Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalur Satu Arah Bukan Solusi Kemacetan Jember, Mindah Macet sih Iya

Anik Sajawi oleh Anik Sajawi
6 Oktober 2023
A A
Jalur Satu Arah Bukan Solusi Kemacetan Jember, Mindah Macet sih Iya

Jalur Satu Arah Bukan Solusi Kemacetan Jember, Mindah Macet sih Iya (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalur satu arah bukanlah solusi kemacetan di Jember, justru malah jadi penyebab kemacetan di titik lainnya

Pusat Kota Jember semakin hari selalu macet. Penyebabnya tentu beragam, mulai dari mahasiswa pendatang dari luar daerah sampai masifnya penambahan jumlah kuota mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Kota Seribu Gumuk ini. Ditambah beberapa ruas jalan yang langganan macet ini justru digunakan untuk berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga mengalami penyempitan.

Sayangnya, banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember justru tidak mengurai akar masalah kemacetan. Seperti kemarin pada Senin 02 Oktober 2023, saat pertama kali diterapkan aturan One Way Sistem di Jalan Jawa mulai dari Simpang 3 Prosalina Sampai Bundaran DPR yang justru memindah kemacetan ke titik lainnya.

Padahal jalan dua arah yang dituding jadi biang kemacetan di Jalan Jawa bukanlah masalah utama. Keberadaan PKL di jalur tersebut lah yang membuat jalur tersendat. Belum lagi ditambah parkir kendaraan dari pembeli yang semakin mempersempit jalur yang ada di sana sehingga pemberlakuan jalan satu arah nggak justru hanya memindah kemacetan saja.

Evaluasi kembali kebijakan Pemkab Jember dengan berfokus ke akar permasalahan

Tentu saja, kebijakan satu arah di Tengah Kota Jember yang mengakibatkan kemacetan di titik lain perlu jadi perhatian yang serius. Sebab hal itu menunjukkan bahwa implementasi kebijakan tersebut belum memberikan hasil yang diharapkan, sehingga perlu dievaluasi ulang.

Pemerintah setempat dapat mempertimbangkan untuk mengadakan evaluasi mendalam terhadap dampak kebijakan satu arah agar tidak salah. Harapannya tentu dengan mengevaluasi kembali kebijakan ini, mereka dapat menilai apakah perubahan yang diperlukan untuk meminimalkan kemacetan. Bukan malah memindahkan kemacetan di titik lain.

Tidak ada salahnya Pemkab Jember mendengarkan masukan dari masyarakat. Termasuk pengemudi dan pengguna jalan di sekitar daerah yang terkena dampak kemacetan. Kan mereka yang kena dampaknya, jadi ya, suara mereka valid.

Mencari solusi alternatif kemacetan di Jember dengan komunikasi yang lebih baik

Sebenarnya, mengurai kemacetan Jember nggak hanya dengan one way. Alternatifnya masih buanyak, dan perlu digali. Hal tersebut bisa mencakup berbagai hal, mulai perbaikan infrastruktur, peningkatan transportasi publik, atau pengaturan lalu lintas yang lebih cermat. Tuh, banyak kan?

Baca Juga:

Alasan Jember Kota yang Tepat untuk Melanjutkan Kuliah di Jawa Timur

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

Tapi ya, bagusnya tiap kebijakan itu dikomunikasikan dengan masyarakat. Tanpa hal tersebut, ya percuma juga, soalnya kan kebijakan harus sebisa mungkin mengakomodir banyak kepentingan. Nggak cuman kepentingan pemerintah, tapi juga rakyat.

Relokasi PKL di Jalan Jawa itu urgent!

Sebenarnya jika Pemkab Jember mau mempelajari, kemacetan yang terjadi di Jalan Jawa itu disebabkan oleh PKL yang memanfaatkan bahu jalan raya. Lapak yang tetap berada di sana 24 jam membuat jalur jadi sempit. Situasi ini bisa dibilang penyebab utama kemacetan.

Idealnya ada beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan oleh Pemkab Jember untuk mengurai kepadatan itu. Termasuk memastikan bahwa peraturan mengenai penggunaan bahu jalan raya dan lokasi PKL dijalankan dengan tegas.

Ya, betul, relokasi adalah salah satu solusi. Meski tak menyenangkan, tapi, tak bisa dimungkiri, itulah solusinya.

Pun Pemkab Jember juga harus memiliki rencana untuk memindahkan PKL tanpa merugikan mereka. Memang ini nggak mudah dan nggak akan pernah mudah. Komunikasi, jadi kunci di sini.

Benang kusut yang perlu diuraikan

Masalah kemacetan akibat aktivitas PKL di bahu jalan raya merupakan benang kusut yang perlu diurai dengan kerja sama antara pemerintah, PKL, dan pengguna jalan. Penting untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas dan kehidupan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

Semua sudah muak dengan kemacetan Jember, juga dengan ulah PKL di Jalan Jawa. Memang, “suntik mati” PKL Jalan Jawa terkesan kejam, tapi mau bagaimana lagi. Pembiaran lapak di bahu jalan selama 24 jam juga bikin macet. Butuh keberanian buat merelokasi mereka agar berada di tempat yang tepat. Harus ada orang yang berotak brilian dari Pemkab agar kemacetan di tengah Kota Jember bisa diminimalisasi secara masif. Semoga…

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Surat Terbuka untuk Bupati Jember: Jember Nggak Butuh Pajero Baru, Butuhnya Perbaikan yang Menyeluruh!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2023 oleh

Tags: jalan jawajemberKemacetanPKL
Anik Sajawi

Anik Sajawi

Anak ideoligis Jean-Paul Sartre yang menulis untuk keabadian.

ArtikelTerkait

Proyek Jalan Tol Puncak Bukan dan Tak Akan Jadi Solusi Kemacetan yang Selama Ini Menghantui

Proyek Jalan Tol Puncak Bukan dan Tak Akan Jadi Solusi Kemacetan yang Selama Ini Menghantui

28 Juli 2023
Mati Tua di Jalanan Yogyakarta sumbu filosofis jogja unesco

Mati Tua di Jalanan Yogyakarta

8 Mei 2022
Mie Kober, Mie Gacoan, dan Mie Sakera: Mana yang Lebih Digandrungi Anak Muda Jember? terminal mojok.co

Mie Kober, Mie Gacoan, dan Mie Sakera: Mana yang Lebih Digandrungi Anak Muda Jember?

13 Januari 2021
3 Keunikan Kota Solo yang Nggak Mungkin Ditiru Kota Lain (Unsplash)

Saya Sudah Muak dengan Kota Solo yang Berhenti Nyaman dan Berhenti Menyenangkan

5 April 2025
Pantai Watu Ulo Jember, Berwisata di Antara Kisah Mistis dan Tumpukan Sampah Mojok.co

Pantai Watu Ulo Jember, Berwisata di Antara Kisah Tragis dan Tumpukan Sampah

15 Januari 2024
4 Kegiatan Emak-emak di Jember yang Hanya Dilakukan ketika Musim Tembakau Tiba terminal mojok

4 Kegiatan Emak-emak di Jember yang Hanya Dilakukan ketika Musim Tembakau Tiba

17 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.