Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq oleh Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
2 Desember 2025
A A
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah persoalan kerusakan Jalan Daendels Pansela yang tak kunjung tuntas, persoalan lain yang tak kalah serius juga terus mengintai pengguna jalur ini: kecelakaan lalu lintas. Di wilayah selatan Kebumen, Jalur Pantai Selatan (Pansela) kini bukan hanya dikenal sebagai jalan alternatif cepat, tetapi juga sebagai jalur yang menyimpan risiko tinggi bagi pengendara.

Secara visual, jalur pansela tampak “ramah”. Aspalnya relatif lebar, lalu lintasnya tidak seramai Pantura, dan di beberapa titik pemandangan sawah serta pantai menyegarkan mata. Jalur ini menghubungkan kawasan selatan Kebumen dengan Cilacap hingga Yogyakarta dan kini menjadi rute favorit banyak pengendara, terutama roda dua. Tapi, di balik lintasannya yang lurus dan tampak bersahabat itu, jalur pansela menyimpan cerita lain: deretan kecelakaan, dari yang ringan hingga yang berujung maut.

Sejak mulai difungsikan, bukan sekali-dua kali jalur ini menjadi lokasi tabrakan serius. Salah satu yang paling dikenang terjadi pada 2019 di wilayah Mirit, ketika adu banteng antara minibus dan pick up merenggut empat nyawa sekaligus. Sejak itu, Pansela tak lagi sekadar dikenal sebagai “jalur cepat”, tetapi juga sebagai lintasan yang menuntut kewaspadaan ekstra.

Jalan lurus yang menggoda untuk ngebut

Karakter utama Pansela adalah ruasnya yang panjang dan lurus. Dari kawasan Sungai Wawar, Mirit, hingga Buayan, pengendara seolah disuguhi karpet aspal tanpa banyak hambatan. Kondisi semacam ini kerap membuat orang terlena. Gas ditarik lebih dalam, kecepatan naik tanpa sadar, dan rasa waspada perlahan mengendur.

Masalahnya, jalan yang tampak mulus tidak selalu steril dari bahaya. Di beberapa titik masih terdapat lubang, aspal tidak rata, hingga pasir halus yang terbawa angin pantai. Dalam kecepatan tinggi, detail kecil semacam ini bisa berubah menjadi pemicu kecelakaan. Banyak pengendara lupa bahwa jalur pansela bukan jalan tol. Ia tetap jalan umum yang dilalui warga dengan segala aktivitas hariannya.

Minim rambu dan penerangan di sejumlah titik jalur pansela

Meski terus dibenahi, masih ada bagian jalur pansela yang terasa “telanjang”. Rambu lalu lintas memang tersedia, tetapi belum merata. Di sejumlah titik yang jauh dari permukiman padat, penerangan jalan masih minim. Pada malam hari, jalur ini bisa terasa panjang, sunyi, dan gelap. Di saat bersamaan, keberadaan SPBU, rest area, maupun fasilitas darurat di sepanjang jalur juga masih terbatas.

Bagi pengendara jarak jauh, kondisi ini cukup menyulitkan. Ketika kelelahan atau kendaraan bermasalah, pilihan untuk berhenti dengan aman tidak selalu tersedia dengan mudah.

Persimpangan desa yang tak pernah sepi

Salah satu sumber kerawanan terbesar Pansela justru berasal dari “jejak masa lalunya”. Sebelum dibangun sebagai jalur utama, sebagian ruasnya adalah jalan desa. Maka wajar bila hingga kini banyak persimpangan kecil yang menghubungkan Pansela dengan permukiman, sawah, kandang ternak, hingga akses menuju pantai. Petani yang pulang dari sawah, warga yang menyeberang, hingga pengendara motor dari jalan kampung, semuanya masih bersinggungan langsung dengan arus Pansela yang melaju kencang.

Baca Juga:

Jalan Daendels Pansela Tidak Kalah Hancur dari Pantura, Tak Layak Dilewati padahal Menyimpan Potensi

Jalan Nasional Purworejo vs Kulon Progo Ketimpangannya Begitu Terasa: Dalam Hitungan Meter, Dunia Begitu Berbeda

Tidak sedikit warga yang belum sepenuhnya terbiasa dengan perubahan karakter jalan di depan rumah mereka. Di situlah titik rawan itu lahir, antara kendaraan yang ngebut dan aktivitas kampung yang berjalan seperti biasa.

Kecelakaan di jalur pansela bukan sekadar human error, tapi juga soal lingkungan jalan

Setiap kecelakaan di Pansela hampir selalu disimpulkan sebagai akibat kelalaian pengendara. Faktor manusia memang memegang peran besar: ngebut, kurang fokus, atau menyalip sembarangan.

Namun, menyederhanakan masalah hanya pada “human error” terasa terlalu mudah. Lingkungan jalan ikut membentuk perilaku pengendara. Jalan yang terlalu lurus, relatif sepi, minim rambu, gelap di malam hari, serta kurang fasilitas penunjang keselamatan, semuanya ikut menyusun situasi rawan. Upaya pemasangan baliho peringatan di beberapa titik adalah langkah baik, tetapi belum tentu cukup jika tidak dibarengi perbaikan sistemik di titik-titik berbahaya.

Jika pada artikel sebelumnya Jalan Daendels Pansela dibahas dari sisi kerusakan fisik dan potensi ekonomi, di titik ini persoalan keselamatan menunjukkan bahwa kerusakan jalan bukan sekadar soal kenyamanan, melainkan juga soal taruhan nyawa. Jalan yang ditambal seadanya, penerangan yang setengah-setengah, serta rambu yang belum merata, semuanya ikut memperbesar risiko kecelakaan.

Setiap kecelakaan selalu menyisakan duka, tetapi seharusnya juga meninggalkan pelajaran. Jalur Pansela Kebumen menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak cukup hanya mengejar panjang jalan dan kecepatan tempuh. Ia juga membutuhkan keseriusan dalam penyediaan fasilitas keselamatan, serta kesiapan perilaku para penggunanya. Pengendara dituntut lebih sabar, lebih sadar batas, dan tidak mudah tergoda oleh jalan lurus.

Di sisi lain, pembenahan rambu, penerangan, fasilitas darurat, serta penataan persimpangan desa perlu terus diperkuat. Sebab sejauh apa pun perjalanan, jika dilalui tanpa kewaspadaan, selalu ada risiko yang bisa mematahkan niat pulang dengan selamat.

Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jalan Daendels, Jalan Penghubung Yogyakarta-Purworejo yang Mirip Simulasi Neraka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2025 oleh

Tags: jalan daendelsjalur pansela kebumenjalur pantai selatankasus kecelakaan di jalur pantai selatan
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Mahasiswa kabupaten yang sering pulang untuk mengamati rumah sendiri yang perlahan berubah. Menulis bareng AI, sambil terus berjuang membaca keadaan.

ArtikelTerkait

Jalan Daendels Adalah Secuil Neraka yang Tumpah di Gresik, Pengendara Motor Selalu Diuji Kesabarannya Mojok.co

Jalan Daendels Adalah Secuil Neraka yang Tumpah di Gresik, Pengendara Motor Selalu Dibuat Kerepotan

5 Maret 2024
Jalan Daendels Pansela Tidak Kalah Hancur dari Pantura, Tak Layak Dilewati padahal Menyimpan Potensi

Jalan Daendels Pansela Tidak Kalah Hancur dari Pantura, Tak Layak Dilewati padahal Menyimpan Potensi

28 November 2025
Jalan Daendels dan Jalan Anyer-Panarukan: Sama-sama Dibangun oleh Daendels, tapi dengan Tujuan yang Berbeda, dan Orang yang Berbeda Pula

Jalan Daendels dan Jalan Anyer-Panarukan: Sama-sama Dibangun oleh Daendels, tapi dengan Tujuan yang Berbeda, dan Orang yang Berbeda Pula

1 Maret 2024
Jalan Daendels, Jalan Penghubung Yogyakarta-Purworejo yang Mirip Simulasi Neraka

Jalan Daendels, Jalan Penghubung Yogyakarta-Purworejo yang Mirip Simulasi Neraka

30 Oktober 2023
jalan daendels anyer panarukan kolonialisme voc mojok

Jalan Daendels di Purworejo dan Jalan Anyer-Panarukan Itu Dibangun oleh Orang yang Berbeda, Jangan Sampai Keliru!

22 Februari 2021
Jalan Daendels, Penghubung Jogja-Purworejo yang Mirip Neraka. Jangan Lewat Sini kalau Nggak Mau Celaka

Jalan Daendels, Penghubung Jogja-Purworejo yang Mirip Neraka. Jangan Lewat Sini kalau Nggak Mau Celaka

22 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

28 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.