Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jurusan Hospitality, Jurusan yang Sering Dianggap Hanya Jadi Pelayan Hotel dan Pemandu Wisata

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
18 September 2023
A A
Jurusan Hospitality, Jurusan yang Sering Dianggap Hanya Jadi Pelayan Hotel dan Pemandu Wisata

Jurusan Hospitality, Jurusan yang Sering Dianggap Hanya Jadi Pelayan Hotel dan Pemandu Wisata (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jurusan hospitality ini punya masa depan yang cerah. Tapi, masyarakat dan pemerintah malah nggak mendukungnya

Sektor Pendidikan tinggi di Indonesia telah berkembang pesat yang institusinya menjamur begitu banyak dengan menawarkan berbagai diskursus dan disiplin Ilmu. Komposisi generasi milenial, Z, dan Alpha yang mendominasi negeri ini ditambah dengan tingginya kebutuhan industri terhadap tenaga kerja terdidik membuat perguruan tinggi setidaknya menerima mahasiswa baru mencapai lebih dari satu juta orang.

Tentu saja, para mahasiswa itu masuk dan memilih berbagai jurusan atau program studi sesuai dengan keinginan, kemampuan, dan kapasitas mereka. Meski setelah lulus, mereka tidak serta merta berkarier di ekosistem kerja yang selaras dengan jurusan atau program studi semasa kuliah. Tapi begitulah hidup, semuanya tidak harus selalu selaras, searah, dan senada dengan apa yang dijalani.

Jurusan Hospitality, jurusan yang dianggap sepele

Ngomongin soal jurusan saat kuliah, ada beberapa jurusan yang punya stereotip menarik di tengah masyarakat. Misalnya jurusan Pendidikan yang sering dianggap jurusan mengenaskan karena sektor kariernya acap kali diserobot jurusan lain. Sebaliknya jurusan pertanian dan teknik sipil yang dianggap sering ngambil lahan jurusan lain, misalnya di jurusan perbankan dan ekonomi. Atau jurusan agama yang diminta harus menjadi sosok kyai atau ustadz. Yah begitulah anggapan masyarakat.

Tapi selain beberapa jurusan yang sudah disebutkan di atas, ada satu jurusan yang sering dipandang sepele oleh masyarakat, yaitu jurusan Hospitality. Bukan, ini bukan jurusan tentang rumah sakit. Ada kata hospital bukan berarti rumah sakit. Ada cinta bukan berarti bersatu.

Apasih.

Ini adalah jurusan tentang perhotelan dan pariwisata. Jurusan ini nggak jarang dipandang remeh karena dianggap sebagai pencetak SDM untuk industri perhotelan atau pariwisata.

“Halah, paling jadi pelayan hotel atau pemandu wisata. Profesi begitu kan bisa dipelajari otodidak, nggak perlu kuliah. Jurusan kok isinya jalan-jalan aja, nggak niat”.

Baca Juga:

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Begitu kira-kira pandangan mereka. Masyarakat kita memang suka sekali menyederhanakan sesuatu. Anggapan itu juga menguat di keluarga saya karena salah satu kerabat saya saya juga lulusan di jurusan sejenis dan memang saat ini berkarier di industri perhotelan. Tapi apa benar sesederhana itu jurusan ini?

Jurusan dengan prospek yang (harusnya) amat cerah

Seorang teman jebolan jurusan hospitality dengan konsentrasi studi tentang tourism yang saat ini mengelola dua kafe di daerah pati kemudian membagikan sedikit bantahannya tentang anggap tersebut. Menurutnya jurusan hospitality ini memang dianggap sepele karena lulusannya dicap bermental pegawai. Miris memang, tapi begitulah kenyataannya.

Selain itu, karena relatif baru, jadi banyak masyarakat yang kurang tahu dan tidak mau tahu lebih jauh tentang jurusan hospitality ini. Padahal, ketika jurusan ini diberikan perhatian khusus, lulusannya punya skill dasar yang sangat dibutuhkan di hampir seluruh sektor industri. Lulusan ini, mempelajari secara detail aspek praktis dari ilmu interaksi dalam kehidupan sosial. Mempelajari perilaku pelanggan, metode berkomunikasi, skill interpersonal, aspek-aspek penting dalam pelayanan, dan strategi pemasaran.

Lebih penting dari itu, jurusan ini nggak melulu soal hotel atau per-OYO-an yang sering dipandang negatif itu. Di dalam jurusan ini juga punya banyak bidang industri untuk dipelajari mulai dari food & beverages (restaurant, bar, cafe), travel & tourism (transportasi dan agen perjalan), lodging (resort dan hotel), dan recreation (hiburan dan kegiatan yang menyenangkan). Keseluruhan bidang itu didukung dengan pendalaman materi perihal ilmu manajemen seperti manajemen front office (resepsi), operasional, keuangan (keuangan), penjualan dan pemasaran (penjualan dan pemasaran), dan manajemen acara.

Berbagai asupan ilmu praktikal yang dipelajari membuat lulusan hospitality punya potensi yang sangat besar untuk menjadi seorang leader di sebuah industri. Atau bahkan menjadi seorang pengusaha.

Sustainable tourism? Serahkan pada lulusan jurusan ini

Khusus konsentrasi studi tentang tourism, teman saya ngasih tahu kalau lulusan di jurusannya juga ngasih perhatian khusus untuk pengelolaan objek wisata yang mengedepankan prinsip sustainable tourism. Kita lihat sekarang, sektor pariwisata itu sektor indah yang menyimpan banyak kesedihan secara ekologis. Khususnya eksploitasi lingkungan dan pengelolaan sampah yang kurang menjadi perhatian khusus.

Demi memuaskan dahaga untuk “healing” dan mendulang cuan, tempat wisata dipaksa menjadi industri yang memberikan kesengsaraan bagi lintas makhluk loh. Mulai dari manusia itu sendiri (penduduk asli), flora, hingga fauna. 

Nah, orang-orang lulusan hospitality itu belajar banyak ilmu dan cara. Tentu saja untuk melahirkan dan mewujudkan sebuah objek wisata yang ramah dan berkelanjutan bagi ekosistem lingkungan. Tapi sayangnya, jurusan ini kurang diperhatikan oleh pemerintah atau para investor di sektor pariwisata. Mereka hanya menerima atau merekrut tenaga SDM murah di luar jurusan hospitality.

Masih sedikit lulusan jurusan hospitality yang dilibatkan

Data dari Laporan Statistik Tenaga Kerja Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif 2018-2021 dari Kemenparekraf menyebutkan bahwa 55,45 persen tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif hanya lulusan SMP. Sementara yang lulusan Diploma hingga Sarjana hanya terdapat 12,82 persen. Tidak ada seperempatnya.

Bukan ingin merendahkan mereka yang lulusan SMP ke bawah. Tapi kalau ingin pariwisatanya tidak hanya sekadar menawarkan keindahan alam saja tapi juga menawarkan tata kelola yang profesional, nyaman terhadap wisatawan, dan ramah terhadap lingkungan, maka para lulusan diploma atau sarjana terutama yang dari jurusan hospitality sangat amat dibutuhkan dan diberdayakan.

Kembali lagi soal anggapan sepele soal jurusan hospitality. Sudah seharusnya, jurusan ini mulai diperhitungkan dan disejajarkan dengan jurusan rumpun sosial ekonomi lainnya. Paling tidak, jangan samakan masa depan jurusan ini dengan jurusan ilmu arkeolog yang justru mempelajari sesuatu dari masa lalu. 

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Stereotip Keliru Soal Jurusan Pariwisata

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2023 oleh

Tags: jurusan hospitalitypariwisataperhotelanprospek kerja
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Orang Bali Sulit Menikmati Wisata di Tanah Kelahirannya Sendiri kuliah di bali

Orang Bali Sulit Menikmati Wisata di Tanah Kelahirannya Sendiri

17 Januari 2024

Fenomena Rabbit Town dan Krisis Identitas Pariwisata Kita

1 Mei 2021
desa penari

Peluang Bisnis di KKN Desa Penari

4 September 2019
Prospek Kerja Teknik Industri yang Bisa Bikin Tetangga Iri

Prospek Kerja Jurusan Teknik Industri yang Bisa Bikin Tetangga Iri

19 Maret 2023
4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih  Mojok.co

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

28 November 2025
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.