Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

Kau bisa bicara banyak hal tentang UNS. Kau bisa bicara tentang, prestasi misalnya. Atau bicara bahwa kampus ini dikelilingi banyak kuliner enak di Solo. Tapi, saya yakin, ada satu hal yang hampir tak pernah dibicarakan tentang salah satu kampus terbaik di Solo ini, yaitu jalanan kampus UNS yang jauh dari kata layak.

FYI, UNS itu luas. Dan kampus yang luas, pasti punya banyak jalan percabangan, menikung dan naik turun. Jadi bisa dibayangkan jalanan dalam UNS itu seperti apa. Mungkin bagi kalian yang motornya Mio karbu, mengelilingi UNS bisa menghabiskan setengah tangki bensin karena UNS itu luas.

Tapi kalau cuman perkara luas, harusnya tak ada masalah. Toh, banyak kampus luas tapi jalanannya nggak pernah dianggap menyiksa. Nah, saya jelaskan kenapa untuk kasus UNS ini, ceritanya beda.

Jalanan UNS yang kebanyakan menggunakan paving

Kebanyakan jalan di dalam UNS itu menggunakan paving, walaupun ada juga beberapa jalan yang menggunakan aspal. Sebetulnya tidak masalah kalau jalanan di dalam UNS itu menggunakan paving tetapi jika dirawat atau diperhatikan kualitasnya. Sebab, paving, kalau tidak dirawat, justru bikin nggak nyaman.

Pertama, jelas nggak nyaman karena nggak rata. Nggronjal, istilah Jawanya. Terus, permukaan paving jelas tidak “digigit” oleh ban sebagus aspal. Ditambah lagi saat musim hujan tiba, banyak paving yang menjadi licin karena ada lumut ini bisa terjadi karena tidak pernah dibersihkan.

Sudah banyak mahasiswa yang menjadi korban, saya sudah pernah melihat sendiri di depan mata. Termasuk saya yang hampir jatuh saat belok di kondisi paving yang basah dan berlumut karena habis hujan.

Kurang penerangan

Bukan mahasiswa rasanya kalau nggak pernah pulang kuliah malam hari. Itu biasa saja. Tapi beda cerita kalau di UNS. Pulang di kala gelap, itu nggak cuman uji nyali, tapi juga uji keselamatan.

Banyak titik jalan yang gelap karena tidak ada penerangan sama sekali. Sebetulnya ada lampu jalan tetapi entah kenapa lampu itu tidak pernah dinyalakan sama sekali. Entah karena rusak, atau justru karena tidak peduli. Dua-duanya sama saja, intinya, GELAP!

Pelit cermin cembung

Seperti yang sudah saya tuliskan di awal tadi, kalau jalanan di dalam UNS itu banyak tikungan yang tentunya membuat pengendara harus ekstra hati-hati. Dan banyak tikungan yang terdapat blind spot di situ. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, biasanya ada cermin cembung agar pengendara bisa melihat dari banyak arah.

Cuman nih, cermin cembung di UNS itu kurang memadai. Sebetulnya sudah ada cermin cembung di tikungan jalan UNS, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Padahal tikungan yang punya blind spot ada banyak lho. Saya jadi bertanya-tanya, apakah keselamatan mahasiswa itu bukan prioritas?

Itulah alasan saya kenapa saya anggap jalanan di dalam UNS itu menyiksa mahasiswa. Semoga aja ada perubahan dan bagi mahasiswa baru jangan kaget. Yang penting ati-ati aja, nggak berarti kampus itu buruk atau gimana kok. Universitas Sebelas Maret tetaplah kampus terbaik di Solo. Selamat datang buat mahasiswa baru, yang penting hati-hati aja.

Penulis: Imanuel Joseph Phanata
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kuliah di UNS Memang Murah, tapi Panas dan Bau Sampah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version