Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Jurus Kapal Api Bertahan di Tengah Gempuran Bisnis Kopi

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
5 Juni 2022
A A
Jurus Kapal Api Bertahan di Tengah Gempuran Bisnis Kopi

Jurus Kapal Api Bertahan di Tengah Gempuran Bisnis Kopi (Fitri Chairiyah via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya pernah dengar guyonan kayak gini, “Kapal Api di tangan kiri, skripsi di tangan kanan, hanya jodoh yang masih di tangan Tuhan.”

Nggak, itu bercanda saja. Sebenernya, saya mau bicara tentang Kapal Api, brand kopi yang amat terkenal. Bicara kopi, pasti kita akan mengingat merek ini. Merek kekinian tetap kalah ketimbang merek ini. Serius, coba nanya berbagai kalangan umur, Kapal Api tetep jadi yang paling dikenal.

Saking terkenalnya, Kapal Api pernah menguasai 60 persen pasar kopi. Ngeri kan? Ngeriii.

Namun, di masa kini, pesaing merek ini sudah begitu banyak. Terlalu banyak malah. Tapi, tetap saja, merek ini tetap berjaya dan saya pikir, tetap susah tersaingi. Ada dua hal yang bikin merek ini tetap berkibar di tengah gempuran kopi instan kekinian.

Pertama, menerapkan konsep kaizen. Artinya, inovasi yang mereka lakukan berkesinambungan alias terus menerus untuk menjadi entitas yang lebih baik lagi. Tidak hanya sebatas pada inovasi produk dengan mengeluarkan berbagai rasa, tetapi juga menyasar berbagai segmen dari kemampuan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah produk premium yang diproduksi oleh PT Santos Jaya Abadi selaku produsen Kapal Api. Dengan demikian, peluang mereka untuk menciptakan aliran kas masuk menjadi lebih besar.

Ditambah lagi, mereka kini juga menyasar segmen anak muda. Salah satu strategi yang dieksekusi adalah dengan menggandeng beberapa nama tersohor yang memiliki penggemar di kalangan anak muda. Setelah beberapa tahun silam sempat menggaet Agnes Mo sebagai brand ambassador serta pernah bekerjasama dengan Rachel Venya untuk sebuah iklan, saat ini Kapal Api menunjuk Maudy Ayunda sebagai representatif brand mereka. Strategi ini sungguh tepat sebab Maudy Ayunda dikenal memiliki reputasi terbilang baik di mata publik sekaligus dianggap sebagai sosok yang produktif yang sesuai dengan tagline Kapal Api yaitu “secangkir semangat”.

Selain itu, tak jarang pula mereka meluncurkan podcast dengan bermacam topik yang digandrungi remaja dan dewasa muda seperti perkembangan dunia influencer, investasi, passion, atau karir di dunia hiburan. Narasumbernya pun jelas diambil dari mereka yang memang memiliki followers generasi milenial dan generasi Z yang mana sudah tidak asing dengan pemakaian teknologi. Langkah ini memperjelas bahwa Kapal Api ingin memperluas pasarnya serta menghapus citra kopi sebagai minuman pendamping jaga malam.

Singkatnya, mereka inovasi tanpa henti dan paham segmen yang disasar. Pinter ini.

Baca Juga:

Pasar Sendangmulyo Semarang, Pasar Underrated Penyelamat Warga Komplek seperti Saya

Luwak Kopi Murni Premium, Kopi Bubuk Kemasan Murah dan Beraroma Mewah, Bisa Jadi Pengganti Kapal Api!

Kedua, perusahaan penghasil Kapal Api menciptakan kolam persaingan mereka sendiri. Dengan kata lain, PT Santos Jaya Abadi tidak hanya meluncurkan Kapal Api sebagai satu-satunya merek kopi bubuk instan mereka. Di lini produk yang sama, perusahaan induk membawahi beberapa merek yang juga sudah tak asing lagi seperti Good Day, Kopi Ya, Excelso, Kopi ABC, maupun Fresco. Perusahaan menyadari, berbekal brand yang kuat saja tidak cukup untuk memenangkan pasar sebab akan selalu ada pemain baru di pasar yang sama. Oleh karena itu, penciptaan banyak merek tersebut dimaksudkan untuk mengepung merek kompetitor di luar produksi perusahaan induk.

Akan tetapi, tentunya akan ada risiko kanibalisme antarproduk di atas. Namun, uangnya kan tetap balik ke mereka kan? Ya pinter ini mah.

Pun, strategi itu bisa dibilang berhasil. Hal ini terbukti dari Top Brand Indeks yang mencatatkan bahwa Kapal Api dan ABC kerap bersaing dalam kategori kopi bubuk berampas maupun white coffee.

Itulah strategi Kapal Api untuk tetap berada di puncak dunia kopi Indonesia. Tak heran jika mereka tetap diingat ketika orang bicara kopi, strategi mereka keren sih.

Bismillah jadi brand ambassador… Toyota.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Rekomendasi Kopi Saset Seenak Buatan Barista di Kedai Kopi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2022 oleh

Tags: kapal apipasarstrategi
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Cara Agar Dagangan Cepat Laris Gunakan Strategi Psikologis Ini Terminal Mojok

Cara Agar Dagangan Laris: Gunakan Strategi Psikologis Ini

26 Agustus 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
6 Rekomendasi Kopi Saset Seenak Buatan Barista di Kedai Kopi terminal mojok.co

6 Rekomendasi Kopi Saset Seenak Buatan Barista di Kedai Kopi

10 Februari 2022
4 Cara Membedakan Preman Asli dengan yang Mengaku Preman

4 Cara Membedakan Preman Asli dengan yang Mengaku Preman

24 Juni 2022
Selisih Kecepatan Rata-rata Salat Tarawih di Desa Saya dan Tempat Saya Kuliah terminal mojok.co

Menerapkan Strategi Perang Sun Tzu dalam Perang Sarung

11 Mei 2020
Jalan-jalan ke Pasar Pahing Kediri, Pasar Tertua dan Spot Kulineran di Kediri

Jalan-jalan ke Pasar Pahing Kediri, Pasar Tertua dan Spot Kulineran di Kediri

2 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.