Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kampung Kreatif Jember Fashion Carnival, Dulu Digadang-gadang, Kini Mulai Menghilang

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
18 Januari 2024
A A
Kampung Kreatif Jember Fashion Carnival, Dulu Digadang-gadang, Kini Mulai Menghilang

Kampung Kreatif Jember Fashion Carnival, Dulu Digadang-gadang, Kini Mulai Menghilang (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jember, kabupaten yang sering dikenal sebagai kota tembakau ini juga bisa dikenal sebagai kota karnaval. Parade mode fashion yang terbungkus lewat Jember Fashion Carnival (JFC) menandai ditetapkannya Kabupaten Jember sebagai Kota Karnaval. Melalui Surat Keputusan Menteri Pariwisata pada tahun 2017, Jember sudah sah menjadi Kota Karnaval di Indonesia. Alm. Dynand Fariz sebagai pelopor berdirinya JFC telah banyak mengenalkan kreativitas fashion dan karnaval Jember hingga ke taraf internasional.

Berlatar belakang dari hal tersebut, Pemkab menggandeng Jember Fashion Carnival Global Indonesia (JGI) untuk menciptakan kawasan yang menjadi wadah seni budaya. Bupati Jember, Hendy Siswanto, meresmikan tempat yang dinamai sebagai Kampung Kreatif JFC pada 10 Maret 2023 lalu. Akan tetapi, eksistensi Kampung Kreatif JFC, yang dulu memancarkan semangat kreativitas, sekarang mulai meredup. Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan menengok kampung ini.

Digadang-gadang jadi pintu gerbang kreativitas di Jember

Seiring dengan berjalannya waktu, Kabupaten Jember terus tumbuh dan berkembang, tidak hanya sebagai kota industri perkebunan saja, tetapi juga sebagai kota yang penuh kreativitas. Kampung Kreatif JFC lahir sebagai jawaban atas kebutuhan akan wadah kreativitas bagi warga yang ingin mengekspresikan diri melalui seni dan mode. Kampung yang berlokasi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Arjasa ini diharapkan mendongkrak pariwisata Kabupaten Jember agar lebih maju.

Dilengkapi dengan panggung pementasan, kampung ini digadang-gadang menjadi sarana untuk menyalurkan kreativitas seni dan budaya warga Jember. Tidak hanya itu, di sudut-sudut bangunannya pun juga dipenuhi oleh gambar-gambar peragaan event Jember Fashion Carnival dari tahun ke tahun. Tujuan awal berdirinya Kampung Kreatif JFC ini terbilang sangat lengkap dalam menggaet beberapa sektor, mulai dari fasilitas UMKM hingga penyediaan home-stay bagi wisatawan.

Bupati Jember, Pak Hendy, mengklaim bahwa Kampung JFC ini disinyalir sebagai pintu gerbang kemajuan pariwisata dan kreativitas yang ada di Jember. Kampung Kreatif JFC ini juga menawarkan tempat bagi para seniman dan desainer lokal untuk bersatu, berkolaborasi, dan berkembang bersama. Hal ini didukung oleh pernyataan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Harry Agustriono, kalau dibukanya Kampung Kreatif JFC ini sebagai pusat informasi tentang seluruh wisata dan kesenian yang ada di Jember.

Kampung kreatif yang mulai meredup

Sayangnya, seperti setiap kisah yang penuh dengan semangat di awal, ada kalanya momentum-momentum itu memudar seiring berjalannya waktu. Kampung Kreatif JFC, yang dulu begitu ramai dan bersemangat, kini tampak sepi. Perjalanan saya berkunjung untuk mampir beberapa waktu lalu disambut dengan kekosongan. Bahkan, hampir seperti tidak ada kegiatan apa pun di sana. Dua bangunan yang tampak mentereng, yakni ruang museum dan galeri JFC Ekspos juga tampak sepi. Paling, hanya ada satu petugas yang berjaga di sana.

Salah satu bangunan yang menarik perhatian saya adalah “Tourist Information Center” yang berfungsi untuk mengakses semua informasi soal pariwisata di Jember, juga tampak tak berpenghuni ketika saya ke sana. Padahal, tujuan awal berdirinya bangunan ini baik dari Pemkab, Disparbud, maupun pengelola adalah untuk menjadikan kampung ini sebagai gerbang wisata dan seni yang terintegrasi. Tapi, lagi-lagi diselimuti oleh sepi. Sungguh sangat menyedihkan.

Mungkin, menurut saya, perlu adanya inovasi dalam penyelenggaraan acara-acara kreatif dan pameran seni di kampung ini. Apalagi jika dibuatkan konsep yang anak muda banget. Entah itu pasar kuliner, stand up comedy, atau pagelaran budaya populer. Tujuannya agar tempat ini tidak hanya membara di awal-awal saja, tetapi tetap bisa menjadi pusat kesenian, kebudayaan, dan pariwisata yang berkelanjutan di Jember. Keterlibatan lebih aktif dari pihak pemerintah dan pengelola harus sesegera mungkin dibarakan. Sehingga, pariwisata dan pamor Kota Karnaval Jember tidak kalah dengan kota-kota tetangganya.

Baca Juga:

Alasan Jember Kota yang Tepat untuk Melanjutkan Kuliah di Jawa Timur

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Orang Jember Terlalu Madura untuk Disebut Jawa, dan Terlalu Jawa untuk Disebut Madura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2024 oleh

Tags: jemberJember Fashion CarnivalKampung JFC
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

5 Kuliner Khas Jember yang Jarang Dinikmati Orang Jember Asli Terminal Mojok

5 Kuliner Khas Jember yang Jarang Dinikmati Orang Jember Asli

16 Januari 2022
Destinasi Wisata di Jember yang Sebaiknya Jangan Dikunjungi Saat Bulan Suro Mojok.co malang

Destinasi Wisata di Jember yang Sebaiknya Jangan Dikunjungi Saat Bulan Suro

29 Juni 2025
50 Kosakata yang Sering Digunakan Masyarakat Madura Swasta dalam Interaksi Sehari-hari Terminal Mojok.co

50 Kosakata yang Sering Digunakan Masyarakat Madura Swasta dalam Interaksi Sehari-hari

17 Mei 2022
Pantai Papuma Memang Indah, tapi Orang Jember Malas Berwisata ke Sana Mojok.co

Jatuh Cinta Berkali-kali pada Jember, meski Sensasi Hidup di Kota Ini Begitu Nano-nano

8 Desember 2024
Cuma Haters yang Bilang Pemerintah Jember Nggak Paham Prioritas Mojok.co

Cuma Haters yang Bilang Pemerintah Jember Nggak Paham Prioritas

7 Desember 2024
Alun-alun Jember Itu Tempat Nongkrong Asyik asalkan Nggak Ada Pengamen yang Mengusik

Alun-alun Jember Itu Tempat Nongkrong Asyik asalkan Nggak Ada Pengamen yang Mengusik

14 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.