Kangen Arsenal karena Piala Dunia 2022 Bikin Muak, Bahkan Sebelum Sepak Mula

Kangen Arsenal karena Piala Dunia 2022 Bikin Muak (Unsplash)

Kangen Arsenal karena Piala Dunia 2022 Bikin Muak (Unsplash, https://historyofsoccer.info/)

Iya, saya tahu, judul di atas mungkin terasa hiperbolis. Saya minta maaf apabila pembaca merasa seperti itu. Namun, setidaknya, sebagai fans Arsenal, saya sudah berusaha untuk jujur. Bagi saya, Piala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar ini sudah terasa membosankan, bikin muak, bahkan ketika sepak mula saja belum terjadi.

Perlu saya akui di sini, alasan pertama membenci Piala Dunia 2022 memang karena laju positif Arsenal harus berhenti. Gimana ya, rasanya itu menjengkelkan sekali. Tim kesayangan kamu sedang melewati rentetan konsistensi di mana kami sudah lama tidak merasakannya. Tiba-tiba saja Arsenal berhenti bermain karena sebuah kompetisi setan.

Piala Dunia 2022 kompetisi setan

Iya, Piala Dunia 2022 ini, bagi saya adalah kompetisi setan. Ia datang tiba-tiba, muncul di waktu yang tidak seharusnya. Merusak semuanya. Mengganggu kehidupan fans Arsenal yang sedang mabuk oleh performa anak asuh Mikel Arteta. Bajingan betul Piala Dunia Qatar ini. Kalau bukan setan, apa namanya coba?

Semua orang tahu kalau Piala Dunia 2022 adalah kompetisi yang dipaksakan. Lantaran tidak mungkin digelar di musim panas, di mana seharusnya kompetisi negara ini berjalan, Qatar memaksa Piala Dunia dihelat di akhir tahun. Dan, brengsek sekali ketika FIFA setuju dengan usulan dari tengkulak minyak bumi itu.

Piala Dunia ini, secara telak, mengganggu ritme performa pemain. Ingat, sebelum kompetisi 2022/2023 dimulai, para pemain profesional, tidak pernah mendapatkan istirahat secara ideal. Terutama mereka yang hampir selalu mendapatkan panggilan dari timnas masing-masing. Ketika menjaga fisik di tengah kompetisi yang berat, tubuh mereka ditambah oleh beban membela negara di lokasi yang menyiksa sampai melebihi batas. Panas, kekurangan cairan, dan kelelahan yang menumpuk pasti akan menumbangkan pemain ketika kembali ke klub masing-masing.

Sebagai fans Arsenal, hal ini bikin saya mual. Bagaimana tidak mual karena kedalaman skuat The Gunners itu masih menyedihkan. Memang, klub bisa membeli pemain di Januari 2023 nanti. Namun, mau beli berapa sih sampai kedalaman terjaga? Sangat nggak mungkin Arsenal “memborong” pemain baru. Paling banyak paling cuma satu atau dua pemain baru.

Baca halaman selanjutnya

Fuck FIFA!

Oleh sebab itu, sebagai fans Arsenal, Piala Dunia 2022 ini bikin muak. Panitia kompetisi ini memang sudah merancangnya sebagai mesin mengeruk uang. Sebuah pesta bola yang hanya bertujuan memuaskan nafsu kotor pemilik modal dan konspirator. Pada akhirnya, pemain sepak bola adalah robot belaka. 

Lebih sedih lagi, sekarang, pesepak bola adalah budak dan tumbal. Kompetisi ini memeras darah pesepak bola sampai tuntas. Sampai kering dan tidak lagi produktif. Mereka yang tersisa adalah mereka yang mau masuk ke dalam lingkaran konspirasi. Lingkaran yang memungkinkan Qatar 2022 ini terwujud.

Sepak bola modern tak ubahnya mesin besar pendulang uang bagi mereka yang memegang kendali. Sepak bola bukan lagi soal kebahagiaan dan keseruan. Olahraga ini, di tingkat tertinggi adalah pembunuh paling efektif. Ia membunuh lewat mimpi anak kecil yang mendambakan panggung Piala Dunia.

Fuck FIFA!

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Piala Dunia 2022 Akan Jadi Piala Dunia Terburuk Sepanjang Masa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version