Teman-teman, apakah kalian sudah pernah menonton Jujutsu Kaisen?
Sebagai wibu amatir, saya tak pernah seperhatian ini dengan rumah produksi yang melahirkan anime. Ya, kualitas audio visual sebuah anime selama ini tak pernah mengetuk pintu takjub saya. Yang penting story line-nya, pikir saya saat itu. Namun, saat kemunculan trailer anime Attack on Titan: The Final Season, saya mulai sedikit menaruh respek lalu menguliknya.
Banyak YouTuber yang mereview trailer tersebut sebagai kegilaan audio visual dalam suatu produk animasi. Detail, warna, dan audio yang terkandung di dalamnya mengundang decak kagum kita sebagai penonton.
Akan tetapi, sebagai referensi dari trailer tersebut, mereka menyebutkan bahwa MAPPA juga menggarap Jujutsu Kaisen yang katanya sangat menakjubkan. Dari sinilah saya menjadi penasaran dengan salah satu anak dari MAPPA ini dan langsung menontonnya.
Lalu, hasilnya adalah WOW!!! Sebagai penikmat serial anime sebatas One Piece atau Hunter X Hunter, saya dibuat takjub dengan anime ini. Sebelumnya, saya tak pernah memedulikan grafik dari sebuah tontonan, tapi dengan menontonnya saya berhasil dibuat kagum, sekagum-kagumnya. Ingat, ini sebelum AoT musim terakhir rilis, jadi kekaguman pertama pada MAPPA studio ya karena menonton Jujutsu Kaisen.
Sebagai info, anime ini diangkat dari manga berjudul sama garapan Gege Akutami, yang bercerita tentang dunia surealis, tempat manusia dan monster beserta energi kutukan hidup berdampingan. Namun, tak semua orang di dalamnya mengetahui ihwal kutukan ini.
Yuji Itadori, tokoh utama di serial ini pun tak tahu menahu hal tersebut. Awalnya ia hanyalah seorang anak SMA yang terlahir dengan kemampuan fisik yang begitu kuat. Namun, dengan kemampuan fisik yang di luar akal sehat, ia tidak memanfaatkannya seperti ikut ekstrakurikuler atletik dan sejenisnya. Ia malah ikut ekskul Penelitian Ilmu Gaib, hanya agar dia bisa tak melakukan apa pun dan pulang sebelum pukul 5 sore untuk merawat kakeknya yang sedang sakit.
Ia baru tahu tentang perihal kutukan setelah bertemu Fushiguro Megumi, orang yang kelak jadi sahabatnya di Sekolah Jujutsu (penyihir), dan “terperangkap” ke dalam malam tragedi di sekolahnya.
Tragedi itu adalah awal semua kisah ini berawal dan menjadi alasan Itadori akan dieksekusi mati di scene pembuka episode pertama. Saat itu, Itadori yang terdesak lantaran akan dimangsa monster kutukan, terpaksa harus memakan jimat tingkat tinggi agar bisa memiliki energi kutukan juga. Tanpa ia ketahui, jimat itu merupakan kutukan yang dibuat dari salah satu jari Ryomen Sukuna, Raja Kutukan terkuat di dunia Jujutsu.
Singkat cerita, ia pun memiliki kekuatan sang Sukuna yang overpower itu. Namun, ia juga harus menerima vonis eksekusi mati sebagai akibatnya. Untungnya, ia mampu mengendalikan kekuatan tersebut sehingga diberi kesempatan hidup dan menjadi anggota Sekolah Jujutsu untuk membasmi monster kutukan. Selanjutnya, ia pun harus menemukan dan memakan 19 jari Sukuna yang tersisa (Sukuna punya 4 tangan).
Nah, di sinilah poin menarik dari plot anime ini. Itadori hidup dalam bayang-bayang eksekusi mati, meskipun dalam perjalanannya hal itu tak ditonjolkan lagi. Namun, coba bayangkan betapa menariknya kisah yang menjadikan tokoh utamanya sebagai korban dulu dan berjuang kemudian.
Alasan ia berjuang pun bukan hanya itu. Ia diwasiati oleh kakeknya yang meninggal untuk membantu orang lain. Mungkin klise, tapi hal ini sangat ditekan mengenai pilihan hidup dan mati untuk mencapainya. Ia juga memiliki ideologi bahwa semua orang harus mati dengan wajar dan bukan karena oleh kutukan.
Hal ini akan menjadi konflik batin yang begitu dalam di perjalanannya nanti. Sungguh, saya baru menemukan anime yang memiliki konflik internal sedalam ini. Biasanya konflik dalam anime hanya perseteruan dua kubu yang berbeda. Namun, Jujutsu Kaisen menawarkan premis yang baru dan memberi sensasi nikmat tontonan yang baru pula. Sila dicoba, Sobat wibuque~
Tak kalah menarik juga, perihal komedi di dalamnya. Karakter Itadori dan Satoru Gojo yang sembrono dan kocak lalu disandingkan dengan karakter dingin Megumi, menambah kelucuan dari anime ini. Singkatnya, tragedi, drama, dan komedi diracik menjadi tontonan yang aduhai.
Sebagai tambahan, anime ini juga sering menyajikan pertarungan-pertarungan keren. Efek animasi dari jurus-jurus tiap karakter digarap dengan matang sehingga mata kita dimanjakan banget. Pokoknya “wiz wuing bess duar derrr whuuu” dibentuk dengan detail dan efek suara yang menegangkan.
Berangkat dari semua (yang sekali lagi, selalu dibalut dengan kualitas audio visual menakjubkan) itulah saya bilang kalau Jujutsu Kaisen juga anak ganteng nan manis kelahiran MAPPA yang tak boleh dilewatkan. Sayangnya, ia terpendam hanya karena kalah hype dari Attack on Titan. AoT se-booming ini ya hanya karena berbagai sensasi yang ikut di media sosial. Padahal story line keduanya sama-sama seru dan kualitas animasinya pun sama kerennya karena digarap di tempat yang sama.
Maka, sungguh merugi penikmat garapan MAPPA jika hanya mau menonton AoT tanpa Jujutsu Kaisen. Atau, sungguh merugi penonton AoT jika tak menonton garapan MAPPA lainnya seperti Jujutsu Kaisen.
Jadi, tunggu apalagi, segera tonton anime ini mumpung masih 17 episode. Belum telat-telat amat kok untuk mengikutinya. Berge-GAAASSS~
Sumber Gambar: YouTube Youssouf Errougua
BACA JUGA Studio MAPPA Bungkam Bacot Netizen dengan Eksekusi Ciamik Episode 7 AoT atau tulisan Fadlir Nyarmi Rahman lainnya.