Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Tidak Ada Sampah di Jerman: Tren Bagi-bagi Barang Bekas di Jerman, Upaya Paling Efektif untuk Sustainability

Aminatus Sholihah oleh Aminatus Sholihah
10 Oktober 2023
A A
3 Program Unggulan yang Bisa Mengantarmu Tinggal di Jerman. Bekerja dan Belajar di Negara Asing Bukan Hal Mustahil

3 Program Unggulan yang Bisa Mengantarmu Tinggal di Jerman. Bekerja dan Belajar di Luar Negeri Bukan Hal Mustahil (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Jerman, memberikan barang-barang yang tidak lagi diinginkan, alih alih membuangnya ke tempat sampah sedang jadi tren. Sebenarnya nggak “sedang jadi tren” sih, tapi bisa dibilang jadi habit di sana.

Hal tersebut akan umum kita jumpai di musim panas atau semi terutama di kota-kota. Mereka memilah-milah barang yang sudah tidak diinginkan kembali. Sebagai negara yang sadar akan konsep sustainability atau keberlanjutan, banyak orang ingin memberikan barang-barang tersebut kepada orang lain yang lebih membutuhkannya.  

Jika kita menyusur jalan, di pinggir rumah atau jalanan akan sering kita jumpai sebuah box dengan banyak macam barang di dalamnya. Seperti buku, kaset musik, mainan anak kecil, peralatan dapur, pakaian, dan masih banyak lagi, yang mana mereka bisa dibilang masih terlalu bagus untuk dimasukkan ke tempat sampah. Biasanya mereka melabeli box tersebut dengan tulisan “Zu Verschenken” atau to give away alias gratis, untuk menunjukan bahwa itu bukan sampah. Artinya semua orang berhak dan boleh untuk mengambil barang yang ada.

Di Jerman, kita bisa ambil kulkas di pinggir jalan

Tidak hanya barang barang kecil, barang-barang besar pun terkadang kita jumpai tergeletak di pinggiran jalan. Seperti kulkas, sofa, lemari, kasur, kereta bayi, TV. Iya, semua diberikan secara cuma-cuma untuk semua orang yang ingin memiliki dan membutuhkan. Tapi memang terkadang tidak semua barang masih berfungsi baik alias kita perlu sedikit reparasi. Tentu saja barang-barang yang masih bagus dan berfungsi pun lebih banyak.

Untuk barang besar seperti di atas sebenarnya agak ilegal untuk diletakkan sembarangan di pinggir jalan atau rumah. Mereka bisa terkena denda karena mengganggu akses jalan. Oleh karena itu, di Jerman sendiri ada platform online untuk menampung barang-barang besar yang ingin dibuang, yaitu eBay. Sebenarnya, saya rasa sistem ini jauh lebih mudah untuk penggunaannya juga untuk kita para hunter barang bekas.

Di eBay sendiri, memang sudah ada menu kategori khusus untuk barang zu verschenken. Pemilik barang tinggal membuat iklan dan memfoto detail barang yang ingin diberikan serta memberi deskripsi tentang kondisi barang. Kita pun sebagai hunter diberi kemudahan untuk bisa memilih lokasi yang diinginkan atau sesuai dengan kota kita tinggal. Ketika kita minat dengan suatu barang kita tinggal hubungi pemilik dan membuat janji apakah barangnya ingin diambil sendiri atau dikirim. 

Barang yang ada di eBay pun lebih beragam hampir semua barang ada di sana. Dari yang kecil sampai yang paling besar, dari yang penting sampai yang gak penting seperti isian pensil. 

Irit to the max

Saya pun salah satu dari hunter zu verschenken. Sejak saya kenal tren ini saya rajin untuk mencari barang-barang yang masih berguna yang saya butuhkan, alih-alih membeli yang baru. Bisa dibilang sebagian besar barang di kamar saya di Jerman, saya peroleh dari zu verschenken alias gratisan. Buat saya ini sangat membantu pengeluaran saya selama hidup di Jerman dan salah satu cara saya untuk berhemat. Jika saya tidak menginginkannya lagi, saya juga tinggal memberikannya kepada orang lain tanpa harus ada kerugian. 

Baca Juga:

Pasar Comboran, Pasar Barang Bekas Tempat Healing Favorit Bapak-bapak Malang 

Pasar Jongkok Wonokromo, Pasar “Maling” Surabaya yang Bikin Pembeli Berprasangka Buruk

Selain trend zu verschenken, ada juga yang dinamakan Flohmarkt alias Flea market alias pasar loak. Di Jerman, orang-orang lebih memilih untuk menjual barang lama mereka, tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah. Kalau kalian punya otak bisnis yang kuat, kalian bisa menjadikan ini sebagai peluang bisnis. Caranya dengan mengumpulkan barang zu verschenken yang nantinya bisa di jual di pasar loak. Menarik bukan?

Hal ini terlihat sederhana, memang, di Indonesia pun begitu. Tapi, ketika jadi habit dengan tujuan yang lebih mulia, saya rasa itulah nilai spesialnya. Jerman, negara yang terkenal maju pun, peduli betul dengan keberlanjutan, dan baiknya memang begitu.

Penulis: Aminatus Sholihah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Hal yang Biasa di Jerman, tapi Luar Biasa di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2023 oleh

Tags: barang bekasDaur Ulangebayjermansustainability
Aminatus Sholihah

Aminatus Sholihah

Manusia yang sedang embuh dengan hidupnya

ArtikelTerkait

Hal-hal Nggak Biasa di Jerman yang Bikin Orang Indonesia Kaget: Mulai dari Selai Berry buat Cocolan Ayam sampai Anjing yang Jadi Penumpang di Metro

Hal-hal Nggak Biasa di Jerman yang Bikin Orang Indonesia Kaget: Selai Berry buat Cocolan Ayam sampai Anjing Boleh Masuk Metro

26 Juli 2023
4 Surga Barang Bekas Berkualitas di Indonesia Terminal Mojok

4 Surga Barang Bekas Berkualitas di Indonesia

16 September 2022
Pengalaman Kerja Menjadi Perawat Panti Jompo di Jerman, Belajar Menjadi Manusia dan Memahami Hal-hal yang Asing di Kepala

Pengalaman Kerja Menjadi Perawat Panti Jompo di Jerman, Belajar Menjadi Manusia dan Memahami Hal-hal yang Asing di Kepala

5 September 2023
OLX penipuan kamera barang bekas ktp palsu mojok

Pengalaman Saya Jadi Korban Penipuan Berkedok Pembeli di OLX

7 Oktober 2020
Apakah Anjuran Membuang Sampah pada Tempatnya Masih Relevan?

Apakah Anjuran Membuang Sampah pada Tempatnya Masih Relevan?

14 Juli 2022
Kehidupan Saya di Jerman Selama Ada Virus Corona

Kehidupan Saya di Jerman Selama Ada Virus Corona

14 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.