Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jurusan Perikanan Dibilang Jurusan Lalapan dan Katanya Bernasib Tidak Sedap

Melynda Dwi Puspita oleh Melynda Dwi Puspita
24 Januari 2021
A A
Entah Kenapa Mendengar Nama Kota Lamongan Saja Sudah Bikin Lapar mojok.co/terminal

Entah Kenapa Mendengar Nama Kota Lamongan Saja Sudah Bikin Lapar mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu waktu kegiatan belajar mengajar di Kelas Sosiologi Pedesaan, dosen saya nyeletuk sambil nunjuk temen saya yang duduk di pojok belakang ruangan. “Kenapa kamu kok ambil Jurusan Perikanan?” Lalu teman saya itu nggak ada angin, nggak ada hujan, nggak ada perasaan bersalah, nggak ada deg-degannya sama sekali, menjawab tanpa ada beban. Katanya, “Salah pencet, Bu.”

Siapa coba yang nggak tertawa mendengarkan jawaban nyeleneh, tapi jujur dari hati yang paling dalam itu? Memang berdasarkan survei kecil-kecilan alias nggak ada niatan penelitian, saya tanya temen-temen satu persatu. Kalau dulu zaman saya pada 2015, calon mahasiswa diberi pilihan tiga jurusan. Nah, mayoritas dari mereka menempatkan Jurusan Perikanan di pilihan kedua dan ketiga.

Banyak dari mereka yang sebenarnya ingin kuliah di Teknik, Sastra, bahkan Kedokteran. Lalu kenapa kok tetep kekeuh lanjut ambil Jurusan Perikanan? Ada yang bilang, “Nggak apa-apa deh, daripada nganggur.” Atau “Nggak apa-apa, jurusan apa aja yang penting kuliah di kampus negeri.” Dan terakhir, jawaban paling pasrah, “Ya, mungkin udah rezekinya di sana.”

Kalau saya sendiri, sebenarnya ingin jadi dokter, tapi saya sadar diri, asudahlah. Akhirnya nyemplung di dunia perikanan. Kemudian saya juga tanya temen-temen dari Jurusan Peternakan dan Pertanian. Rata-rata jawabannya pun sama.

Jurusan kami (Perikanan, Pertanian, dan Peternakan) sering kali disebut Jurusan Lalapan. Ibarat satu porsi lalapan, ada nasi dan sayuran yang berasal dari Jurusan Pertanian. Ada ayam goreng yang identik dengan Jurusan Peternakan. Dan terakhir ada lele yang biasanya jadi bahan meme, sudah jelas menjadi bagian Jurusan Perikanan.

Kami dari Asosiasi Mahasiswa Jurusan Lalapan sering kali mendapatkan sindiran halus bahkan terang-terangan dari netizen yang mulia. “Kuliah perikanan, mau jadi duyung ya?”, “Jadi petani, ngapain kuliah?” dan “Kalau mau jadi peternak, nggak usah kuliah loh, sebenarnya bisa.” serta masih banyak yang lainnya.

Bahkan yang paling bikin panas hati itu, kalau ada yang tanya, “Kamu kuliah dimana?” Seketika banyak yang terpana mendengar jawaban saya. Setelah mengetahui bahwa saya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri. “Wah keren!” katanya. Namun antusiasme mereka langsung menghilang saat saya menyebutkan Jurusan Perikanan.

Saya sering mengelus dada kalau harus berhadapan sama mahasiswa dari jurusan elit yang sukanya nyindir-nyindir. Saya ingat betul, bahkan ada yang bilang kalau kami lulusan Jurusan Lalapan itu nggak punya masa depan.

Baca Juga:

5 Dosa Jurusan Ekonomi yang Bikin Lulusannya Kagok di Dunia Kerja

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

Saya sendiri bingung sih karena memang mayoritas teman-teman saya berkarier di bidang yang seratus delapan puluh derajat berbeda jauh dari Jurusan Lalapan. Nggak ada hubungannya sama sekali. Ada yang bekerja menjadi Admin, industri perbankan, bahkan desain grafis.

Kami (Sarjana Lulusan Lalapan) sebenarnya ingin sekali berkarier sesuai bidang ilmu kami. Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa peluang kerja di bidang ini memang hanya sedikit. Kami terpaksa menggantung buku praktikum. Sebab, perut harus terisi dan harga skincare itu mahal.

Cukup ironis memang, katanya Indonesia itu negara agraris. Bercita-cita menjadi poros maritim dunia. Ataupun impian menjadi pusat lumbung pangan. Namun, kenyataannya, selain para petani, nelayan dan peternak yang menjerit. Kami lulusan Jurusan Lalapan juga ikut menjerit lebih keras.

Sebenarnya prospek bekerja Jurusan Lalapan itu ada banyak, bisa menjadi ASN seperti pekerjaan impian mertua, dosen, ataupun wirausahawan. Namun, jumlah kami ada ribuan setiap tahunnya. Selain harus bersaing dengan sesama jurusan. Kami harus bersaing dengan jurusan lainnya.

Misalnya saja untuk bekerja di perusahaan pengolahan produk perikanan. Kami harus bersaing dengan Jurusan Kimia, Gizi, dan masih banyak lagi. Alhasil kami harus memutar otak dan lebih memilih peluang apa saja yang tersedia di depan mata.

Dibalik sambatan-sambatan saya ini, ada banyak kok teman-teman saya yang sukses berwirausaha di bidang perikanan. Ada yang punya tambak udang, usaha ikan hias, dan aquascape. Bahkan usahanya sampai menjangkau pasar luar negeri.

Dari kisah ini, saya sebenarnya nggak ingin mengerdilkan minat siswa yang ingin kuliah di Jurusan Pertanian ataupun menghilangkan semangat mahasiswa yang masih berjuang di jurusan ini. Namun, saya hanya ingin menyampaikan bahwa untuk benar-benar terjun ke bidang ini, kamu harus prepare, konsisten, dan siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Termasuk pekerjaan melenceng dari jurusan.

BACA JUGA Stereotip Menyebalkan terhadap Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional dan tulisan Melynda Dwi Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2021 oleh

Tags: jurusan kuliahkeresahan mahasiswa
Melynda Dwi Puspita

Melynda Dwi Puspita

Sebutir pasir pantai asal Probolinggo, Jawa Timur.

ArtikelTerkait

Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab terminal mojok.co

Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab

10 Desember 2020
3 Kejadian Memalukan yang Pernah Saya Alami Saat di Bank terminal mojok.co

Sarjana Perbankan Syariah yang Sama Ngenesnya Kayak Sarjana Pendidikan

12 April 2020
10 Rekomendasi Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Matematika atau Hitung-hitungan

Betapa Sialnya Masuk IPS dan Pilih Jurusan Sosiologi demi Menghindari Hitung-hitungan

5 Februari 2021
5 Hal terkait Jurusan Jurnalistik yang Kerap Disalahpahami Terminal Mojok

5 Hal terkait Jurusan Jurnalistik yang Kerap Disalahpahami

29 Oktober 2022
Kuliah di Jurusan Manajemen 8 Semester, Setelah Lulus Baru Sadar kalau Jurusan Ini Nggak Layak Dipilih

Kuliah di Jurusan Manajemen 8 Semester, setelah Lulus Baru Sadar kalau Jurusan Ini Nggak Layak Dipilih

15 Mei 2025
kuliah online

Kuliah Online Sampai Akhir Tahun, Kosan Tetep Harus Dibayar walau Nggak Diisi, Hiks

16 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.