Melewati palang pintu kereta api yang bisa menyebabkan macet
Satu hal yang membuat saya kesal saat melewati Jalur Gumilir Banyumas yaitu tatkala melintasi pintu perlintasan kereta api. Kalau sudah tertutup, mau nggak mau saya harus berhenti. Jika menggunakan kendaraan roda 2, saya hanya terkena satu kali “perangkap” pintu perlintasan yang tertutup.
Hal ini tentu berbeda jika saya menggunakan kendaraan roda 4. Saya sering harus berhenti 2 kali lantaran pintu perlintasan yang kembali tertutup. Pusat kemacetan di palang pintu ini terjadi saat pagi dan sore. Mengingat waktu tersebut adalah jam berangkat dan pulang sekolah atau bekerja. Makanya, jalur ini sangat menguras tenaga, pikiran, dan kesabaran.
Belum lagi ada banyak pengendara yang nggak mau berhenti mengekor di belakang kendaraan lain dengan satu ruas jalur. Akhirnya, saat pintu perlintasan tertutup, 2 ruas jalan penuh kendaraan 1 arah. Saat perlintasan terbuka, para pengendara saling menyerobot lajur kiri.
Tindakan seperti ini yang membuat saya kesal. Apalagi saat ada pengendara yang nyerobot jalur tanpa menyalakan lampu sein dan aba-aba. Kalau nonjok nggak dosa dan masuk penjara, udah saya sikat!
Geng motor membuat Jalur Bendungan Gerak Serayu menjadi mencekam
Sedikit cerita, saya pernah melintasi jalur ini di Minggu pagi. Waktu itu, saya masih melaksanakan kegiatan PPL di Cilacap dan hendak mengikuti acara khataman pondok di Purwokerto. Saya berangkat dari kontrakan di Kecamatan Kesugihan (Cilacap) sekitar pukul 8 pagi.
Saya kira saya bisa melintasi Jalur Gumilir Banyumas dengan bersiul ria menikmati eloknya pemandangan. Namun, ternyata dugaan itu salah besar.
Selama di jalan, saya harus super fokus berkendara lantaran beriringan dengan para geng motor. Kalau mereka berkendara dengan sopan dan bijak, sih, nggak jadi masalah. Namun, saya merasa kesal lantaran ada beberapa motor yang bleyer knalpot motornya seenak jidat. Belum lagi kebiasaan mereka memotong jalur secara serampangan. Punya otak nggak, sih?
Terakhir, kalau memang mau melintasi Jalur Gumilir Banyumas, selalu baca istigfar. Jangan sampai emosi menguasaimu karena akan menurunkan konsentrasi. Ingat, keselamatan nomor utama, lho.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jalur Hutan Jati Balapulang, Jalur Penghubung Banyumas dan Tegal yang Mencekam