecap Sedaap

Dilihat dari segi harga, kecap Sedaap ini lebih murah. Sedangkan secara tekstur, kecap Sedaap lebih kental dan memiliki warna yang lebih gelap dibanding kecap ABC dan Kecap Bango. Yang bikin males dari kecap Sedaap ini adalah penggunaannya yang cenderung tricky. Takarannya harus pas. Kurang sedikit, rasanya bakal kurang menggigit. Kelebihan menuang, walau cuma seuprit, bisa bikin rasa masakan jadi embuh.

Bukan hanya itu. Kalau sudah kejadian kelebihan tuang, bakal susah banget untuk disiasati. Mau ditambah air kek, dikasih ini lah, itu lah, nggak mempan. Kacau udah pokoknya. Itu sebabnya masak pakai kecap Sedaap nggak bisa disambi baca Mojok. Bener-bener harus fokus.

#3 Kecap Bango

Bermula pada tahun 1928, pasangan suami-istri Tjoa Pit Boen dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal lahirnya kecap Bango dari rumah mereka, di daerah Benteng, Tangerang. Kemudian, barulah pada 2001 Bango secara resmi diakuisisi oleh Unilever. Di tangan raksasa Unilever, Bango semakin terbang tinggi.

Meskipun harganya sedikit lebih mahal dibanding kecap ABC dan kecap Sedaap, tapi soal melezatkan masakan, Kecap Bango juaranya. Apalagi kalau urusannya dengan pengolahan daging hewan kurban. Beuh, mantap! Si Malika ini, punya semua syarat untuk disebut sebagai kecap yang enak. Teksturnya pas, warnanya tidak terlalu gelap, dan rasa yang dihasilkan plus tingkat resapan kecap Bango pada daging juga tidak perlu diragukan lagi. Membuat warna daging jadi lebih menggoda ketika matang, dan aroma yang keluar itu, loh! Haishh, ngiler aku jadinya. Pun ketika sampai ke ujung lidah. Cita rasanya yang tidak melulu manis tapi ada gurih-gurihnya, asli bikin sulit banget untuk ngelirik ke merek lain.

Jadi klir, ya? Idul Adha kali ini nggak bingung lagi kan pilih kecap yang mana untuk mengolah daging hewan kurbanmu? Namun, sebelum beli kecap Bango, pastikan dulu kamu bener-bener dapat jatah daging hewan kurban ya, MyLov~

BACA JUGA Kecap Manis yang Terdiskriminasi dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version