Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Ironi Kampus Masa Kini: UKT Kuliah Selangit, Fasilitas Amat Sangat Sulit

Chusnul Awalia Rahmah oleh Chusnul Awalia Rahmah
6 Agustus 2025
A A
5 Alasan UKT Mahal Bisa Membuat Dunia Kuliah Semakin Suram (Unsplash) UKT kuliah

5 Alasan UKT Mahal Bisa Membuat Dunia Kuliah Semakin Suram (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa, sebenarnya nggak banyak yang kami harapkan dari fasilitas kampus. Setidaknya, cukup beri selayaknya. Kalau kurang layak, mungkin memang masih ada sebagian mahasiswa yang bersuara, sih. Namun, tidak akan seburuk ketika fasilitas itu bahkan nggak bisa diterima sepenuhnya oleh mahasiswa. Apalagi jika melihat UKT kuliah yang makin tak masuk akal tiap tahunnya.

UKT menjadi tuntutan tiap semester. Di kampus saya sendiri, alamat nggak bisa KRS-an kalau belum bayar hingga minggu pertama kuliah dimulai. Risikonya? Ya sabar-sabar saja. Sudah pasti dapat kelas peminatan sisa-sisa. Yang dosennya terkenal serem, atau yang praktik lapangannya bikin geleng-geleng kepala.

Masalahnya, nggak semua mahasiswa dengan mudah melunasi biaya UKT kuliah. Apalagi yang dapet kategori selangit. Beuh. Udah gitu, masih harus menerima kenyataan kalau fasilitas kampus sama sekali nggak sepadan dengan biaya melejit yang dikeluarkan. Sekalipun di PTN yang katanya ‘Negeri’ dan biayanya lebih ekonomis.

Titel perguruan tinggi negeri yang dibanggakan, nggak memenuhi ekspektasi. Kalau negeri, sudah pasti biayanya lebih terjangkau. Padahal, lewat kampus saya yang letaknya di ibu kota Jatim ini, anggapan itu terbantah mentah. Apalagi kalau melihat fasilitas yang diperolah mahasiswa.

Nggak punya gedung tetap, harus berbagi dengan prodi lain

Di mata mahasiswa, berusaha memahami kalau dinamika pengelolaan institusi memang tidak akan mudah. Tentu saja, banyak problematika yang muncul. Sejak awal lolos di program studi saya saat ini, sudah banyak informasi yang mengatakan kalau ada prodi di kampus ini yang memang nggak punya gedung tetap.

Akhirnya, satu gedung dioperasionalkan untuk kepentingan dua program studi. Jujur saja, sebagai mahasiswa baru kala itu, saya sudah sedikit heran. Oh, ini memang seperti ini ya, konsepnya? Sebab, ya aneh. Masa satu gedung sederhana dibagi berdua. Bayar UKT kuliah juga sama keknya.

Masalahnya, ini bukan gedung kuliah bersama (GKB). Hanya gedung 2 lantai sederhana yang lantai bawahnya digunakan sebagai ruang dosen dan ruang referensi. Lantai atas barulah berisi kelas-kelas mahasiswa. Bisa dihitung jari pula. Hanya 6 hingga 7 kelas.

Dengan kondisi tersebut, beberapa kali terjadi gesekan. Kalau kebetulan semua pada offline, ya berujung dengan rebutan kelas. Kali terakhir, saya dan kawan-kawan bahkan harus rebutan ruang sidang untuk seminar proposal.

Baca Juga:

Pengalaman Menggunakan Sepeda Kampus UGM: Mengancam Nyawa Ketika Dikendarai, Cuma Cocok buat Pansos

UNJ Kampus Negeri yang Nggak Ramah Pejalan Kaki, tapi Ramah ke Pengendara Mobil

Overcapacity, kelas nggak ada, tapi maba membludak

Saya beneran tidak paham dengan dunia yang saya hadapi. Maksudnya, ruang kelas yang merupakan hak dasar saja saya tidak dapat dengan proper. Padahal, jumlah mahasiswanya membludak. Ditambah mahasiswa baru masuk, bikin ruang kelas makin tidak mungkin mencukupi. Padahal, bayar UKT kuliah juga rajin. Tapi, hak yang didapat tidak sejalan dengan kewajiban.

Saya pikir, dengan UKT kuliah yang dibayarkan,harusnya mahasiswa dapat hak dasar. Tapi, kenyataan selalu berkata lain.

Saya geleng-geleng kepala, sebab UKT kuliah yang saya bayarkan itu tidak sedikit. Tapi, fasilitas yang saya dapat jauh dari kata menyenangkan. Fasilitas dasar saja tidak ada. Dan yang lebih gila lagi, saya kira UKT saya sudah yang paling mahal. Ternyata, tidak.

UKT kuliah jalur mandiri yang nggak masuk akal

Perkenalkan, jalur mandiri. Dari namanya, kita sudah tahu, biaya kuliah yang harus mereka setorkan jelas lebih mahal. Tapi, fasilitas yang didapat sama saja buruknya. Lalu, kenapa juga mereka harus bayar lebih mahal?

Pantas saja, 2 tahun belakangan, semakin santer mahasiswa baru yang menyuarakan penurunan UKT atau perbaikan fasilitas. Sebab, ya memang jelas nggak sepadan. UKT kuliah segitu bisa dapet NMAX, bisa buat umroh, plus sekalian jalan ke Turki atau luar negeri.

Udah gitu, memang nggak ada perbedaan fasilitas yang didapatkan mahasiswa regular dan mahasiswa jalur mandiri. Tambahkan lagi izin yang super susah untuk menggunakan kelas. Mata kuliah baru selesai 10 menit, sudah disuruh keluar. Sidang sempro terlalu pagi pukul 7, harus kalang kabut cari ibu-ibu yang memang memegang kunci ruangan. Ada aja deh, pokoknya.

Itulah yang bikin saya heran dengan kampus zaman sekarang. Bagaimana bisa mematok bayaran yang nominalnya bikin sedih, tapi fasilitas dasar saja nggak ada. Dan ngerinya, ini tak terjadi hanya di kampus saya. Nyatanya, ini terjadi juga di luar sana, dan nggak hanya satu-dua, tapi banyak.

Bagaimana bisa?

Penulis: Chusnul Awalia Rahmah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mahasiswa Sengsara Dihantui UKT Mahal dan Ruang Kelas Menyedihkan, Sementara Kampus Lalai Meningkatkan Fasilitas Belajar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2025 oleh

Tags: fasilitas kampusukt kuliah
Chusnul Awalia Rahmah

Chusnul Awalia Rahmah

Seorang mahasiswa yang senang berimaji.

ArtikelTerkait

Pengalaman Menggunakan Sepeda Kampus UGM: Mengancam Nyawa Ketika Dikendarai, Cuma Cocok buat Pansos

Pengalaman Menggunakan Sepeda Kampus UGM: Mengancam Nyawa Ketika Dikendarai, Cuma Cocok buat Pansos

26 Juli 2024
Hadeh, Masih Aja Pamer Fasilitas Kampus Pakai Kedok University Check!

Hadeh, Masih Aja Pamer Fasilitas Kampus Pakai Kedok University Check!

12 Maret 2020
CFD Universitas Negeri Malang (UM): Bukan Cuma Bikin Sehat, tapi Juga Bikin Sambat

CFD Universitas Negeri Malang (UM): Bukan Cuma Bikin Sehat, tapi Juga Bikin Sambat

3 Desember 2023
UNJ Kampus yang Nggak Ramah Pejalan Kaki, tapi Ramah ke Pengendara Mobil Mojok.co

UNJ Kampus Negeri yang Nggak Ramah Pejalan Kaki, tapi Ramah ke Pengendara Mobil

13 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.