Jadi Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Sesuram Itu, kok. Masih Ada Jurusan Filsafat yang Prospek Kerjanya Lebih Dipertanyakan

Jangan Malu Jadi Mahasiswa Jurusan Sosiologi. Hidup Kalian Nggak Akan Sesuram itu, kok

Jangan Malu Jadi Mahasiswa Jurusan Sosiologi. Hidup Kalian Nggak Akan Sesuram itu, kok (Unsplash.com)

Beberapa waktu lalu, saya membaca tulisan Mas Adhitiya di Terminal Mojok yang mengatakan kalau dirinya malu menjadi mahasiswa jurusan Sosiologi. Beliau juga mengatakan kalau jurusan ini sia-sia dan nggak punya masa depan. Jujur saja, sebagai sesama mahasiswa Sosiologi saya nggak setuju dengan opini tersebut.

Menurut saya, tulisan tersebut hanya mewakili kekecewaan orang-orang yang sejak awal merasa salah jurusan. Kalau urusannya gitu sih semua jurusan juga patut disesali kalau memang nggak punya minat di situ. Saya nggak asal omong ya, sebab beberapa teman juga sepakat kalau menjadi mahasiswa Sosiologi itu menyenangkan dan banyak yang bisa dipelajari.

Jurusan Sosiologi mempelajari banyak bidang ilmu lain

Sebagai mahasiswa jurusan Sosiologi, sering kali kami dianggap sekadar mempelajari tentang masyarakat. Padahal di jurusan ini kami juga akan dituntut untuk mempelajari berbagai bidang keilmuan seperti ekonomi, politik, komunikasi, bahasa, pendidikan, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, kadang saya sampai mengalami krisis identitas sebagai mahasiswa Sosiologi. 

Akan tetapi, di waktu yang bersamaan saya juga merasa kalau hal ini nggak didapat oleh mahasiswa jurusan lain. Makanya nggak usah heran kalau ketemu mahasiswa Sosiologi (yang nggak salah jurusan) bisa menjelaskan persoalan dengan menarik melalui berbagai sudut pandang. Lha, wong semua ilmu kami pelajari, kurang sangar apa coba?

Baca halaman selanjutnya: Jurusan yang cocok untuk orang-orang kreatif…

Jurusan yang cocok untuk orang-orang kreatif

Jurusan Sosiologi menuntut mahasiswa untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat. Makanya, mahasiswa jurusan ini punya kepekaan tinggi untuk melakukan analisis terhadap berbagai fenomena. Kami punya banyak cadangan ide yang siap diolah untuk keperluan apa pun, mulai dari artikel ilmiah, artikel populer, konten video, atau sekadar bahan debat di media sosial.

Makanya saya bilang kalau jurusan Sosiologi cocok untuk orang yang merasa dirinya kreatif, sebab saya jamin kamu nggak akan kehabisan ide untuk dieksekusi. Selain itu, kamu juga akan mengasah kemampuan praktis seperti menulis, wawancara mendalam, dan observasi lapangan.

Kesombongan intelektual yang bisa membuat mahasiswa jurusan lain minder

Jujur saja, kami punya cara tersendiri untuk adu kemampuan intelektual dengan mahasiswa jurusan lain. Tentu bukan dengan pamer buku bacaan seperti orang yang baru menamatkan Madilog. Melainkan dengan pemahaman konsep, kemampuan analisis, dan variasi sudut pandang pada suatu persoalan.

Sebagai contoh, saya bisa mengatakan kalau keputusan seseorang untuk bermain judi slot online adalah keputusan yang rasional. Sebab, rasionalitas didasarkan pada bagaimana tindakan seseorang dinilai menguntungkan dirinya. Meskipun sebenarnya nggak sedangkal ini, tapi saya ingin menunjukkan kalau ada sudut pandang baru yang hanya didapat dari jurusan Sosiologi.

Prospek kerja lulusan jurusan Sosiologi nggak jelas? Ngawur!!!

Sumpah, orang yang bilang lulusan Sosiologi nggak punya masa depan itu aneh. Sebab, selama kuliah mahasiswa jurusan Sosiologi dibekali pemahaman keilmuan yang luas, belum lagi pengalaman penelitian di lapangan. Mosok bekal sebanyak itu nggak ada yang berguna untuk mencari pekerjaan?

Meskipun harus saya akui kalau nggak ada lowongan pekerjaan yang dikhususkan untuk lulusan Sosiologi di industri. Tapi, dari awal memang lulusan jurusan ini nggak disiapkan untuk kerja di industri. Nggak mungkin juga kamu jadi karyawan berbekal pemahaman dari Karl Marx, bisa-bisa kamu menuntut perusahaan karena telah melakukan penindasan pada kelas pekerja.

Akan tetapi, bukan berarti lulusan jurusan ini harus mati kutu dan kelaparan. Sebab, masih banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan pendekatan Sosiologis di dalamnya seperti penulis, wartawan, HRD, humas, konsultan kebijakan publik, analis kebijakan sosial, akademisi, dsb.

Lagi pula, jurusan manapun nggak ada yang bisa menjamin masa depan lulusannya. Jadi, posisi mahasiswa jurusan Sosiologi dengan jurusan lain soal prospek kerja sebenarnya sama saja. Makanya nggak usah minder, toh masih ada mahasiswa jurusan Filsafat yang prospek kerjanya lebih dipertanyakan. Hahaha.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Betapa Sialnya Masuk IPS dan Pilih Jurusan Sosiologi demi Menghindari Hitung-hitungan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version