Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Penderitaan Orang Jember Selatan yang seperti Menjadi “Anak Tiri” Kabupaten Jember karena Perbedaan Bahasa dan Budaya

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
9 Februari 2024
A A
Jember Selatan seperti “Anak Tiri” Kabupaten Jember (Unsplash)

Jember Selatan seperti “Anak Tiri” Kabupaten Jember (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketimbang budaya Jawa, Budaya Madura memang sangat terasa di kebanyakan daerah di Kabupaten Jember. Namun, ada satu daerah yang justru “lebih dekat” dengan budaya Jawa, ketimbang Madura, yaitu Jember bagian selatan.

Buktinya adalah saya sendiri, yang tinggal di Jember bagian selatan. Saya, dan teman-teman di beberapa wilayah seperti Kecamatan Ambulu, Wuluhan, dan Puger lebih terbiasa berbicara dengan Bahasa Jawa. Oleh sebab itu, kami sangat kesusahan jika saya harus ngobrol dengan orang Kabupaten Jember kebanyakan. Malah terkadang, saya merasa seperti hidup di dunia yang berbeda, meski dalam satu kabupaten.

Pembagian kultural Kabupaten Jember

Pasalnya, secara geo-kultural, Kabupaten Jember memang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Jember bagian utara dan selatan. Etnis Madura menguasai sebagian besar bagian utara. Sementara itu, etnis Jawa Mataraman berada di selatan. Pembagian ini sebenarnya nggak hanya memengaruhi sejarah dan demografi, tetapi juga menciptakan perbedaan signifikan dalam bahasa dan budaya.

Sebagai seorang yang berasal dari Jember bagian selatan, yakni Kecamatan Ambulu, menggunakan Bahasa Jawa Mataraman. Bagi saya, ini menjadi ciri khas yang membedakan kami dari kebanyakan warga Kabupaten Jember, yang kebanyakan menggunakan Bahasa Madura dalam interaksi sehari-harinya.

Bercermin dari pengalaman, saya pernah mengalami betapa sulitnya berkomunikasi di wilayah Jember bagian barat, terutama saat saya menjadi surveyor di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas. Bahasa Madura yang mereka gunakan terasa begitu asing. Bahkan, saya hampir seperti berbicara dengan orang “lain”, meski sebenarnya masih satu kabupaten. Itulah mengapa, kalau berkunjung ke Kabupaten Jember, kalian harus menyiapkan peta yang jelas untuk berkomunikasi. Biar nyambung!

Bahasa Jawa Mataraman di sini mirip orang Nganjuk

Di sisi lain, saya justru lebih mudah berkomunikasi dengan orang-orang Plat AG seperti Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Meskipun letak geografi kami jauh, tapi serius ini benar adanya. Pengalaman saya saat menjadi supervisor di daerah Nganjuk adalah bukti betapa miripnya bahasa antara Jember bagian selatan dan Nganjuk. Sehingga, saya bisa saling memahami tanpa harus terjebak dalam kebingungan bahasa.

Saat bertemu dengan orang-orang di Kecamatan Gondang, Baron, Lengkong, dan Patianrowo, jujur saya merasa seperti bertemu dengan saudara jauh yang telah lama hilang. Mereka menggunakan bahasa yang nyaris identik dengan bahasa sehari-hari saya. Kami bisa bercanda, ngobrol, dan saling berbagi cerita tanpa hambatan bahasa.

Mungkin ini yang membuat saya, atau orang-orang Jember bagian selatan merasa seperti “anak tiri” Kabupaten Jember. Saya malah merasa seperti bagian dari Nganjuk.

Baca Juga:

3 Fakta Menarik tentang Kota Batu yang Jarang Dibicarakan Orang, Salah Satunya Pernah Terkenal dengan Perkebunan Kina

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

Sejarah dengan daerah Jawa Mataraman

Tentunya, kedekatan ini tidaklah terjadi begitu saja. Ketika masa kolonial, khususnya pada 21 Oktober 1859, Belanda mendirikan perusahaan tembakau, yaitu NV Landbouw Maatschappij oud Djember (LMOD) yang dipimpin oleh George Bernie di Jember. Beberapa perusahaan lain juga dibuka di sini, sebut saja Djelboek Maatschappij, Maatschappij Tabak Goemelar, Maatschappij Tabak Soember Djeroek, Besoeki Tabak Maatschappij, NV Cultuur Maatschappij Iuid Djember, Amsterdam Besoeki Tabak Maatschappij, Maatschappij Soekokerto Adjong, Soekokerto Handel Maatschappij, dan seterusnya.

Karena perusahaan di bidang perkebunan banyak dibuka di Kabupaten Jember, arus migrasi meningkat. Awalnya, para pekerja Madura yang terlebih dahulu sudah menjadi pekerja kasar mengajak sanak saudaranya untuk pindah ke Jember pada 1870.

Kemudian, pada akhir abad 19, masyarakat Jawa mulai berdatangan. Kebanyakan adalah masyarakat Jawa yang berasal dari daerah padat penduduk tetapi dengan kondisi alam yang kurang baik. Misalnya Ponorogo, Bojonegoro, Nganjuk, Kediri, dan Vorstenlanden, atau daerah dari Kerajaan Jogja dan Surakarta.

Bahkan sejak 1930, migran Jogja yang pindah ke Karesidenan Besuki, termasuk Jember, tercatat ada 15.796 migran (baca Volkstelling 1930 Deel VIII, hlm. 94: Volkstelling 1930 Deel III, hlm. 28 dan 36). Maka, sudah tak heran lagi kalau di Kabupaten Jember, khususnya Jember bagian selatan banyak dihuni oleh orang-orang Jawa Mataraman.

Dalam situasi ini, kita dapat melihat betapa kompleksnya dinamika kultural di Kabupaten Jember. Meskipun terletak dalam 1 wilayah administratif, perbedaan bahasa dan budaya bisa menciptakan pemisahan yang cukup signifikan. Namun, hal ini juga menjadi bagian dari kekayaan dan keunikan yang patut dijaga dan dihargai.

Jadi, jika kalian pernah merasa seperti “asing” di kabupaten sendiri, kalian jangan merasa sendirian. Di Kabupaten Jember yang luas dan beragam ini, setiap sudut memiliki cerita dan dinamika kulturalnya sendiri. Dan bagi saya, merasa lebih dekat dengan orang Nganjuk adalah cerminan dari kekayaan kultural Kota Tembakau tercinta ini.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Jember “Gagap” Jadi Kota Tujuan Belajar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2024 oleh

Tags: Jawajawa mataramanjawa timurjemberkabupaten jemnbermaduranganjuk
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

Surabaya dan Malang Superior, Malang Remahan Peyek (Unsplash)

Surabaya dan Semarang Memang Superior, Apalagi di Depan Malang yang Kayak Remahan Peyek

18 Juli 2023
Jalan Searah di Segi 8 Emas Ponorogo Jadi Masalah, Kelewat Sedikit Bikin Mumet Pengendara

Jalan Searah di Segi 8 Emas Ponorogo Jadi Masalah, Kelewat Sedikit Bikin Mumet Pengendara

14 Maret 2024
Jalan Raya Telang UTM, Jalan Seribu Kafe di Bangkalan Madura

Jalan Raya Telang UTM, Jalan Seribu Kafe di Bangkalan Madura

12 Februari 2024
Jember Tempo Dulu: Kala Toko Roti Wina Berjaya hingga Gebang Theater yang Jadi Andalan Muda-Mudi Jember Mencari Hiburan

Jember Tempo Dulu: Kala Toko Roti Wina Berjaya hingga Gebang Theater Jadi Andalan Muda-Mudi Jember Mencari Hiburan

9 Desember 2024
4 Hal yang Tidak Bisa Dilakukan di Kota Surabaya Terminal Mojok

4 Hal yang Tidak Bisa Dilakukan di Kota Surabaya

1 Juni 2022
Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri surabaya

Jogja (Mungkin) Masih Kota Pelajar, Surabaya Nanti Dulu

8 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.