Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Bugisan Selatan Jogja, Penghubung Jogja-Bantul yang Menguras Kesabaran

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
13 Desember 2023
A A
Jalan Bugisan Selatan Jogja, Penghubung Jogja-Bantul yang Menguras Kesabaran

Jalan Bugisan Selatan, Penghubung Jogja-Bantul yang Menguras Kesabaran (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Bugisan Selatan Jogja, yang menghubungkan Jogja dan Bantul ini, bagi saya, adalah jalan paling menyebalkan. Sumpah.

Kota Yogyakarta atau Jogja, menjadi satu-satunya wilayah dengan luas paling sempit di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat administrasi DIY ini terletak tepat di tengah dan dikelilingi oleh Kabupaten Sleman dan Bantul. Kabupaten Bantul sendiri berbatasan langsung dengan Kota Jogja di sebelah timur, barat, dan selatan.

Mengingat posisinya yang diapit Kabupaten Bantul di hampir segala arah, ada banyak sekali jalan yang menghubungkan sekaligus menjadi tanda batas wilayah antara Kota Jogja dan Kabupaten Bantul. Di selatan, misalnya, Kemantren Wirobrajan yang berbatasan dengan Kapanewon Kasihan, dihubungkan oleh Jalan Bugisan Selatan Jogja. Pengendara dari arah Wirobrajan yang mau mengarah ke ringroad selatan biasanya akan mengambil jalan ini.

Nama Jalan Bugisan Selatan Jogja mungkin masih kedengaran asing buat sebagian orang. Tapi kalau kita menyebut SMK Negeri 2 Kasihan, SMM Yogyakarta, atau sekolahnya Putri Ariani, pasti semua orang juga tahu.

Selain keberadaan SMM Yogyakarta, Jalan Bugisan Selatan Jogja ini juga punya ciri khas lain, yaitu kondisi jalannya yang nyebelin banget. Memang, sih, jalan mana yang nggak ngeselin di Jogja. Tapi buat saya, Jalan Bugisan Selatan Jogja ini sudah kronis. Bisa-bisanya ada jalan separah ini dan nggak pernah membaik.

Jalan Bugisan super-ultra-sempit

Dimulai dari permasalahan klasik jalanan di Jogja, yaitu lebar jalan yang minimalis. Jalan Bugisan Selatan Jogja ini termasuk jalan problematik dengan lebar yang cuma muat satu mobil di setiap sisi jalannya. Bahkan, lebar total jalan ini saja lebih sempit dibandingkan truk Fuso. Saya pernah terjebak macet di sini lantaran ada satu truk nggak bisa putar balik dan berakhir melintang di jalan.

Yah bayangin aja kalau lalu lintas lagi padat sementara kita buru-buru. Jangan harap bisa menyalip, atau minimal bermanuver saat lampu merah menyala. Mau menyalip sesama pemotor saja kadang bikin deg-degan karena takut menyenggol.

Grill drainase yang menyembul

Grill drainase, atau penutup selokan yang juga berfungsi sebagai titik penyerap air, berubah jadi wujud yang menyebalkan kalau dikaitkan dengan Jalan Bugisan Selatan Jogja. Pasalnya, grill drainase di jalan ini mengganggu kelancaran dan kenyamanan berkendara.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Ada paling nggak tiga grill drainase yang dibuat menyembul di sisi utara dan selatan Jalan Bugisan Selatan Jogja. Semua grill drainase ini makan tempat hampir ¾ sisi jalan sebelah barat. Alhasil, pengendara yang lewat dari arah selatan harus fokus kalau nggak mau tiba-tiba njondil gara-gara grill drainase ini.

Banyak pengendara nggak paham aturan

Salah satu dampak dari ruwetnya Jalan Bugisan Selatan Jogja mungkin memicu perilaku yang juga menyebalkan dari para pengendara. Saya sarankan jangan dalam keadaan terburu-buru kalau kalian lewat jalan ini. Pada akhirnya kelakuan para pengendara yang juga melintasi jalan ini hanya menguras rasa sabar kalian.

Di Jalan Bugisan Selatan Jogja, sejauh yang saya amati banyak pengendara yang waton dan seenaknya sendiri. Ciri-cirinya (lagi-lagi) klasik, sih, seperti nggak menyalakan lampu sein sebelum berbelok, parkir sembarangan padahal jalan sempit, menyalip dari sebelah kiri, dan ugal-ugalan. Masalahnya nggak hanya satu-dua pengendara yang kayak gini. Kondisi semacam ini bakal makin parah pada jam anak-anak SMM Yogyakarta masuk, istirahat, atau pulang sekolah.

Bau busuk di Jalan Bugisan Selatan

Sebelum melewati Jalan Bugisan Selatan Jogja, menyiapkan dan mengenakan masker wajib hukumnya. Walaupun nggak ngaruh banyak, seenggaknya masker bisa sedikit memfiltrasi udara berbau busuk yang bakal menyerang indra penciumanmu begitu sampai di ujung selatan jalan.

Di ujung paling selatan Jalan Bugisan ada tumpukan sampah yang nggak ada habisnya. Kalau saya nggak salah ingat, tumpukan sampah ini bermula saat TPA Piyungan ditutup dan warga yang egois membuang sampah sembarangan. Mirisnya, di beberapa titik sudah dipasangi spanduk berupa larangan membuang sampah di tempat tersebut. Tapi pada dasarnya warga memang masa bodoh dan nggak mau bertanggung jawab. Huft, mana baunya makin menjadi-jadi tiap hujan reda lagi.

Biar pun Jalan Bugisan Selatan semenyebalkan itu, banyak orang yang tetap memilih untuk melintas di jalan ini. Soalnya, kalau ambil jalan memutar lewat Jalan Sugeng Jeroni dan Jalan Bantul, pasti akan lebih jauh dan memakan waktu. Jadi, ya mau nggak mau harus ambil jalan ini.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jogja Istimewa, tapi Pengguna Jalannya Bikin Sengsara!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2023 oleh

Tags: Bantuljalan bugisan selatanJogjaKemacetanlalu lintas
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

Saya Nggak Pernah Bermimpi Tinggal di Makassar di Masa Depan, Macetnya Kebangetan, Plus Banyak Tawuran!

3 Agustus 2024
5 Rekomendasi Mobil Irit BBM, Dijamin Nggak Bikin Kantong Meringis!

Percuma Punya Mobil Irit BBM kalau Macet dan Jalannya Jelek

5 Januari 2023
Jika Warga Jogja Antikritik, Siapa yang Senang?

Jika Warga Jogja Antikritik, Siapa yang Senang?

12 Mei 2022
Sebagai Warga Kota Jogja, Saya Iri dengan Orang-orang yang Tinggal di Kecamatan Depok Sleman Mojok.co

Sebagai Warga Kota Jogja, Saya Paling Iri dengan Orang-orang yang Tinggal di Kecamatan Depok Sleman

24 Juli 2024
Culture Shock Orang Surabaya Meski Sudah Menetap di Jogja (Unsplash.com)

Culture Shock Orang Surabaya Meski Sudah 4 Tahun di Jogja

11 Agustus 2022
kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Tugu Jogja: Destinasi Wisata serta Destinasi Proyek Tahunan yang Minim Kreativitas

25 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.