Sebagai orang yang sering bolak-balik Jakarta-Bogor, saya menyadari bahwa jalan yang saya lewati memiliki “kekhasan” sendiri antara satu dengan yang lainnya. Baik jalan yang sering saya lalui atau yang jarang dilalui.
Bagi orang-orang yang jarang bepergian ke Bogor dari Jakarta, mungkin hanya tahu satu atau dua jalan utama menuju ke sana. Tapi, karena saya orangnya suka berbagi, kali ini saya akan menuliskan jalan raya menuju Bogor beserta karakteristiknya untuk kalian yang hendak bepergian dari arah Jakarta.
Jalan Raya Bogor
Pertama, jalan yang sering saya lewati menuju Bogor dari Jakarta dan sebaliknya tentu saja Jalan Raya Bogor. Jalan yang bermula dari Cililitan ini adalah jalan paling umum yang diketahui oleh banyak orang. Sesuai namanya, jalan ini tentu akan membawa kita sampai ke Kota Hujan.
Faktanya, Jalan Raya Bogor ini termasuk Jalan Raya Pos yang merupakan bagian dari Jalan Raya Anyer-Panarukan yang dibangun oleh Daendels. Jalan sepanjang 45 kilometer ini membelah Jakarta, Depok, sampai ke Kota Bogor.
Jalan yang satu ini memang bisa dibilang cukup padat mengingat banyak banget orang yang lewat jalan ini. Apalagi warga yang tinggal di sekitaran Kota Bogor hingga Cibinong yang kerja di Jakarta, rata-rata pasti melewati jalan ini. Lewat jalan ini memang terasa membosankan karena jalannya lurus-lurus aja.
Meski begitu, melewati jalan ini kita bisa menikmati pemandangan bangunan dan kompleks milik Tentara Angkatan Darat, khususnya Kopassus yang markasnya ada di wilayah Cijantung. Jalan Raya Bogor cukup strategis, karena dari sini kita bisa melewati banyak cabang jalan yang bisa menuju Cibubur, UI Depok, sampai Citeureup.
Jalan ini memiliki karakteristik ramai dan lebar karena ini adalah jalan raya utama antarkota, bahkan provinsi. Tapi, kalau lewat sini harus ekstra hati-hati mengingat banyak truk besar yang juga lewat sini, apalagi saat kita membelah jalan tol Cinere-Jagorawi.
Jalan Raya Parung-Bogor
Selanjutnya ada Jalan Raya Parung-Bogor. Jalan yang satu ini sebenarnya banyak namanya. Kalau dari Ciputat disebut Jalan Raya Parung-Ciputat, tapi kalau dari Parung sampai Kota Bogor disebutnya Jalan Raya Parung saja. Walaupun sebenarnya Parung sudah masuk Kabupaten Bogor, sih.
Jalan yang satu ini lebih gila macetnya. Mulai dari Ciputat saja sudah macet parah. Mulai dari depan kampus UIN Jakarta, lalu perempatan Gaplek—yang walaupun sudah dibangun flyover—Parung yang banyak pertigaan di pasarnya, sampai pertigaan Kahuripan yang ada jalan baru menembus Bojong Gede. Nggak cuma mobil atau motor yang lewat sini, bahkan sampai pesawat pun juga lewat sini. Serius, Gaes!
Jalan ini juga lebih ramai dibandingkan Jalan Raya Bogor. Sebab, jalannya lebih kecil dan pembangunannya pesat banget. Banyak cluster hunian dibangun di sini, mulai dari kelas menengah sampai atas. Belum lagi dengan jalan tol yang mulai banyak nyambung ke jalan raya ini. Kalau lewat sini kudu banyak sabar.
Jalan Raya Jatiwaringin-Kranggan-Tapos
Jalan ketiga menuju ke arah Bogor dan sebaliknya adalah Jalan Raya Jatiwaringin-Kranggan-Tapos. Uniknya, jalan yang satu ini terdiri dari tiga jalan raya dan masing-masing berada di tiga kota berbeda: Jakarta Timur, Bekasi, dan Depok. Walaupun secara teknis Bogor masuk keempat, saya ganjilin aja karena yang terakhir cuma dapat sedikit, hahaha.
Jalan yang satu ini definisi jalan alternatif sebenarnya karena orang jarang menggunakan jalan ini sebagai jalan utama. Maka nggak usah heran kalau Jalan Raya Jatiwaringin-Kranggan-Tapos nggak seramai dan nggak senyaman dua jalan sebelumnya. Bahkan, kita harus bergantian dengan pengendara lain melewati terowongan kecil saat mulai masuk jalan ke arah Tapos, Depok.
Itulah tiga jalan raya ke arah Bogor yang saya ketahui dan pernah saya lewati. Sebenarnya masih ada beberapa jalan lain seperti Jalan Raya Pasar Minggu yang tembus ke Jalan Raya Margonda yang nanti bisa tembus ke Bogor. Tapi, karena saya jarang lewat sana, saya belum tahu detailnya, Gaes. Nanti saya coba lewat sana dulu dan kasih tahu kalian semua detailnya, ya!
Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor.