Universitas favorit di Kabupaten Karawang terletak di Karawang Barat, tidak ada yang berada di Karawang Utara. Saya ambil contoh Universitas Singaperbangsa dan Universitas Buana Perjuangan Karawang. Dua universitas yang di jalan yang sama yakni Jalan HS. Ronggo Waluyo.
Keberadaan dua universitas yang berdekatan itu berhasil membuat saya terheran-heran. Kenapa harus di kawasan yang sama ya? Padahal akses jalan ke dua universitas itu sempit dan berlaku dua arah. Alhasil, kemacetan tidak terhindarkan. Apalagi jumlah mahasiswa di dua universitas itu tergolong banyak, masing-masing mencapai belasan ribu.
Asal tahu saja, jalan yang sempit itu juga harus berbagi dengan murid-murid SMAN 1 Teluk Jambe Timur yang terletak tepat di depan Universitas Singaperbangsa. Belum lagi, jalan itu tidak dilewati transportasi umum. Otomatis, mereka yang kuliah dan sekolah di kawasan itu harus mengendarai kendaraan pribadi untuk mobilitasnya. Bisa dibayangkan kan betapa padatnya Jalan HS. Ronggo Waluyo sehari-hari.
Karawang Utara juga butuh perhatian
Keberadaan dua universitas favorit yang berdekatan itu membuat saya heran sekaligus iri. Seakan-akan di kabupaten seluas 1,91 ribu kilometer persegi itu tidak ada wilayah lain yang layak dibangun kampus. Seolah-olah kecamatan lain tidak memiliki potensi sehingga Karawang Barat melulu yang mendapat perhatian.
Padahal kalau mau menengok sedikit ke sisi utara, ada kacamatan Karawang Utara yang yang punya sektor-sektor potensial. Sangat disayangkan apabila potensinya tidak melesat hanya karena kekurangan pasokan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Ya bagaimana punya SDM yang oke kalau dari sisi pendidikan terbatas. Asal tahu saja, kebanyakan lulusan SMA atau sederajat di Karawang Utara yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi perlu merantau ke Karawang Barat terlebih dahulu.
Andai kata, ada satu saja universitas berkualitas di Karawang Utara, tidak hanya pendidikan masyarakatnya yang akan meningkat. Kondisi ekonomi banyak keluarga juga akan membaik. Banyak orang tua tidak perlu membiayai kehidupan anaknya di perantauan. Kita sama-sama tahu, biaya hidup di kota industri ini tidaklah sedikit.
Potensi yang perlu didukung
Sebelumnya sudah disinggung kalau Karawang Utara punya sektor-sektor potensial. Beberapa di antaranya, sektor pertanian dan perikanan yang memang sudah lama menjadi tulang punggung daerah tersebut. Apabila ada universitas, dua sektor itu bisa berkembang dengan penelitian dan berbagai program yang dijalankan.
Karawang Utara juga memiliki kilang minyak yang potensinya tidak bisa dianggap sebelah mata. Sangat sayang apabila SDM yang mengisi kilang minyak bukan dari warga lokal. Oleh karena masyarakat setempat perlu menjadi tenaga kerja terdidik agar bisa menikmati hasil bumi wilayahnya sendiri.
Sebenarnya, Karawang Utara juga punya potensi wisata apabila mau diseriusi. Karawang Utara punya wisata candi, salah satunya Candi Jiwa di daerah Baru Jaya. Konon, masih banyak candi-candi lain yang belum direstorasi. Selain itu, di sana ada pantai yang bisa diolah. Semua memungkinkan dikembangkan oleh para ahli dan mahasiswanya apabila universitas yang berkualitas didirikan di Karawang Utara.
Pada akhirnya mendirikan universitas di Karawang Utara bukan sekadar investasi dalam beton dan bangunan. Mendirikan universitas berarti investasi pada masa depan Karawang. Bersama-sama kita bisa membentuk generasi berpengetahuan yang siap menghadapi tantangan global, sambil tetap menghargai dan memajukan keunikan Karawang Utara.
Penulis: Diaz Robigo
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.