Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Parangtritis Jogja Memang Lurus dan Halus, tapi Justru Berpotensi Bikin Pengendara Terlena, Ngebut, Benjut!

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
4 Februari 2024
A A
Jalan Parangtritis Jogja Memang Lurus dan Halus, tapi Justru Berpotensi Bikin Pengendara Terlena, Ngebut, Benjut!

Jalan Parangtritis Jogja Memang Lurus dan Halus, tapi Justru Berpotensi Bikin Pengendara Terlena, Ngebut, Benjut! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Buat para wisatawan yang melancong ke Jogja, rasanya kurang afdol kalau nggak berkunjung ke tempat wisata paling legend (baca: mainstream). Sebut saja Malioboro, Tugu Pal Putih, Taman Pintar, dan Pantai Parangtritis.

Lokasinya yang berada di selatan Jogja dan makan waktu 30 menit sampai sejam perjalanan nggak menyurutkan semangat pelancong mampir ke Pantai Parangtritis. Walaupun sekarang sudah ada kompetitornya, yaitu Obelix Sea View yang lokasinya nggak jauh darinya, tetap banyak rombongan dengan bus-bus pariwisata mengunjungi Pantai Parangtritis.

Pantai Parangtritis pun nggak bisa dipisahkan dari Jalan Parangtritis yang menjadi akses utama pengunjung yang datang dari arah utara. Jalan yang juga kerap disebut Jalan Paris ini membentang melewati dua kabupaten dengan banyak kecamatan. Jalan ini dimulai dari Kecamatan Mantrijeron yang masih masuk ke dalam wilayah administratif Kotamadya Yogyakarta, lanjut ke Kecamatan Sewon, Bantul, Jetis, Pundong, Bambanglipuro, dan Kretek yang merupakan bagian dari Kabupaten Bantul.

Nyaman dan halus

Jalan Parangtritis Jogja menjadi jalan yang sehari-harinya saya lewati selama dua bulan berturut-turut. Hampir tiap hari saya nglaju dari Kotamadya Yogyakarta ke Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul sebagai bagian dari pekerjaan saya untuk mengambil data riset.

Sehari-harinya melaju di atas aspal melewati berbagai kecamatan membuat saya harus bilang kalau Jalan Parangtritis termasuk jalan yang nyaman. Tapi syarat dan ketentuan berlaku, ya. Nggak semua ruas Jalan Parangtritis nyaman untuk dilewati. Kalau ruas jalan di selatan bangjo Tembi sampai perempatan Manding mah nggak usah ditanya lagi: gronjal-gronjal sampai bikin pegal.

Setelah melewati perempatan Manding sampai ujung selatan, ruas Jalan Parangtritis sudah relatif halus. Dengan tetap waspada, kita nggak perlu lagi bermanuver menghindari lubang atau jalan yang nggak rata. Saking nyamannya, bahkan bisa saya katakan bagian Jalan Parangtritis yang ini bisa bikin pengendara terbuai.

Jalan Parangtritis memancing kita untuk ngebut

Jalan Parangtritis Jogja yang lurus, halus, dan nyaman sangat memungkinkan membuat pengendara yang melintasinya terbuai untuk ngebut. Melintasi jalan ini dengan kecepatan 60 km/jam rasanya begitu lamban. Saya yakin ada banyak pengendara yang lewat Jalan Parangtritis yang memacu kendaraannya sambil membayangkan diri jadi pebalap MotoGP.

Ditambah lagi semakin ke selatan, semakin nihil kepadatan dan kemacetan. Warga lokal yang lewat pun umumnya melajukan kendaraannya dalam kecepatan rendah dan di pinggir. Jalan Parangtritis jadi serasa milik kita sendiri.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Apalagi buat wisatawan yang ngejar waktu biar bisa segera sampai di Pantai Parangtritis, ngebut jadi sebuah keniscayaan. Setiap berangkat maupun pulang dari ambil data, saya selalu berpapasan dengan kendaraan plat luar Jogja yang ngebut sampai tersendat dikit aja langsung ambil ruas jalan sebelah kanan. Untuk yang bagian ini jangan ditiru, ya. Mohon tetap sopan dan santun saat berkendara. Jangan sampai membahayakan orang lain.

Lengah dikit bisa bahaya

Ketika sudah memasuki wilayah Kecamatan Jetis, Pundong, dan Kretek, kita nggak akan lagi menemukan lampu merah. Perempatan terakhir dengan traffic light ada di Perempatan Bakulan. Setelah itu, nggak ada lampu merah yang menghentikan laju kendaraan. Kita baru akan bertemu lagi dengan bangjo, yang sekaligus jadi lampu merah terakhir, di Busuran.

Sepanjang perjalanan menuju selatan kita memang tetap menjumpai perempatan atau pertigaan. Namun sebagian besar perempatan dan pertigaan itu hanya dijaga oleh Pak Ogah. Terlalu fokus ngebut, lupa untuk mengurangi kecepatan saat lewat persimpangan, dan kurang berhati-hati bisa berakibat fatal.

Selain itu, kondisi Jalan Parangtritis Jogja yang makin malam makin sepi juga mendorong pengendara untuk ngebut. Antara takut atau memang pengin menguji adrenalin, pengendara akan cenderung memacu kendaraan secepat mungkin. Padahal, kalau sudah malam dan dalam keadaan capek, tingkat atensi pengendara pasti menurun dan mulai mengantuk.

Nekat ngebut di Jalan Parangtritis

Pengalaman saya sendiri, yang pernah pulang dari wawancara di Desa Kretek jam 9 malam, saya sudah ngantuk di jalan. Tapi di saat yang sama, saya juga takut karena sudah malam. Di jalan nggak ada pengendara lain yang nemenin. Kalaupun ada, malah saya curigai. Akhirnya saya ngebut dengan niat biar cepat sampai di rumah, tanpa ingat kalau saya dalam keadaan ngantuk. Tapi beruntunglah saya tiba di tujuan dengan selamat.

Kondisi Jalan Parangtritis yang aspalnya mulus, lebar jalan relatif luas, dan lurus hingga nyaris tanpa belokan memang berpotensi bikin pengendara terlena. Eh, tapi kita hanya bisa merasakan ini di luar masa liburan. Kalau sudah masuk peak season di mana Jalan Parangtritis digeruduk wisatawan, yang ada justru kita milih untuk balik kanan dan membatalkan niat main ke pantai.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tak Ada Lagi Tangis di Parangtritis Jogja: Tempat Indah yang Makin Hari Makin Biasa Saja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2024 oleh

Tags: Bantuljalan parangtritisJogjapantai parangtritis
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Jalan Adisucipto Jogja Diam-diam Menyedihkan di Balik Keramaiannya Mojok.co

Jalan Adisucipto Jogja Diam-diam Menyedihkan di Balik Keramaiannya

18 November 2025
Percayalah, Pergi Jauh Tanpa Izin Orang Tua Adalah Ide yang Sangat Buruk

Naik Bus Trans Kota Mengajarkan Kita tentang Kesabaran

6 Maret 2020
kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Jogja, meski Monarki, Tetap Butuh dan Harus Dikritik

12 Februari 2021
Ringroad Barat Jogja Sirkuit Pengendara yang Tidak Punya Empati (Unsplash)

Ringroad Barat Jogja, Ketika Malam Jadi Sirkuit Para Pengendara Motor yang Tidak Punya Empati

18 Maret 2025
Masih Pantaskah Sewon Bantul Menyandang Sebutan Sewonderland? Mojok.co

Masih Pantaskah Sewon Bantul Menyandang Sebutan Sewonderland?

5 Januari 2024
Nasi Goreng Geprek, Combo Kenikmatan Terbaru dari Olive Fried Chicken

Nasi Goreng Geprek, Combo Kenikmatan Terbaru dari Olive Fried Chicken

22 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.