Juragan99 dan Tas Hermes: Standar Romantis kok Harus Mahal?

Kalian tahu grup band Jamrud? Dalam salah satu lagunya yang berjudul Selamat Ulang Tahun, Jamrud mendefinisikan hadiah buat kekasih di hari ulang tahun dengan kado berupa jam, cincin, seikat bunga, puisi, dan kalung hati.

Andai lagu itu dibuat pada masa sekarang ini, mungkin Jamrud tidak perlu repot-repot menyebutkan 5 benda tadi. Cukup satu saja: Tas Hermes. Biar apa? Biar dibilang romantis.

Iya, bener. Ternyata, masih ada saja loh orang yang mengukur keromantisan seseorang lewat nominal harga suatu benda. Postingan @areajulid di Twitter, misalnya. Itu, loh, postingan yang menanggapi soal kado tas Hermes termahal di Indonesia yang diberikan Juragan99 ke istrinya. Dibilang romantis banget nggak ada obat pula.

Aih-aih… Siapa pun admin yang menulis postingan tersebut, pasti kalau dikasih kado dompet “cuma” seharga 60-ribuan bakal bilang, “Nggak romantis amat. Ini nggak sekalian sama isinya?” Duh.

Memang, sih, tidak ada ukuran baku untuk mengukur romantisme seseorang. Tapi, kalau melihat romantisme dari harga suatu barang, ngasih tas branded dibilang romantis, giliran ngasih dompet Rp60 ribu dibilang nggak modal, yaaa… nggak mashook juga!

Padahal, bisa saja kado tas hermes termahal di Indonesia yang diberikan oleh Juragan99 itu, terasa biasa banget buat si nyonya. Nggak ada romantis-romantisnya, blas. Lha wong dari ujung kaki sampai ujung kepala dia sudah biasa pakai yang branded-branded, og. Emangnya kita? Yang kalau dapat tas besek unyu dari selametan aja udah bahagia banget?

Balik lagi soal mengukur romantisme yang kerap diidentikkan dengan harga suatu benda. Kalian, terutama yang masih mengukur romantisme dari segi materi, masih ingat tidak dengan salah satu adegan di film Dilan? Tepatnya saat Dilan memberi kado TTS yang telah terjawab untuk Milea.

Kata Dilan, dia sengaja menjawab semua pertanyaan yang ada di TTS karena dia tidak mau Milea sampai pusing memikirkan jawaban. Nah, sekarang, coba flashback. Bagaimana perasaan kalian saat menyaksikan adegan tersebut? Senyum-senyum sendiri, kan? Seketika merasa, ya ampun, mau dong cowok kek Dilan! Romantis beutt~
Hahaha…

Dibandingkan tas Hermes, harga TTS tentu jauh di bawahnya. Seharusnya, memberikan TTS sebagai hadiah tidak masuk kriteria romantis, jika patokan romantisme itu adalah nilai suatu barang. Tapi buktinya, kita tetap merasa bahwa adegan TTS di film Dilan adalah sesuatu yang romantis, kan? See?

Jadi, kenapa Dilan yang memberi TTS murahan ke Milea bisa disebut romantis, sedangkan pasangan kita yang “cuma” membelikan dompet 60 ribuan dibilang nggak modal?

Barangkali, hatilah jawabannya. Ketika si pemberi memberi dengan hati, kemudian si penerima menerimanya dengan hati pula, tak peduli sesederhana apa pun hadiah tersebut, tetap akan terasa romantis. Begitu pula sebaliknya. Hadiah semahal apa pun kalau nggak pakai hati, semata-mata demi tujuan konten (misalnya), ya nggak bakal terasa romantis oleh si penerima. Palingan, ya, akun @areajulid dan beberapa netizen doang yang puja-puji romantis.

Sementara si penerima? Bisa saja enek. Konten lagi, Bang? Gitu. Lalu si penerima hadiah auto teringat dengan pemandangan yang kala itu tak sengaja terlihat dari balik jendela mobil mewahnya. Dua sejoli berboncengan sepeda, yang meski tidak bisa menghindar dari sorot panas matahari, tapi entah kenapa, senyum keduanya terasa begitu bahagia. Romantis.

Eh, tapi jangan langsung narik kesimpulan kalau saya nuduh Juragan99 ini ngasih tas Hermes demi konten, loh, ya… Itu kan, misalnya. Aslinya, ya… Nggak. Nggak tau, maksudnya. Kan, hati orang siapa yang tau~

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version