Baru-baru ini ramai video karaoke di pesawat yang dilakukan di salah satu maskapai penerbangan. Entah karaoke di maskapai tersebut merupakan sarana hiburan yang memang sengaja dilakukan atau hanya spontanitas dari kru yang bertugas. Tapi terus terang saja, apabila karaoke di pesawat beneran sebuah hiburan yang sengaja disajikan pihak maskapai rasanya agak aneh menurut saya.
Sebagai orang yang agak sering naik transportasi udara, saya pikir hiburan karaoke di pesawat itu mengganggu dan berlebihan. Dengan catatan kalau benar ada hiburan semacam itu. Begini alasannya.
Daftar Isi
Karaoke di pesawat mengganggu penumpang yang mau istirahat
Meski harga tiket pesawat tujuan dalam negeri harganya makin ugal-ugalan, saya tetap beranggapan bahwa pesawat bukan transportasi untuk orang berduit saja. Lebih tepatnya, pesawat digunakan oleh penumpang dengan jadwal kegiatan begitu padat, entah di weekdays ataupun weekend.
Bagi penumpang yang jadwal kegiatannya padat, waktu sebentar saja begitu berarti. Makanya nggak usah heran kalau ada penumpang yang selalu terlelap di tiap penerbangan. Pernah ketemu orang-orang kayak gini kan? Mereka tidur guna mengumpulkan tenaga sebelum menjalani aktivitas selanjutnya.
Coba bayangkan gimana perasaan penumpang yang pengin istirahat ini kalau sampai ada kru pesawat yang karaokean. Kalau saya jadi penumpangnya udah pasti bakalan emosi jiwa sih karena jadi nggak bisa istirahat dengan tenang.
Mengusik konsentrasi penumpang yang mau baca
Selain istirahat, ada penumpang yang menghabiskan waktu dengan membaca. Suasana pesawat yang biasanya tenang memang sangat mendukung penumpang yang ingin baca buku. Apalagi di dalam pesawat disediakan lampu baca guna mendukung aktivitas membaca.
Coba bayangkan jika ada hiburan karaoke di pesawat, gimana nasib para penumpang yang suka baca ini. Suara riuh karaoke bakal sangat mengganggu penumpang yang sedang membaca. Kamu juga pernah mengalami susah fokus membaca buku jika ada suara yang berisik dan menggelegar, kan?
Orang yang karaoke di pesawat belum tentu suaranya bagus
Nggak semua orang yang suka karaoke memiliki suara yang enak didengar. Tak sedikit orang yang suka karaokean suaranya biasa aja, atau malah fals saat bernyanyi. Namun karena pede tingkat tinggi, orang macam ini biasanya berani-berani aja karaokean di mana pun, tak terkecuali karaoke di pesawat bila hiburan satu ini memang ada.
Andai suara orang yang karaoke di pesawat jelek, nggak hanya mengganggu penumpang yang nggak suka karaokean tapi juga mengganggu orang yang suka karaokean. Soalnya orang yang suka karaokean lebih tahu nada dan kualitas suara seseorang.
Genre musik kesukaan penumpang beda-beda
Anggaplah semua orang yang karaoke di pesawat memiliki suara yang bagus. Semua penumpang juga suka kalau ada fasilitas karaoke. Apakah itu cukup untuk nggak membuat orang lain terusik? Bagi saya itu belum cukup.
Pasalnya, setiap penumpang yang mengerti musik mesti punya genre favoritnya masing-masing. Misalnya, orang yang suka dangdut belum tentu suka mendengarkan karaoke lagu jazz, begitu juga sebaliknya. Makanya karaoke sebaiknya nggak masuk dalam hiburan yang ditawarkan maskapai.
Khawatir orang jadi kurang fokus terkait pemberitahuan
Bisa dibilang pesawat adalah alat transportasi yang pemberitahuannya paling banyak dan paling detail. Mulai dari demonstrasi keselamatan sebelum penerbangan sampai kondisi cuaca di tengah penerbangan. Pemberian informasi ini melebihi informasi di kapal laut dan kereta api. Apalagi kalau hanya dibandingkan dengan travel dan bus AKAP.
Dengan pemberitahuan yang begitu banyak, penumpang harus fokus agar tahu kondisi penerbangannya. Fokus penumpang bisa saja terganggu jika benar ada hiburan karaoke di pesawat dari kru maskapai. Maklum, kalau orang suka bernyanyi pasti sangat menjiwai dan kurang mempedulikan kondisi sekitar.
Begitulah alasan yang membuat saya berkesimpulan bahwa hiburan karaoke di pesawat itu berlebihan dan mengganggu. Kalau maskapai memang mau membuat hiburan karaoke di alat transportasinya, jangan adakan di pesawat. Silakan buat perusahaan baru yang fokus pada jasa bus pariwisata, misalnya.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Harga Tiket Pesawat Tujuan Dalam Negeri Nggak Ngotak! Harganya Lebih Mahal daripada ke Luar Negeri.