Pengalaman Tinggal di Karangmoncol Purbalingga, Kecamatan yang Sering Diremehkan, padahal Punya Hutan Amazon yang Indah

Pengalaman Saya Tinggal di Karangmoncol Purbalingga, Kecamatan yang Sering Diremehkan, padahal Punya Hutan Amazon yang Indah Mojok.co

Pengalaman Saya Tinggal di Karangmoncol Purbalingga, Kecamatan yang Sering Diremehkan, padahal Punya Hutan Amazon yang Indah (unsplash.com)

Saya kerap berkunjung ke rumah kawan saya yang berada di Kecamatan Karangmoncol Purbalingga. Nama kecamatan ini memang nggak sepopuler kecamatan lain seperti Bukateja, Purbalingga, dan Bobotsari. Namun, diam-diam Karangmoncol punya keistimewaan yang nggak bisa dipandang sebelah mata lho. 

Sebelum membahasnya lebih jauh, izinkan saya sedikit menjelaskan kecamatan ini. Karangmoncol berada di sisi timur ibu kota Kabupaten Purbalingga, berjarak kurang lebih 30 km atau sekitar 45 menit melalui perjalanan darat. Kecamatan ini punya 11 desa, Desa Tunjungmuli tempat tinggal kawan saya adalah salah satunya. 

Uniknya, desa kawan saya dinobatkan sebagai desa dengan jumlah penduduk terbanyak di Purbalingga. Awalnya saya nggak percaya, sampai akhirnya menyaksikan sendiri warga setempat berkumpul di sebuah pertandingan olahraga. Saking banyaknya penduduk di sana, saya sampai mengira ajang sepak bola desa itu adalah kompetisi antar kecamatan. 

Keunikan dan keunggulan lain dari kecamatan ini adalah kekayaaan alam yang luar biasa. Inilah yang menjadi alasan saya kerap mengunjungi rumah kawan saya ini. Saya yakin kalian juga akan betah dan takjub ketika berkunjung ke Karangmoncol.

Karangmoncol Purbalingga bak hutan Amazon

Saat tinggal di rumah kawan, saya pernah diajak untuk berkunjung ke Bukit Siregol. Bukit yang berada di Karangmoncol ini memiliki keindahan alam yang tiada duanya. Gugusan bukit yang didominasi oleh hutan rimba yang lebat ini disebut-sebut sebagai Hutan Amazonnya Purbalingga. Sebutan ini dikuatkan pula dengan beberapa tebing menjulang yang semakin menambah ciamik panorama.

Baca halaman selanjutnya: Bukan hanya itu …

Bukan hanya itu, Bukit Siregol juga memiliki aliran sungai yang memanjang. Air sungainya jernih dan segar. Bahkan, saking beningnya air sungai, saya sampai tidak tahan untuk mencuci muka dan meminumnya. Kondisi alamnya yang masih asri, membuat pengunjung serasa berada di alam bebas. Saya kira wajar saja jika Bukit Siregol yang berada di Karangmoncol ini disebut Amazon versi Purbalingga. Pokoknya indah, Lur!

Suasana alam yang menenangkan 

Setiap menginap di Karangmoncol, saya nggak pernah absen ngopi di kamar kawan saya. Kamar yang memiliki teras kecil ini bersebelahan langsung dengan  area persawahan. Sawah yang membentang luas menjadi vitamin bagi mata yang bosan menatap layar ponsel. Gemericik air irigasi pun seolah melantunkan lagu damai yang menjadi peranti tidur.

Setiap ke sana, tujuan utama saya adalah teras di samping kamar tersebut. Secangkir kopi yang hangat sudah bisa menjadi obat bagi rasa lelah setelah beraktivitas selama seharian penuh. Itulah sebabnya saya selalu betah untuk tinggal di Kecamatan Karangmoncol

Lokasinya yang berada di pelosok membuat Kecamatan Karangmoncol kerap dilupakan dan punya stigma negatif. Namun, setelah saya tinggal dan menginap di sana, berbagai kekurangan di Kecamatan Karangmoncol seolah sirna dengan potensi-potensi yang ada. Maka, tidak sepantasnya kalian meremehkan kecamatan sekeren ini, lur!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Baturraden, Patikraja, Kedungbanteng: Kecamatan di Banyumas yang Lebih Nyaman Dibanding Purwokerto yang Makin Sesak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version