ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kalau Cuma Makkah-Madinah yang Nggak Bisa Dimasuki Dajjal, Gimana Nasib Kota Lain?

Aly Reza oleh Aly Reza
14 Mei 2020
A A
Dajjal

Kalau Cuma Makkah-Madinah yang Nggak Bisa Dimasuki Dajjal, Gimana Nasib Kota Lain?

Share on FacebookShare on Twitter

Pada Ramadan hari ke lima belas lalu (Jumat/08/5/2020), sempat ramai di media sosial isu tentang bakal munculnya suara teriakan dari langit yang dinarasikan oleh beberapa penceramah. Teriakan yang konon merupakan suara dari Dajjal. Topik mengenai hari kiamat pun akhirnya naik lagi setelah sempat bikin geger jagad raya pada tahun 2012 silam. Lha karena saya—dan sebagian Anda—adalah alumni kiamat 2012, maka kalau ada berita-berita kayak gini pliiisss nggak usah ikut-ikutan kalap. Kita ini sudah termasuk golongan orang-orang yang ditempa oleh peradaban heuheuheu.

Beberapa penceramah menyandarkan spekulasinya pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Syasyi, al-Thabari, dan Ahmad al-Syaibani yang menyebut; bahwa jika permulaan bulan Ramadan dan pertengahannya (hari ke-15) jatuh pada hari Jumat, maka akan terdengar suara teriakan dari langit yang menimbulkan huru-hara di mana-mana (saya ringkas demikian). Ya, meski kemudian kita tahu, bahwa hadis tersebut—menurut para kritikus hadis—sudah sangat bermasalah sejak dari periwayat (yang nggak kredibel) sampai dengan matan (isinya).

Tapi saya nggak sedang membahas tentang hadis itu secara lebih detail, saya malah tergelitik buat ngobrolin seputar Dajjal; sosok yang belakangan pamornya bisa nyaingin Bill Gates. Nggak belakangan, nding, dari dulu emang sudah jadi komoditas yang paling laku dijual oleh beberapa penceramah.

Jumat lalu, ketika narasi tentang ‘teriakan dari langit’ sedang naik-naiknya, saya tanpa sengaja nguping obrolan anak-anak tetangga yang nongkrong di pekarangan rumah saya. “Dajjal itu cuma nggak bisa masuk dua kota, loh, Makkah dan Madinah,” kata salah seorang dari mereka. “Wah, kalau gitu, gimana dong dengan nasib kita yang ada di sini?” timpal yang lain. Sayang sekali sore itu saya ada janji ngabuburit sama temen, alhasil saya nggak bisa iseng join sama  mereka buat mikirin nasib Indonesia kalau ntar kedatangan Dajjal. Lagian, ngapain juga mikirin Indonesia, wong Indonesia juga belum tentu mikirin kita.

Tapi saya akhirnya terpancing juga buat merenungkan soal itu. Karena saat saya masih seumuran mereka, saya juga sempat terusik dengan perkataan guru agama yang neybut; hanya dua kota suci saja yang nggak bisa ditembus Dajjal. Sementara nasib kita yang di kota-kota lain gimana, dong?

Dulu pikiran polos saya sempat berpikir, kalau memang begitu adanya, ya sudah saya mau rajin-rajin menabung biar nanti pas tua bisa ancang-ancang; berangkat ke Makkah atau Madinah, terus menetap di sana sampai kiamat tiba. Biar saya dan keluarga selamat dari teror Dajjal.

Makin dewasa, bukannya makin mantep dengan niat nabung buat ke sana, pikiran saya tersebut akhirnya malah saya bantah sendiri. Masalahnya bener-bener kompleks. Pertama, kenyataannya nggak setiap orang bisa berangkat ke Makkah-Madinah. Kedua, kita juga nggak tahu persis kapan kiamat datang. Iya kalau pas kebetulan kita sudah mendarat di Makkah, hla kalau misalnya pesawat kita baru take off terus tiba-tiba langit runtuh (kiamat) gimana?

Ketiga, apa pertimbangan Tuhan melakukan penjagaan hanya di dua kota tersebut? Apakah hanya karena dua kota ini adalah temapt lahir, berjuang, dan wafatnya Nabi? Apakah hanya karena di sana ada Kakbah dan Masjid Nabawi? Kalau gitu, agak nggak adil, dong. Karena secara nggak langsung Tuhan seolah manafikan perbuatan manusia di dalamnya. Gampangnya gini, nggak semua orang Makkah-Madinah ini saleh dan taat. Mungkin ada juga yang ahli Maksiat. Kemudian, nggak menutup kemungkinan, loh, kalau orang-orang di luar dua kota tersebut justru adalah orang dengan kadar keimanan pilih tanding.

Kalau begitu, berarti enak dong para pelaku kejahatan di sana. Walaupun maksiat, tapi yang penting aman dari Dajjal. Apalagi ada penceramah yang bilang, siapa pun yang bertemu dengan Dajjal di akhir zaman, mereka adalah seburuk-buruk manusia. Terus, gimana juga dengan nasib orang yang seumur hidup taat betul sama Tuhan, tapi sayangnya kok lahir di Ngaglik, misalnya. Hla yo remooookkk kalau gini. Nah, ini ruwet jadinya, bisa-bisa saya murtad kalau mikir gini terus.

Suatu kali pas baca Fihi Ma Fihi-nya Rumi, saya nemu sedikit pencerahan; ibadah itu jangan dilihat dari gerak fisiknya saja, loh, tapi juga isinya (ruhaninya). Saya akhirnya menerka-nerka, apa jangan-jangan hadis tentang dijaganya Makkah-Madinah ini harus didekati dengan ruhani, ya? Kalau secara jasadi jadinya kok saya malah meragukan keadilan Tuhan, ini bahaya bagi akidah saya, heuheuheu.

Dan bodohnya saya, saya baru ingat kalau dulu banget pas awal-awal kuliah, saya sudah pernah dapat keterangan soal ini dari Cak Nun. Hampura sadayana, saya lupaaa, serius. Gegara kebanyakan mikir doi skripsi nih pasti.

Sekilas ingatan saya hanya menangkap fragmen ketika Cak Nun bilang; Dajjal nggak bakal bisa masuk ke hati orang-orang yang di dalamnya ada Makkah dan Madinah. Nggak harus di Makkah-Madinah (secara fisik), yang penting hidupkan dua kota tersebut dalam hati kita.

Caranya? Begini, kita coba urai pelan-pelan. Makkah itu nama lainnya adalah tanah haram. Haram di sini bisa diartikan mulia, bisa juga diartikan tempat yang di dalamnya diharamkan untuk berbuat kejahatan, kemaksiatan, dusta, tindakan merusak, menyakiti, membunuh, dan laku-laku merugikan lainnya. Kalau kita pengin aman dari Dajjal, maka hidupkan Makkah (tanah haram) di hati kita. Yakni, dengan mengharamkan diri kita dari nyakitin orang lain, membunuh, berbuat jahat, dusta, merusak, pokoknya jangan ngerugiin orang lain dan sekitar, deh. Dengan begitu (((InsyaAllah))) diri kita bakal dijaga dari fitnah Dajjal.

Berikutnya, Madinah itu kan nama lainnya al-munawwarah (bercahaya). Ya sudah, ketemu tuh jawabannya. Kalau pengin terhindar dari Dajjal, nyalakan cahaya dalam hati kita. Nyalakan cahaya kebaikan dengan suka menolong, saling menghormati, guyub rukun, nggak pendendam, pendengki, penghasut dan pengadu domba, nggak usah iri dan senantiasa bersyukur, pokoknya penyakit-penyakit hati kayak gini dibuang ke laut aja. (((InsyaAllah))) juga tipu muslihat Dajjal nggak bakal bisa nembus hati kita.

Jadi agak terang ya, mylov? Nggak harus terbang ke Makkah-Madinah buat menghindari Dajjal. Apalagi sampai mempertanyakan keadilan Tuhan. Coba kita bawa dan hidupkan Makkah-Madinah dalam diri kita masing-masing saja sudah cukup. Masalahnya, anak-anak yang nongkrong di pekarangan rumah saya paham nggak ya kalau dijelasin kayak gini?

BACA JUGA Tarawih Sepanjang Waktu, Puasa Sepanjang Usia dan tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Mei 2020 oleh

Tags: dajjalkemunculan dajjalkiamat 15 ramadan
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

Menderita Ditinggal Kekasih Berhijrah, Kena Cap Dajjal Pula (Unsplash)

Derita Ditinggal Kekasih Berhijrah: Sudah Sakit Hati, Kena Cap Dajjal Pula

3 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pak polisi, cowok berseragam

Sorry yah, Cowok Berseragam, yang Layak Jadi Kekasih Ideal itu 6 Cowok ini, Bukan Kamu

istri yang melayani suami

Jadi Istri yang Melayani Suami itu Nggak Auto Jadi Babu!

Kasih Tahu Nggak yah?

Blacklist Pertanyaan "Mau Tahu aja Apa Mau Tahu Banget?" dan "Kasih Tahu Nggak yah?"



Terpopuler Sepekan

Intermittent Fasting, Diet Paling Gampang yang Nggak Bikin Diri Tersiksa

Intermittent Fasting, Diet Paling Gampang yang Nggak Bikin Diri Tersiksa

oleh Adhitya Candra Kirana
28 September 2023

3 Rekomendasi Supermarket di Kota Magelang, Cocok buat Belanja Anak Kos

3 Rekomendasi Supermarket di Kota Magelang, Cocok buat Belanja Anak Kos

oleh Fitrotin Nisak
26 September 2023

Rekomendasi Warung Nasi Legendaris di Bali yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

Rekomendasi Warung Nasi Legendaris di Bali yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

oleh Ni Putu Roshinta Dewi
28 September 2023

Nasihat Penting untuk Gen Z yang Pengin Banget Jadi ASN

Nasihat Penting untuk Gen Z yang Pengin Banget Jadi ASN

oleh Andri Saleh
25 September 2023

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

oleh Ahmad Shulhan Hadi
29 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Tragedi Open BO Kos Tengah Sawah di Godean: Indonesia Darurat Prostitusi Online
  • Cara Sholat Tahajud: Panduan, Niat, Doa, hingga Keutamaannya  
  • Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023
  • Cara Mandi Wajib yang Benar, Bukan Asal Gebyur Saja
  • Untuk Kawan Kampungku di Pekanbaru yang Guooblok!
  • Keluh Kesah Laki-laki Perantau yang Tidak Bisa Masak
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!