iPhone Kini Bukan Lagi Penentu Status Sosial, tapi Sumber Penderitaan bagi Para Penggunanya

iPhone Kini Cuma Jadi Sumber Penderitaan bagi Penggunanya (Pixabay)

iPhone Kini Cuma Jadi Sumber Penderitaan bagi Penggunanya (Pixabay)

Sampai detik ini, seakan-akan iPhone menempati kasta tertinggi di dunia telepon genggam. Salah satu sebabnya adalah perkara gengsi. Di lingkungan kampus, bagi banyak mahasiswa gadget ini dianggap menunjukkan status sosial. Padahal kebanyakan dari mereka hanya memenuhi gengsi semata.

Di balik besarnya gengsi para pemilik iPhone, sebenarnya tersimpan beberapa penderitaan nyata. Jangan kamu pikir pengguna iPhone adalah orang yang paling beruntung. Mereka justru menderita. Berikut beberapa penderitaan yang berhasil saya rangkum.

#1 Kamera iPhone memang bagus, tapi ada hape lain yang sama bagusnya

Kamera iPhone itu bagus. Banyak yang mengakui kejernihan kamera hape ini. Namun, semakin hari, kamera hape ini semakin biasa saja. Bahkan bisa kalah dengan ponsel Android dengan harga yang lebih terjangkau.

Misalnya, kamu bisa mencoba Google Pixel 6 Pro atau Samsung Galaxy S23 Ultra. Kamera dua hape ini juga sudah sangat bagus. Sudah begitu, harga keduanya ada di bawah iPhone. Kamu bisa memaksimalkan selisih harga untuk kebutuhan yang lain. 

#2 Isu IMEI terblokir

Isu yang beredar baru-baru ini terkait iPhone adalah menghilangnya sinyal utama. Menghilangnya sinyal ponsel ini disebabkan oleh International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang terblokir. 

Pemblokiran IMEI terjadi karena nomor perangkat masuk ke dalam blacklist. Sebabnya adalah pemberlakuan aturan IMEI Indonesia. Hape yang berasal dari black market atau ilegal, bakal kena blokir. Penyebab kedua adalah karena belum bayar pajak.

Apabila hal ini terjadi, mengganti kartu SIM bukan solusi. Sebagian fungsi hape yang berkaitan dengan internet hanya dapat digunakan dengan bergantung pada Wi-fi. Sudah pasti hal ini merupakan bentuk “siksaan” bagi pemilik iPhone yang tidak tahu apa-apa.

Baca halaman selanjutnya: Baterai iPhone boros…

#3 Baterai iPhone masih termasuk boros

Baterai iPhone boros itu nyata. Biasanya, pengguna nggak sadar beberapa aplikasi dan layanan yang disediakan justru membuat baterai hape ini cepat habis.

Misalnya, layanan lokasi yang terus aktif sudah pasti menjadi salah satu pemicu. Ditambah ketika berpergian, bikin konten adalah hal yang nggak mungkin dilewatkan bagi pengguna. 

Selain itu, fitur auto brightness yang tidak digunakan dengan bijak ketika kondisi pencahayaan kurang mengakibatkan ponsel cepat panas. Hal ini berpengaruh pada kesehatan baterai. 

Kalau dikaitkan dengan cuaca mungkin ada benarnya juga. Kondisi cuaca yang panas biasanya berpengaruh pada suhu hape dan daya baterai. Apalagi ketika kamu menggunakannya untuk aktivitas luar ruangan. Mending jangan maksain, deh.

#4 Alat cas dijual terpisah

Terkait “kebijakan” Apple menjual iPhone dan charger secara terpisah ini bisa merugikan pengguna. Terutama pengguna baru yang kurang literasi.

Konon, kebijakan ini muncul karena Apple ingin mengurangi limbah elektronik dan emisi karbon. Namun, pada akhirnya, pengguna tetap harus membeli hape fisik dan alat charger, kan. Sudah mahal, alat untuk menambah daya dijual terpisah pula. Ini bukan upaya mengurangi limbah elektronik, tapi cari untung saja.

#5 Biaya service yang mahal 

Seperti hape pada pada umumnya, kerusakan yang terjadi pada iPhone tidak jauh-jauh dari LCD dan baterai. Namun, yang menjadi tidak umum adalah harga jasa service. 

Jasa service iPhone bisa membuat banyak pengguna geleng-geleng kepala. Pasalnya, untuk sekali service LCD saja bisa mencapai separuh harga iPhone 11. 

Berdasarkan kerusakan di atas, rentang harga untuk sekali service LCD berkisar Rp2 sampai Rp4 juta untuk seri Pro Max. Untuk rentang harga sekali service baterai untuk seri Pro Max berkisar Rp500 sampai Rp1,5 juta. Ini belum service kamera dan perbaikan sinyal. Wow!

Ingat, iPhone bukan hape yang bandel banget dan tahan banting. Para pemilik harus ekstra hati-hati. Oleh sebab itu, kalau kamu agak teledor megang hape dan malas dengan biaya service, mending beli Android. Nggak ada gunanya ngasih makan gengsi.

Akhir kata, sampai saat ini saya belum benar-benar menemukan alasan yang tepat memilih iPhone sebagai perangkat utama. Salah satu alasan yang menurut saya terbilang masuk akal adalah karena keamanan dan privasi tinggi. Selainnya? Ya cuma jadi sumber derita.

Penulis: Cicilia Putri Herlinda

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sisi Gelap Servis iPhone yang Tak Disadari Konsumen, Menguras Kantong hingga Jutaan Rupiah!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version