Stadion Gelora Bung Tomo merupakan home base Persebaya sejak 2017 menggantikan Stadion Gelora 10 Nopember. Letak geografis Stadion Gelora 10 Nopember yang berada tepat di jantung kota Surabaya membuat jalanan menjadi macet tatkala Persebaya berlaga. Maka dari itu dibangunlah Stadion Gelora Bung Tomo yang berada di Benowo, perbatasan Surabaya- Gresik.
Semenjak lepas dari sanksi PSSI, Persebaya diakuisisi oleh Jawa Pos Grup. Banyak terobosan-terobosan yang dilakukan manajemen Persebaya, salah satunya adalah tidak menyediakan tiket on the spot. Aturan ini sengaja dibuat untuk membumi hanguskan para calo yang sering berkeliaran di luar stadion.
Bonek dan Bonita dapat membeli tiket secara online di aplikasi Persebaya Selamanya ataupun offline di Persebaya Store. Tiket yang didapat sudah menerapkan kaidah 4.0, di mana terdapat scan barcode di dalam tiket tersebut. Petugas ticketing tak perlu repot-repot menyobek karcis, tinggal scan barcode saja. Hebat, bukan? Penggunaan barcode ini secara tidak langsung selaras dengan slogan terbaru bonek, no ticket no game.
Bingung mau duduk di tribun mana ketika mau nonton Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo? Yuk, simak uraian berikut:
#1 Tribun Selatan
Tribun sebelah selatan sudah menjadi hak milik Tribun Kidul. Tribun Kidul merupakan komunitas Bonek yang menganut paham mania, di mana supporter bernyanyi dan mendukung Persebaya dengan chant berbahasa Indonesia. Tak hanya fokus mendukung Persebaya, Tribun Kidul juga aktif dalam kegiatan sosial. Awal panedemi, Tribun Kidul aktif membagikan masker. Saat Gunung Semeru erupsi, Tribun Kidul juga membuka open donasi. Hal yang paling spektakuler adalah ketika Tribun Kidul ikut membantu longsor Batu. Walaupun Batu masih berdekatan dengan Malang yang merupakan rival Bonek, Tribun Kidul tidak memandang itu sebagai sebuah halangan.
#2 Tribun Utara
Tribun Utara sudah pasti milik Green Nord. Green Nord disadur dari bahasa Italia yang berarti Hijau Utara. Layaknya BCS di PSS Sleman, Green Nord mewajibkan penonton di tribun utara untuk mamakai sepatu, jersey, dan berdiri full 2 x 45 sebagai penghormatan untuk pemain yang sedang berlaga di lapangan. Bahkan Green Nord juga memiliki Green Nord Store yang menjual Green Nord Merchandise. Bukan untuk menyaingi Persebaya Store, berdirinya Green Nord Store ini bertujuan untuk mengakomodir anggota Green Nord yang berfashion layaknya Ultras. Green Nord memposisikan dirinya sebagai oposisi manajemen Persebaya, Jika manajemen baik, akan dipuji. Jika manajemen buruk, akan dikoreksi.
#3 Tribun Barat
Tribun barat berisikan VIP atau Super Fans. Tiket yang dibanderol untuk tribun barat seharga 250 ribu rupiah. Di tribun Barat penonton dapat berfoto dangan 2 maskot Persebaya, Jojo dan Zoro. Letak trbun barat yang berada di atas bench membuat penonton lebih dekat dengan pemain cadangan dan official tim. Pak Presiden Persebaya Azrul Ananda, Dahlan Iskan, istri para pemain merupakan penghuni tetap tribun barat.
#4 Tribun Timur
Tribun Timur bisa dikatakan sebagai tribun keluarga. Banyak keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak menyaksikan Persebaya bertanding dari tribun ini. Ditemani dengan lumpia dan es teh, keakraban keluarga semakin erat terjalin.
Melihat Bonek yang rela jalan kaki dari pintu keluar tol ke stadion membuat saya terenyuh. Mereka rela menumpang truck atau pick up demi membersamai sang kebanggan. Di stadion mereka berkumpul menjadi satu, tak peduli agamamu apa, gajimu berapa. Saya belum pernah nonton Milan di San Siro, atau nonton Madrid di Bernabeu, tetapi setidaknya saya pernah nonton Persebaya di Gelora Bung Tomo.
Penulis: Arief Nur Hidayat
Editor: Audian Laili