Kalau Mau Wisata dengan Sensasi Beda di Jakarta Coba deh Keliling Pasar ini Aja

wisata jakarta, Dear Mas Kevin, Benarkah Toko Buku Bisa Ciptakan Pasar?

Saat masih sekolah dulu, melakukan study tour ke Jakarta itu adalah kebahagian yang hakiki. Maklum sajalah, bagi anak desa yang setiap harinya melihat sawah dan kebun, gemerlapnya ibu kota itu hanya bisa dinikmati lewat layar kaca saja. Sehingga acara wisata sekolah dengan tujuan Jakarta itu adalah sesuatu yang istimewa sekali. Walaupun tujuan pikniknya itu paling hanya Ancol, TMII, dan museum-museum.

Setelah dewasa dan sering bolak-balik ke Jakarta, menurut saya tempat-tempat wisata legendaris seperti itu sudah tak menarik lagi. Maksudnya sekali sudah ke sana, tentu mau balik lagi sudah tak semenarik seperti kali pertama karena setelah beberapa kali ke tempat itu lagi, tak ada banyak perubahan yang terjadi. Yah, gitu-gitu aja.

Jika kebetulan di Jakarta, biasanya saya lebih suka melakukan wisata dari pasar ke pasar. Entah kenapa setiap pasar di Jakarta itu memiliki sisi-sisi keunikan tersendiri. Jadi mau saya sudah ke sana puluhan kali pun, tetap ada sesuatu yang baru yang saya temukan di sana.

Berikut beberapa daftar pasar yang bisa dijadikan alternatif wisata jika kebetulan sedang main ke Jakarta dan bingung mau pergi ke mana:

1. Pasar Kenari

Bagi para pencinta buku, kalian jangan melewatkan kunjungan ke Pasar Kenari ini. Karena di sini kalian bisa menemukan begitu banyak pelapak buku yang menjual aneka macam jenis buku dengan harga yang bervariasi. Selain itu ada juga Jakbook, sebuah toko buku yang menjual buku dengan harga yang relatif murah.

Pasar ini bisa dibilang merupakan pasar buku yang ramah pengunjung. Tempatnya itu super nyaman dan bersih. Selain itu fasilitasnya juga sangat mumpuni. Bagi orang yang suka baca buku sambil ngopi, di sini tersedia kafe dong. Bagi yang suka kumpul-kumpul bareng komunitas sambil ghibahin buku, di sini juga tersedia tempat untuk kopdar. Yang suka baca buku sambil ngemil, di sini juga tersedia minimarket lengkap dengan jajanan serta minumannya. Ada ATM, foodcort, toilet, dll. Meski begitu, pasar ini masih terbilang sepi pengunjung.

Sebenarnya sebelum ada Pasar Kenari ini, saya selalu berbelanja buku di Pasar Senen. Katanya sih pedagang di pasar ini juga pindahan dari sana yang merupakan pedagang pindahan dari Pasar Kwitang. Saya sangat suka mencari buku lawas di sini, ini seperti sebuah misi mencari harta karun. Eh tapi hati-hati yah, buat yang mau beli buku di kios-kios sini, soalnya banyak buku bajakan. Pokoknya kita juga teliti dan harus pintar-pintar menawar.

2. Pasar Asemka

Bagi orang-orang yang sangat suka pernak-pernik yang uwu-uwu, datang ke Pasar Asemka merupakan langkah yang tepat untuk memanjakan mata. Di pasar ini kita bisa mendapatkan pernak-pernik yang imut-imut bin lucu-lucu. Dari mulai jepit rambut, ikat rambut, bandana, potongan kuku, sisir, dompet, mainan anak-anak, make up, souvenir pernikahan, dan lain-lain.

Harga yang dijual di sana itu murah-murah sekali, sangat penting sekali jika datang ke sana kita bisa menjaga pandangan agar tidak khilaf dalam hal berbelanja.

3. Pasar Tanah Abang

Pasar Tanah Abang ini mungkin termasuk pasar legend kayaknya. Pamor tentang ‘kemurahan’ harga baju di pasar ini sudah terkenal di mana-mana. Yak, benar sekali. Bagi orang-orang yang suka berbelanja baju atau kain, Pasar Tanah Abang ini merupakan surganya berbelanja. Di sini kita bisa mendapatkan baju dengan harga miring dengan berbagai macam model.

Pasar ini tuh terdiri dari berbagai macam blok ya. Saya jamin seharian keliling pasar ini sudah berasa membakar beribu-ribu kalori. Saya pernah sekali masuk dan keliling tiga blok saja, tapi saya sudah hampir pingsan karena kelelahan. Setelah itu, jika saya ingin pergi ke sana, saya hanya berbelanja di kios-kios depan saja gak sampai masuk ke dalam. Makanya saya sangat salut pada emak-emak Pasar Senen yang terkenal suka ‘bar-bar’ saat di Commuter Line. Sudah keliling pasar, masih pulang membawa dagangan baju begitu banyaknya dan diangkut sendiri naik kereta lagi. Sungguh tenaga saya lemah di hadapan emak-emak ini.

4. Pasar Rawa Belong

Bagi orang-orang yang suka dengan bunga, jangan lewatkan mengunjungi Pasar Bunga Rawa Belong. Ada begitu banyak macam bunga yang bisa kita temukan di sana. Mulai dari bunga mawar, krisan, aster, anggrek, lili, tulip, dan bunga-bunga indah lainnya. Bunga-bunga ini didapatkan langsung dari para petani dari berbagai daerah, selain itu ada juga bunga-bunga impor. Yang pasti di pasar ini kita bisa mendapatkan bunga-bunga tersebut dengan harga miring.

5. Pasar Santa

Pasar biasanya diidentikan dengan sesuatu yang semrawut dan kotor, pokoknya gak benget deh. Tapi semua anggapan itu bakalan ditepis jika kalian berkunjung ke Pasar Santa. Di sini pasar yang super duper artistik banget menurut saya. Dari luar mungkin kelihatannya hampir sama dengan pasar-pasar lainnya, tapi setelah masuk dan berada di lantai atas, saya dibuat terbengong-bengong dengan design grafis yang berceceran di mana-mana. Konsepnya itu sangat anak muda banget.

Selain itu di sini juga terdapat toko buku Post Santa yang terkenal itu. Pantas saja sering ada temu penulis atau acara-acara gitu  di pasar ini, yah jelas lah, tempatnya aja kece banget kayak gini. Tempat nongkrongnya juga asyik banget di sini. Bagus buat poto-poto. Hehehe.

BACA JUGA 4 Kelebihan yang Membuat Jakarta Timur Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version