Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jadi Mahasiswa Jurusan Pendidikan yang Hidup di Desa Itu Berat: Dianggap Calon Guru, Moral Compass, dan Dianggap Serbabisa

Angelina Nawang oleh Angelina Nawang
10 September 2024
A A
Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jadi mahasiswa yang hidup di desa, bagaimanapun adalah kebanggaan bagi saya, karena tak semua orang desa bisa kuliah. Lebih tepatnya, sih, kebanggaan sekaligus keberuntungan. Dan menjadi mahasiswa yang kuliah di jurusan pendidikan, kebanggaan tersebut makin berlipat. Sayangnya, ada harga yang harus saya bayar.

Pandangan masyarakat desa terhadap guru dan mahasiswa jurusan pendidikan membuat saya terheran-heran. Masyarakat desa sangat menghargai keberadaan guru. Mereka beranggapan bahwa guru adalah orang terhormat. Meski di luar sana banyak orang terhormat dan memiliki jabatan lebih tinggi, tetap saja mereka memandang guru di kasta yang berbeda.

Padahal kenyataannya, kemampuan guru itu terbatas. Tidak semua hal bisa dilakukan oleh guru. Tapi, beban ini tetap harus saya terima.

Suasana jadi awkward

Meski saya belum resmi menjadi guru, saya sudah dipanggil “Bu Guru” di desa. Panggilan “Bu Guru” yang selalu melekat. Dari panggilan itu, sudah terlihatkan bagaimana masyarakat desa membagi tingkatan komunikasi berdasarkan profesi. Biasanya disematkan pula untuk memanggil Pak/Bu Dukuh, Pak/Bu Lurah, Pak/Bu RT. Bentuk rasa hormat masyarakat desa memang tidak perlu diragukan lagi.

Hal yang membuat lebih heran lagi adalah teman seumuran menyelipkan bahasa Jawa Krama dalam komunikasi, seolah-olah sedang berbicara dengan seorang guru. Komunikasi yang berlangsung menjadi aneh dan membuat risih karena tidak sesuai dengan konteks. Di sekolah memang menjadi guru, tapi kalo sudah di luar sekolah, saya menjadi seorang teman yang seumuran. Masa tiap hari harus merasakan suasana yang sama seperti di sekolah. Bertemu teman serasa bertemu orang tua atau wali murid.

Dianggap “sudah resmi” jadi guru juga lumayan memberatkan untuk saya. Contohnya, ungkapan guru dilarang telat dilontarkan pada saya saat telat rapat atau kegiatan lain. Menyebalkan betul saat mereka ngomong “Bu Guru kok telat”. Langsunglah saya jawab, “Mending telat daripada nggak berangkat”.

Beginilah rasanya jadi mahasiswa jurusan pendidikan di desa

Beban lain yang saya dapat sebagai calon guru adalah saya pasti jadi orang yang pertama kali diajukan untuk hal apa pun. Setelah mengajukan nama, pasti akan menjabarkan segala keterampilan yang dimiliki. Entah yang tulisannya bagus, rajin, percaya diri, kreatif, dan sejenisnya. Padahal saya justru ingin memberikan kesempatan untuk teman lain supaya bisa berkembang. Biar nggak itu-itu terus. Celakanya, yang lain pun nggak mau. Lagi-lagi, saya jadi korban.

Jadi seperti itulah hidup di desa sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, alias calon guru. Siap-siap menjadi andalan banyak orang. Masyarakat akan mengenalmu sebagai orang yang terhormat, paling tahu aturan, dan paling disiplin seperti di sekolah. Ya, setidaknya saya bersyukur karena masih ada orang yang memandang baik profesi keguruan.

Baca Juga:

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Penulis: Angelina Nawang
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2024 oleh

Tags: calon guruDesajurusan pendidikan
Angelina Nawang

Angelina Nawang

Calon guru Bahasa Indonesia di masa depan.

ArtikelTerkait

Desa Bebas Polusi Itu Hoaks: Perkara Sampah, Desa dan Kota Sama-sama Pemula

Desa Bebas Polusi Itu Hoaks: Perkara Sampah, Desa dan Kota Sama-sama Pemula

15 Februari 2024
Derita Kuliah Jurusan Pendidikan Olahraga yang Sering Dikira Main-main Aja, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal Memilihnya Mojok.co

Kalau Ilmu Murni Bisa Jadi Guru, lalu untuk Apa Masih Ada Jurusan Pendidikan?

18 September 2025
4 Desa di Magelang yang Wajib Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup Mojok.co

4 Desa di Magelang yang Wajib Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

20 Desember 2024
Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

26 Juni 2024
Bikin Plang, Proker KKN Primitif yang Paling Nggak Guna

Bikin Plang, Proker KKN Primitif yang Paling Nggak Guna

23 September 2022
Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

23 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.