Saya mahasiswa jurusan Agribisnis. Sebagai mahasiswa yang sudah belajar selama 6 semester, saya lumayan mengenal seluk beluk jurusan Agribisnis. Setelah menjalaninya, saya punya beberapa penyesalan.
Sekilas jurusan Agribisnis memang terdengar keren ya. Apalagi ketika membaca deskripsinya yang bertebaran di internet, jurusan yang memadukan dunia pertanian dan bisnis. Sejauh ini saya banyak diajarkan pada cara mengelola usaha di bidang pertanian dengan fokus pemasaran komoditas pertanian. Terdengar keren sih, tapi kenyataannya tidak semanis itu.
Jurusan Agribisnis yang kurang dikenal
Awalnya saya tidak terlalu peduli suatu jurusan terkenal atau tidak. Namun, ketika awal saya masuk kuliah, banyak sekali teman dan tetangga yang mempertanyakan jurusan Agribisnis. Saking malas meladeni pertanyaan-pertanyaan, saya biasanya langsung mengaku belajar di jurusan Pertanian.
Sayangnya, jalan pintas agar tidak meladeni pertanyaan aneh-aneh itu malah dikomentari, “Kuliah kok ambil pertanian, mending langsung ke sawah, kan ngga perlu repot-repot kuliah.” Benar-benar serba salah. Dijawab jurusan Agribisnis nggak ngerti, dijawab jurusan Pertanian malah kena nyinyir.
Jurusan yang tanggung
Menurut saya, jurusan Agribisnis itu benar-benar jurusan yang tanggung. Selama 6 semester kuliah, saya mendapat beragam ilmu seperti manajemen, komunikasi, ilmu komputer, ilmu tanah, dan masih banyak lagi. Setelah saya cermati lagi, kami memang mendapat beragam ilmu, tapi sebatas dasar-dasarnya saja, tidak terlalu dalam. Itu mengapa saya merasa jurusan ini sangat tanggung.
Sebenarnya ada sedikit sisi positif dari ilmu yang serba tanggung. Mahasiswa jadi punya sedikit bekal dalam banyak hal. Saya sih berharapnya, sedikit bekal ini bisa memperluas jangkauan lapangan kerja kelak. Dengan kata lain, lulusan jurusan Agribisnis punya peluang bekerja di bidang lain. Namun, melihat kakak tingkat yang sudah lulus, sepertinya dunia kerja tak sesederhana bayangan saya.
Karier yang bikin bingung
Saya banyak mendengar dari kakak tingkat yang sudah lulus justru kebingungan dengan gelar yang diperoleh. Ilmu-ilmu “tanggung” yang dipelajari selama kuliah memang membuka lebar peluang kerja. Lulusan agribisnis bisa menjadi apa saja, tapi lulusan jurusan ini juga harus bersaing dengan jurusan-jurusan lain. Beratnya, jurusan lain ini punya ilmu-ilmu yang lebih fokus alias nggak tanggung.
Kejadian yang paling sering dijumpai, mahasiswa jurusan ini mendaftar posisi sebuah posisi yang ternyata dibuka untuk lulusan jurusan ilmu komunikasi, manajemen, administrasi bisnis, dan akuntansi. Jadi, lulusan Agribisnis punya saingan dari jurusan lain yang mungkin lebih linear dengan posisi yang diincar.
Mahasiswa jurusan Agribisnis memang pusing memikirkan karier setelah lulus. Memang sih, kebanyakan orang Indonesia nggak bekerja sesuai dengan jurusan kuliah mereka, tapi bukan berarti dunia kerja jadi lebih mudah bagi lulusan jurusan ini. Saya sih menyarankan kawan-kawan dari jurusan ini untuk benar-benar memikirkan karier setelah lulus dan membekali dengan penglaman serta ilmu di bidang tersebut. Hitung-hitung melengkapi ilmu-ilmu “tanggung” yang didapat selama ini.
Penulis: Anggi Auliansyah
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 7 Barang “Agak Lain” yang Sering Dibawa Mahasiswa Jurusan Arkeologi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.