Nggak lama lagi drakor kesayangan kita, Twenty Five Twenty One bakal tamat. Meski masih menyisakan banyak pertanyaan yang menggantung di benak pemirsa, drakor ini nyatanya berhasil jadi favorit khalayak.
Saya sendiri mengikuti kisah Twenty Five Twenty One bukan tanpa alasan. Alasan awal saya adalah keterlibatan Kim Tae Ri di sana. Sebagai fans Kim Tae Ri, nggak pantas bagi saya melewatkan project drama satu ini. Namun, setelah menonton on going hingga episode 12, perhatian saya justru bergeser ke karakter lain, yakni Ji Seung Wan (Lee Joo Myung). Alih-alih kemampuan akting, yang mau saya ulas di sini adalah karakterisasi Ji Seung Wan oleh penulis Kwon Do Eun, bagi saya, sangat istimewa.
Sebagai gambaran besar, Ji Seung Wan adalah salah satu karakter dalam Taeyang Squad. Empat lainnya: Na Hee Do (Kim Tae Ri), Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk), Ko Yu Rim (Bona WJSN), Moon Ji Woong (Choi Hyun Wook). Lalu, apa yang membuat karakter Seung Wan begitu istimewa?
#1 Setia kawan
Banyak yang menebak hubungan Ji Seung Wan dan Moon Ji Woong bakal menuju hubungan romantis alias sepasang kekasih. Nyatanya, shipper mereka harus gigit jari. Pasangan Ji Woong di drakor ini adalah Ko Yu Rim.
Kwon chakkanim sepertinya ingin menempatkan hubungan Seung Wan-Ji Woong pada persahabatan karib yang seterusnya akan begitu. Saking kenthel-nya persahabatan mereka, nggak jarang banyak orang yang mengira mereka pacaran. Mereka bahkan punya ruang rahasia di lantai atas gedung sekolah yang disulap menjadi tempat nongkrong ala-ala. Sekompak itu.
#2 Tulus
Kalau diamati, keberadaan Seung Wan adalah perekat antara 4 karakter lainnya. Ia ketua kelas buat Hee Do, Ji Woong, dan Yu Rim. Pun teman karibnya Ji Woong. Dia juga anak dari pemilik kamar yang disewa Yi Jin, pun junior ekskul siaran radionya. Masih ingat foto pertama Taeyang Squad? Ya, foto itu dijepret sama ibu Seung Wan saat mereka makan bersama di rumah Seung Wan.
Nggak cuma itu, Seung Wan juga jadi karakter yang punya peran besar dalam pikniknya mereka ke pantai. Awalnya, Yi Jin berencana mengajak Hee Do dan Yu Rim saja, tentu karena ia harus membuat dokumenter tentang dua atlet anggar itu. Namun, dengan sigap dan cerdik, Seung Wan memohon pada Yi Jin supaya ia dan Ji Woong juga diikutkan. Meski bikin ngakak, strategi Seung Wan “menyuap” Yi Jin berujung sukses. Mereka berlima akhirnya dapat bersenang-senang di pantai.
#3 Paling dewasa
Dibanding karakter lain yang seumuran macam Na Hee Do dan Ko Yu Rim, saya bisa menangkap aura kedewasaan dari karakter Ji Seung Wan. Kalau Hee Do lebih playful dan Yu Rim lebih mood-swing tapi manis, Seung Wan punya sikap paling stabil dari semuanya. Cerdas, ketua kelas, dan less-drama.
Karakter Seung Wan juga digarap cukup dalam. Hal ini nampak dari adegan di pantai saat Yi Jin menanyakan kisah sedih Seung Wan. Alih-alih punya masalah keluarga seperti Ji Woong, beban utang seperti Yu Rim, atau kerinduan mendalam pada sosok ayah seperti Hee Do, Seung Wan terbebani dengan rasa bosan yang berlarut-larut. Gadis ini merasa hidupnya sangat membosankan, datar-datar saja. Menonton adegan ini, kita seperti diingatkan untuk nggak menyimpulkan perjalanan hidup seseorang dari “kelihatannya” saja.
#4 Easy going
Nggak mudah jadi manusia single di antara dua couple dalam lingkup persahabatan. Seung Wan adalah sosok manusia single itu. Ia berada tepat di tengah-tengah dua couple, Yi Jin-Hee Do dan Ji Woong-Yu Rim. Kalau di Indonesia, bisa saja keberadaan Seung Wan sudah disebut-sebut sebagai “obat nyamuk”.
Namun, Seung Wan jadi sosok cool yang sangat easy going. Alih-alih memandang dirinya di antara dua pasangan, ia menganggap dirinya beruntung karena bisa menemukan circle asyik menyenangkan bersama empat orang lainnya, Taeyang Squad. Nggak cuma mengakrabkan diri pada satu orang—misalnya pada Ji Woong yang paling gampang—perhatian dan loyalitas Seung Wan sama rasa untuk semuanya. Duh, jadi makin terkesima sama karakter satu ini.
#5 Peduli, tegas dan berintegritas
Puncak golden moment Seung Wan bisa dikatakan tersemat di episode 12. Seperti yang penonton tahu, Seung Wan dan Ji Woong itu kayak bumi dan langit. Seung Wan cerdas, behave, sempurna, kesayangan guru dan teman-teman. Sementara Ji Woong sering melakukan beberapa perilaku nyeleneh, sampai dicap trouble maker oleh sang guru.
Saat Ji Woong dipukuli oleh guru bernama Seo Yeong Seong di episode awal, Seung Wan dengan sigap “menyelamatkannya” dengan mengalihkan perhatian sang guru. Hal serupa terjadi lagi di episode 12. Lantaran memakai kaus yang dipakai seorang kriminal, guru Seo langsung memukuli Ji Woong tanpa ampun hingga bibirnya berdarah.
Seung Wan spontan mengkonfrontir guru Seo lalu melaporkannya ke polisi. Namun, polisi mengembalikan kasus itu ke sekolah. Seung Wan justru ditekan guru Seo untuk minta maaf padanya dan mengakhiri siaran radio DJ Wan Seung.
Alih-alih tunduk pada perintah guru Seo, Seung Wan memutuskan berhenti sekolah. Sebuah keputusan besar dan penting untuk karakter selurus Ji Seung Wan yang notabene sebentar lagi bakal menjalani ujian masuk universitas. Menonton adegan saat Seung Wan menyampaikan keputusannya itu pada sang ibu membuat saya kaget, pun terharu. Sungguh, karakter Seung Wan ini hatinya besar banget.
Karakter Ji Seung Wan dalam Twenty Five Twenty One membuka mata kita pada berbagai sifat positif yang harusnya dimiliki seorang kawan. Mulai dari setia kawan, suportif, peduli, dan tulus. Saya akan menutup ulasan ini dengan kutipan ucapan Seung Wan yang semoga saja juga bisa kamu ingat sepanjang waktu, “Aku tidak mau menjadi orang yang tak memedulikan sekitarku hanya karena bukan aku yang mengalaminya.”
Selamat berbahagia dengan pilihan hidupmu, Seung Wan-ah!
Penulis: Maria Monasias Nataliani
Editor: Intan Ekapratiwi