Saat jam istirahat, saya menyempatkan diri untuk membaca koran di ruang tengah kantor. Belum selesai membaca, salah satu kawan datang. Beliau adalah senior saya di kantor. Ada beberapa topik yang kami bicarakan, mulai dari keluarga hingga masalah negara. Tapi, ada satu pembahasan yang menarik perhatian saya, yakni mengenai Kecamatan Kalimanah Purbalingga, tempat tinggal beliau.
Kecamatan Kalimanah merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sokaraja, Banyumas. Selain Kecamatan Bobotsari, Kalimanah menjadi kecamatan di Purbalingga yang dilalui jalur lintas provinsi. Maka nggak usah heran kalau kecamatan satu ini nggak pernah sepi.
Selain nggak pernah sepi, kecamatan di barat Kota Perwira ini juga bisa dikatakan menjadi daerah dengan fasilitas lebih lengkap ketimbang pusat kota. Memangnya apa saja fasilitas yang ada di sini?
Daftar Isi
Rumah sakit lebih banyak di Kalimanah daripada Kota Purbalingga sendiri
Salah satu fasilitas publik penting adalah rumah sakit. Ada fenomena unik di Kabupaten Purbalingga yang terkenal dengan Sungai Klawingnya ini. Jadi, Purbalingga kota hanya memiliki 3 rumah sakit, yakni RSUD Goeteng, RS Umuhani dan RSIA MPH Purbalingga. Hal ini sungguh kontras jika dibandingkan Kecamatan Kalimanah.
Bayangkan, sekelas Kecamatan Kalimanah Purbalingga punya 4 rumah sakit sekaligus. Ada RS Harapan Ibu, RS Nirmala, RS At-Tin Husada, dan RS Panti Nugroho. Keempat rumah sakit tersebut sudah memberi kontribusi besar untuk kesehatan warga Kota Perwira.
Saya rasa, Pemkab Purbalingga perlu melakukan pemerataan fasilitas kesehatan supaya ketimpangan jumlah rumah sakit di wilayah kota dan kecamatan bisa lebih adil. Sebagai warga Purbalingga bagian timur, kadang saya merasa kewalahan manakala ada saudara sakit dan perlu mendapatkan pelayanan khusus di rumah sakit. Bahkan, beberapa dari kami lebih memilih berobat ke rumah sakit di Kabupaten Banjarnegara.
NSC Ultima Braling, bioskop satu-satunya di Kota Perwira yang ada di Kalimanah
Kehidupan anak muda tak lepas dari yang namanya hiburan. Salah satu tempat untuk membuang penat di akhir pekan adalah bioskop. Keberadaan bioskop memang tak lepas dari kehidupan kaum urban. Di Purbalingga sendiri hanya ada satu bioskop, yaitu NSC Ultima Braling. Itu pun letaknya bukan di pusat kota Purbalingga, melainkan di Kalimanah, tepatnya di Jalan Ahmad Yani No. 31 Kelurahan Kalikabong.
Dari pusat kota, jaraknya lumayan jauh karena bisa memakan waktu hingga 10 menit. Seharusnya, sarana hiburan seperti bioskop ditempatkan di lokasi yang strategis. Namun hal itu nggak berlaku di Purbalingga. Alih-alih mendirikan bioskop di tengah kota, letak bioskop justru berada di pinggiran kota. Payah tenan, Lur!
Pasar Segamas, pasar induk kabupaten yang berada di Kalimanah
Kehidupan warga tak lepas dari sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan mengenai sandang dan pangan bisa terpenuhi dengan adanya pasar induk yang ada di daerah tersebut.
Di Purbalingga sendiri, Pasar Segamas menjadi salah satu penyuplai kebutuhan sandang dan pangan warga. Ada ratusan pedagang dari penjuru daerah di Purbalingga berkumpul di sini. Sayangnya, pasar yang dibangun pada tahun 2009 ini justru berada di Kecamatan Kalimanah, bukan di Purbalingga kota. Lagi-lagi jarak menjadi masalah utama untuk menjangkau Pasar Segamas.
Terminal Purbalingga pun berada di Kalimanah
Selain pasar, terminal bus Purbalingga juga berada di Kalimanah. Terminal tipe B ini menjadi tempat mobilisasi warga dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Selain itu, terminal yang berada di Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah ini juga menjadi markas angkutan desa, Trans Jateng, dan berbagai bus AKDP. Akan tetapi beberapa saudara saya yang hendak merantau ke Jabodetabek sering kali lebih memilih naik bus Sinar Jaya dari Penaruban ketimbang pergi ke Terminal Purbalingga.
Itulah beberapa alasan kenapa fasilitas di Kecamatan Kalimanah justru lebih lengkap daripada Purbalingga kota sendiri. Sebaiknya pihak pemkab melakukan pemerataan. Kalau nggak merata seperti ini, bukan tak mungkin muncul kecemburuan warga dari kecamatan lain dan juga pusat kota Purbalingga sendiri.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Purbalingga Bikin Warga Bangga karena Bisa Mengalahkan Purwokerto.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.