Kabupaten Grobogan, Daerah yang Sama Sekali Nggak Terkenal, padahal Lumbung Pangan Nasional

Kabupaten Grobogan, Daerah yang Sama Sekali Nggak Terkenal, padahal Lumbung Pangan Nasional

Kabupaten Grobogan, Daerah yang Sama Sekali Nggak Terkenal, padahal Lumbung Pangan Nasional

Grobogan dan Purwodadi, ketika dua nama itu disebut, mayoritas orang lebih familiar dengan Purwodadi. Padahal secara status, Purwodadi adalah bagian dari Grobogan itu sendiri. Grobogan adalah nama kabupatennya, sementara Purwodadi adalah nama dari ibu kotanya.

Nasib Kabupaten Grobogan ini mirip dengan Banyumas yang mana orang lebih kenal Purwokerto ketimbang Banyumas sebagai kabupatennya. Mungkin Banyumas sedikit bernasib baik karena ada hal-hal ikonik seperti tempat asal beberapa pahlawan sehingga orang lebih familiar. Tapi Grobogan, daerah apa itu? Nahkan saya yakin, banyak orang di Jawa Tengah pun ada yang nggak tahu daerah ini.

Sebenarnya, nasib Grobogan yang tidak terkenal ini disebabkan karena nama Purwodadi yang merupakan ibu kota kabupaten sudah lebih dulu dikenal oleh orang luar daerah. Misalnya ada senior saya yang asalnya dari Grobogan, yang lebih nyaman menyebut asalnya dari Purwodadi. Alasannya karena sudah terbiasa aja. Oleh karena itulah banyak orang yang nggak tahu kalau Purwodadi itu bagian dari Kabupaten Grobogan.

Selain itu, Grobogan juga seperti nggak punya tempat wisata yang popular hingga diketahui oleh orang luar daerah. Kemudian jarang ada event atau festival kedaerahan diselenggarakan di Grobogan. Padahal kegiatan seperti itu sangat potensial dimanfaatkan untuk membuat Grobogan jauh lebih terkenal.

Tapi begini, terlepas dari statusnya yang dibayang-bayangi oleh Purwodadi, Grobogan sebenarnya punya potensi sebagai daerah yang bisa dikenal oleh orang dari luar daerah.

Kabupaten Grobogan, daerah dengan areal pertanian terluas di Jawa Tengah

Tahukah bahwa Kabupaten Grobogan itu adalah salah satu kabupaten dengan areal pertanian paling luas di Jawa Tengah? Luas areal persawahannya sekitar 67.000 hektar. Kondisi ini membuatnya dijadikan salah satu lumbung pangan nasional di Jawa Tengah loh. Jadi bisa dibilang, Grobogan ini punya potensi yang sangat besar untuk sektor pertanian bahkan Perkebunan.

Untuk pertanian, Kabupaten Grobogan jadi penghasil tiga jenis produk yang penting bagi Indonesia, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Padi di Grobogan adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Sama halnya dengan kualitas jagungnya yang juga jadi salah satu yang terbaik. Kualitas untuk kedelainya pun bisa bersaing dengan kedelai impor yang beredar di pasaran.

Dari sisi perkebunan, Grobogan punya beberapa komoditas yang berkategori unggul, sebut saja melinjo, per-jambuan seperti jambu kristal, jambu biji (merah), dan jambu air, serta yang paling ikonik adalah durian lokalnya. Selain itu, Grobogan juga cukup terkenal dengan kualitas tembakaunya yang ada di beberapa kecamatannya.

Baca halaman selanjutnya

Potensi agrowisata dan Bledug Kuwu

Punya potensi agrowisata

Selain sebagai pendukung ketahanan pangan nasional, sektor pertanian dan perkebunannya bisa dimanfaatkan sebagai agrowisata berpotensi membuka ekonomi baru.

Secara lokasi, Kabupaten Grobogan ini sebenarnya cukup strategis, lokasinya itu berbatasan dengan Demak, Solo, Pati, dan Kudus, sehingga adanya Agrowisata bisa menarik wisatawan keluarga atau sekolah untuk berkunjung.

Mulai dari pengembangan agrowisata berbasis desa seperti Desa Wisata Jagung dengan menawarkan edukasi cara tanam, panen jagung, dan pembuatan turunan olahan jagung. Atau pengembangan kampung melinjo, Kebun edukasi untuk produk jambu kristal dan durian. Khusus untuk durian, bisa dilakukan festival durian yang diadakan tiap musim panen. Para pecinta durian dari berbagai daerah pasti akan datang.

Tidak lupa pengembangan wisata persawahan dengan menghadirkan edukasi perihal bertani, sewa baju petani, main lumpur, festival panen raya. Daerah yang potensial untuk dimanfaatkan adalah sekitar Bledug Kuwu.

Bledug Kuwu yang potensial

Kawasan Bledug Kuwu sendiri sebenarnya sudah merupakan desa wisata karena terdapat fenomena alam berupa semburan lumpur garam yang mirip mud volcano, hanya ada beberapa di dunia. Ini pun bisa jadi ikon wisata geologi.

Selain itu optimalisasi wisata alam seperti Goa Macan dan Goa Lowo di kawasan Sedayu dan Wirosari juga perlu ditingkatkan supaya bisa dimasukan dalam list kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Grobogan.

Tentunya semua pengembangan wisata ini perlu dukungan pemerintah dan masyarakat sekitar. Predikat sebagai lumbung pangan nasional harusnya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menarik wisatawan. Kemudian masyarakatnya pun harusnya berperan untuk memviralkan melalui media digital, segala aktivitas yang berbau kebudayaan dan potensi alam yang dimiliki Grobogan. Dengan adanya media sosial, nama sebuah daerah bisa cepat dikenal oleh banyak orang.

Yah dengan syarat tiap warganya kompak dan secara kolektif memperkenalkan dengan bangga daerah asalnya. Mungkin saat ini orang lebih kenal Purwodadi daripada Grobogan. Tapi dengan potensi yang ada, bukan mustahil suatu saat nanti orang akan berkata, “Grobogan? Wah, itu lumbung pangan nasional dan surganya agrowisata!'”

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dilema Nama Daerah Purwodadi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Exit mobile version