Ada satu gorengan di Makassar yang cocok menduduki kasta tertinggi dunia per-takjil-an, yakni jalangkote.
Kemeriahan Ramadan kurang afdal jika nggak ada kegiatan berburu takjil. Sudah jadi budaya menyiapkan takjil saat berbuka puasa. Menurut catatan sejarah, tradisi takjil terus berkembang karena dipengaruhi tradisi masyarakat lokal. Awalnya orang hanya mengonsumsi kurma saat berbuka, semakin ke sini sudah tersedia takjil dengan beragam bentuk dan varian. Karena bentuk dan varian takjil dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat, tentu tiap daerah punya takjil yang menjadi ikon atau takjil paling diminati masyarakat setempat, nggak terkecuali masyarakat di Makassar.
Sebenarnya nggak sulit menemukan takjil yang punya cita rasa enak di Makassar entah itu gorengan, aneka kue, dan beragam es. Namun di antara berbagai takjil di Makassar, jalangkote adalah takjil terbaik.
Daftar Isi
Jalangkote, bukan gorengan biasa
Meskipun termasuk camilan, jalangkote cukup mengenyangkan sebab isinya beragam. Mulai dari ubi, wortel, bihun, telur, sampai isi daging. Tetapi kita harus pintar pilih-pilih tempat beli gorengan satu ini. Soalnya ada juga jalangkote yang isiannya kurang mantap, sekadar diisi bihun dan wortel seadanya.
Jalangkote punya tekstur yang renyah yang menambah kelezatannya. Tambah lezat lagi jika dimakan selagi hangat. Agar rasanya makin mantap, orang Makassar suka makan gorengan ini dengan saus cuka. Saus cuka sangat menentukan kenikmatan saat mengonsumsi jalangkote, lho. Soalnya meski jalangkotenya renyah dan isiannya lengkap, kalau sausnya kurang nendang, rasanya seperti ada yang kurang.
Cara makan gorengan satu ini juga nggak ribet. Jalangkote dipotong kecil-kecil kemudian ditaruh pada piring berisi saus cuka. Selanjutnya gunakan sendok untuk melahap jalangkote sambil menyeruput sausnya.
Alternatif takjil di Makassar
Banyak jenis takjil menyegarkan di Makassar yang bisa dikonsumsi saat berbuka seperti es cendol, es buah, es pallu butung, atau dadar santan. Namun entah mengapa nggak ada yang menandingi kenikmatan jalangkote. Berbuka dengan yang manis dan segar-segar tentu diminati orang. Namun masalahnya nggak semua orang bisa menikmati makanan semacam ini saat kondisi lagi sakit dan pantang mengonsumsi yang dingin.
Mengonsumsi minuman yang dingin pun saat berbuka sebenarnya nggak boleh terlalu sering. Dikutip dari Halodoc, minum es saat berbuka puasa bisa berbahaya bagi kesehatan. Sebab bisa mengganggu proses pencernaan, menyebabkan sensasi sakit pada gigi, tenggorokan dan perut, menyebabkan kembung dan meningkatkan resiko infeksi. Makanya mengonsumsi jalangkote mungkin bisa jadi alternatif saat berbuka.
Memang hal buruk juga bisa terjadi saat kita mengonsumsi gorengan terlalu berlebih, apalagi yang sedang mengalami masalah pada tenggorokan, pasti akan memperparah kondisinya. Meski melalui proses penggorengan, menurut saya jalangkote nggak mengandung terlalu banyak minyak. Hal itu disebabkan karena adonan tepung terigu hanya menjadi kulit luarnya sedangkan bagian dalamnya diisi dengan beragam sayuran, telur, atau daging.
Makan satu atau dua sudah cukup menyingkirkan lapar
Dibanding gorengan lain di Makassar seperti bikang doang atau bakwan, jalangkote memang nggak begitu banyak menyerap minyak. Memang pernah sekali waktu, saya menemukan jalangkote yang terlalu berminyak bahkan sampai isiannya. Saya mencoba berpikir positif bahwa penjualnya masih perlu banyak belajar membuat jalangkote.
Tentu mencicipi kuliner ini secukupnya saja. Soalnya makan satu atau dua biji sebagai takjil sudah bikin kenyang dan bikin kita tetap khusyuk saat salat magrib. Malahan rasa kenyang ini bisa bertahan hingga usai melaksanakan salat tarawih, lho.
Untuk harga jalangkote di Makassar bervariasi tergantung isiannya. Semakin mewah isiannya, harganya semakin mahal. Namun di Makassar saya masih bisa menemukan jalangkote dengan harga Rp1.000 per biji, meski isiannya ya biasa saja. Kalau mau yang isiannya lebih lengkap, ada juga yang harganya Rp10.000 per biji. Tinggal pilih sesuai bujet.
Saran saya, kalau kalian pengin beli jalangkote tapi bujet pas-pasan, beli yang harga Rp5.000 per dua biji. Atau cari yang harganya Rp5.000 per biji isinya sudah pakai telur. Lebih puas buat mengganjal perut saat berbuka.
Ya karena kenikmatan yang ditawarkan jalangkote, nggak usah diragukan lagi kalau gorengan ini menduduki kasta tertinggi takjil di Makassar. Gampang dijumpai, harganya bersahabat, rasanya enak, dan tentu saja bikin kenyang. Gorengan lain minggir dulu, deh, waktunya jalangkote tampil.
Penulis: Munawir Mandjo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Rekomendasi Kuliner Non-Jawa yang Harus Kamu Coba di Jogja.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.