Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kebiasaan ‘Noleh Tonggo’ Masyarakat Desa Saat Dapat Bantuan Pemerintah

Silviazana Fitriana oleh Silviazana Fitriana
21 September 2020
A A
Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Apa yang dirasakan orang-orang ketika mendapatkan bantuan pemerintah? Sudah pasti senang dong. Apalagi di musim pandemi seperti ini saat semua sektor termasuk ekonomi terkena dampaknya. Aku pernah baca di Twitter, ada orang yang mendapat bantuan bukan digunakan dengan sebaik-baiknya, tapi malah digunakan untuk transaksi BO.

Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat di desaku. Bagi sebagian orang, bisa mendapat uang tambahan tanpa harus bekerja adalah anugerah yang sangat indah.

Bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah banyak macamnya. Ya, tujuannya tidak lain untuk membantu dan menyejahterakan warganya. Mulai dari bantuan sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), listrik gratis, BLT dana desa, Kartu Prakerja, dan lain-lain. Hal ini membuat orang desa berbondong-bondong mendaftarkan dirinya sebagai warga yang tidak mampu ke balai desa setempat.

Berbahagialah mereka jika apa yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Mau dapat sembako atau uang tidak masalah, asal dapat. Namun, bagi mereka yang belum dapat harus bersabar karena bantuan dikucurkan dalam beberapa tahap. Lagi-lagi harus lolos tahap seleksi jika warga tersebut memang benar-benar warga yang kurang mampu. Padahal, seharusnya bantuan tersebut dibagi secara merata sebab semuanya terkena dampak dari pandemi ini. Ya, kecuali orang-orang dengan gaji di atas lima juta rupiah, mungkin mereka terhitung tidak membutuhkan.

Tapi, masih saja ada yang bilang, “Lho, Mbak kan punya mobil, jadi tidak perlu mendapat bantuan.” Begini saja, punya mobil pun kalau usaha tidak jalan ya sama saja. Mau dapat duit dari mana? Toh memandang mobil yang diam di garasi tidak akan membuat kita menjadi kenyang kan?

Namun, di balik itu semua kalian harus ingat satu hal, yaitu kebiasaan “noleh tonggo” khas warga desa. Jika melihat kesederhanaan khas orang desa sebenarnya mereka fine-fine aja. Apa yang tidak didapatkan orang-orang kota bisa didapatkan secara cuma-cuma oleh masyarakat desa. Tumbuhan liar masih banyak dan layak dikonsumsi. Jauh dari polusi dan bebas tanam sendiri. Mau makan daun singkong, tinggal pergi ke kebun belakang rumah. Mau ambil cabai tinggal “methil” satu per satu. Atau langkah terakhir adalah minta tetangganya.

Jadi, untuk makan sehari-hari masih terbilang aman. Tidak dimungkiri ada juga beberapa warga yang hidup di bawah standar masyarakat desa. Namun, melihat betapa tingginya tingkat kepedulian antarsesama masyarakat desa, tidak ada hal yang perlu dicemaskan. Mau memberi pisang sebiji, sayur semangkok, atau apa lah yang penting bisa membantu meringankan beban antarsesama. Meski sederhana, tapi justru itu poinnya.

Nah, sikap tersebut seperti sudah mendarah daging di lingkungan desa. Maka tak heran jika mereka yang mendapat bantuan pemerintah, saling memberi pada warga lainnya yang tidak mendapatkan. Itulah yang disebut dengan “noleh tanggane”. Bantuan sembako yang biasanya terdiri dari beras, sarden, dan aneka buah lainnya mereka bagikan kembali ke sanak saudaranya agar ikut merasakan bantuan dari pemerintah. Piye ta lur, kurang apik opo?

Baca Juga:

Hanya PNS yang Bisa Masuk Surga

Jangan Langsung Suuzan, Ini Alasan Bantuan Pemerintah Sering Nggak Tepat Sasaran

Bukan hanya sembako, bantuan yang berupa uang juga ikut kecipratan. Pasti ada saja uang puluhan ribu yang dibagikan kepada keponakan-keponakan yang masih kecil dan doyan jajan. Meski dipandang “tidak mampu”, tapi sikap khas noleh tonggo masyarakat desa itu emang top markotop.

Hitam putih dunia selalu ada. Ada beberapa warga yang malah memanfaatkan kesempatan untuk hura-hura. “Ayo njupuk duwit, mengko di gowo ning Bangsri.” Ya begitulah kiranya ucapan mereka. Bangsri adalah nama salah satu pasar di Jepara yang menyediakan banyak kebutuhan masyarakat.

Setelah dapat BST ada aja yang barang yang dibeli. Ibu-ibu pun jadi punya bahan nyinyiran layaknya Bu Tejo. Hadeeeh.

Intinya sih mau dapat atau tidak dapat bantuan pemerintah, kita nggak usah terlalu iri dengki sama tetangga. Kebutuhan seseorang tidak bisa diukur dengan harta benda. Sebaliknya, kebiasaan noleh tonggo itu tetap perlu. Biar semua merasa bahagia dengan tradisi saling memberi. Selebihnya, tetap jaga kesehatan, jauhi kerumunan, pakai masker kalau keluar rumah, dan selalu mencuci tangan. Semoga pandemi ini cepat berlalu.

BACA JUGA Obsesi Togel, Pergi ke Dukun Sampai Tidur di Kuburan Demi Dapat ‘Wangsit Nomor’ dan artikel Silviazana Fitriana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2020 oleh

Tags: bantuan pemerintahpandemi corona
Silviazana Fitriana

Silviazana Fitriana

Lulusan S-1 Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Kudus. Pernah magang di Magelang TV, dan suka menulis di notebook dan blog pribadi silviazzana.wordpress.com.

ArtikelTerkait

Sebaiknya Bantuan Sosial dari Pemerintah Dihentikan Saja terminal mojok.co

Di Daerah Saya, Ngumpulin Massa Buat Sosialisasi Kondom Dianggap Mau Bagi-Bagi Bantuan

25 April 2020
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni

15 Mei 2020
Orang yang Bilang 'Nggak Terasa Udah Desember 2020' Itu Sampah!

Orang yang Bilang ‘Nggak Terasa Udah Desember 2020’ Itu Sampah!

8 Desember 2020
Sabun Cuci Tangan yang Dicampuri Air Mencerminkan Betapa Pelitnya Orang-orang terminal mojok.co

Sabun Cuci Tangan yang Dicampuri Air Mencerminkan betapa Pelitnya Orang-orang

24 September 2020
Beginilah yang Dilakukan para Pokemon Selama Pandemi

Seperti Inilah yang Dilakukan para Pokemon Selama Pandemi

7 Mei 2020
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga

23 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.