#3 Berani mengobrol dengan orang random
Mungkin poin terakhir ini merupakan perkara remeh. Namun, beda cerita dalam pandangan saya.
Jujur, selama di Jogja, saya mengalami sedikit kesulitan memulai obrolan dengan orang lain. Barangkali semua karena sikap saya yang kurang menyukai basa-basi dan sulit menciptakan obrolan yang menarik buat lawan bicara. Secara tidak langsung, hal ini berpengaruh dengan tingkat percaya diri dan kualitas hubungan sosial.
Setelah memikirkannya secara mendalam, mengobrol dengan orang random di Jogja itu ada enaknya. Kamu bisa ngobrol apa saja dengan siapa saja dan mendapatkan insight tertentu. Sudah banyak mahasiswa yang merasakan manfaat itu. Jadi, saya rasa, ini bagus perkembangan jiwa sosial saya.
Itulah 3 penyesalan yang dulu belum sempat saya lakukan ketika kuliah di Jogja. Kelak, ketika bisa kembali ke kota pelajar ini, 3 hal di atas akan saya lakukan. Sederhana saja, tapi bermakna bagi saya.
Penulis: Genta Ramadhan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jogja Terbuat dari Tumpukan Kebohongan yang Terlanjur Dipercaya Banyak Orang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















