Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Ingin Punya Rumah di Daerah Persawahan? Pikir-pikir Lagi

Budi oleh Budi
29 Oktober 2021
A A
rumah daerah persawahan

rumah daerah persawahan

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin bagi sebagian kaum urban, tinggal di daerah persawahan adalah suatu kenikmatan. Udara segar nan asri, suara jangkrik tiap malam kian menenangkan dan mendamaikan. Pun, deru paduan kodok tiap musim penghujan datang bak melodi yang merdu sekali. Dan yang pasti, mata bakal selalu dimanjakan dengan view yang bagus setiap membuka pintu rumah.

Pokoknya, enak dan menenangkan banget ketika punya rumah di daerah persawahan. Pikiran rileks terus. Hal ini juga terlihat dari trend resto-resto dengan konsep alam yang cukup laris. Kiwari ini, apa-apa yang berbau atau berkonsep alam memang lagi digandrungi. Tak ayal, nggak sedikit yang mendambakan punya rumah di daerah persawahan.

Eh tapi, tunggu dulu. Bukankah apa-apa yang ada di dunia ini memiliki dua sisi yang berbeda? Iya nggak? Maksudnya, ada sisi enak dan nggak enaknya. Sama halnya dengan rumah-rumah yang bertengger di daerah persawahan. Asri sih asri, tapi ada hal-hal yang tentu saja bikin ribet.

Keribetan itu yang saya alami sendiri. Yang mana, kebetulan rumah saya di desa, daerah persawahan juga. Jadi semisal ada yang nggak sependapatan, ya, nggak masalah. Kan itu, pengalaman empirik tiap orang beda-beda. Tapi setidaknya, ini yang saya rasakan.

Sepanjang yang saya alami, berikut ini beberapa hal yang nggak mengenakan punya rumah di sekitar persawahan, pedesaan.

Yang pertama, masifnya populasi tikus. Ya harus diakui, sawah sama tikus dua hal yang susah diberangus atau diputus hubungannya. Apalagi saat memasuki musim panen padi, tikus makin masif bergerilya dari ranjau para petani. Kalau sudah begini, para tikus juga menjarah rumah-rumah yang ada di sekitar sawah untuk mencari makanan tambahan. Seperti diketahui, mau bagaimana pun, tikus tetaplah tikus. Serakahnya ada di setiap aliran darah. Apalagi tikus yang pakai dasi. Ampun dah serakah banget.

Ya begitulah. Jangan heran bila satu waktu mendapati tikus lagi mencak-mencak di rumah, terutama dapur. Bukan hanya tikus biasa, tapi ada juga tikus tuntung. Hmmm, itu loh. Tikus yang segede kucing. Kucing saja sampai takut sama tikus jenis ini. Jadi dengan adanya kucing di rumah nggak bisa menghalangi tikus ini buat mencak-mencak kayak di rumah sendiri. Lha gimana, gede banget Jeh.

Tak melulu soal tikus. Sawah yang notabene teritori dari pelbagai serangga bakal dengan mudah ditemui. Dari walang sangit yang bau banget sampai tomcat. Iya tomcat, serangga kecil yang dulu pernah geger diberitakan karena bisa menimbulkan luka bakar jika menggigit kulit kita. Dan tentunya masih banyak lagi. Saya bukan seorang yang paham entomologi jadi ya nggak hafal juga kalau kudu nyebutin satu-satu. Pokoknya siap-siap saja dengan serangga aneh-aneh kalo punya rumah di daerah persawahan.

Baca Juga:

3 Hal tentang Perumahan Cluster yang Bikin Orang-orang Bepikir Dua Kali sebelum Tinggal di Sana

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Waspada juga dengan yang namanya ular. Rumah saya sendiri pernah beberapa kali dimasuki ular. Jenis ularnya macam-macam. Ada yang berbisa kayak ular hijau yang kepalanya kayak segitiga sampai ular yang nggak berbisa.

Pun, burung-burung yang masih banyak riwa-riwi di sekitar persawahan. Mungkin mendengarkan suara kicau burung liar di sekitar rumah bisa sangat ngademi ati. Tapi, kalau kena tahi burung pas lagi ngopi di depan rumah apa nggak bikin mangkel hati? Itu yang pernah saya alami sendiri. Niat mau menikmati suasana sore, eh malah kepala saya ketiban tahi burung. Padahal saya berharapnya ketiban rejeki.

Jadi, kalau mutusin punya rumah di pedesaan, nggak usah heran kalau tiba-tiba ada tahi burung di pelataran atau teras rumah karena populasi burung masih banyak. Apesnya jika tahi itu kena kita. Saya sendiri pernah ngerasain hal ini.

Jadi nih, hidup di daerah persawahan, pedesaan yang asri lan ngademi itu, nggak enak-enak banget kok. Belum lagi perhatian pemerintah untuk perbaikan akses jalan di daerah-daerah cenderung lambat. Mau jalannya sudah kayak empang—banyak lubang jalan yang gede-gede, pemerintah tetap lambat buat memperbaiki. Soal fasilitas publik juga nggak selengkap kayak di kota. Susah kalau mau apa-apa.

Pokoknya, pikir-pikir lagi aja, dah.

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2021 oleh

Tags: DesaRumahsawahtikus
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa

25 Agustus 2025
4 Hal yang Bikin Kamu Pikir-pikir Lagi untuk Tinggal di Pinggir Laut Terminal Mojok

4 Hal yang Bikin Kamu Pikir-pikir Lagi untuk Tinggal di Pinggir Laut

20 Mei 2022
karang taruna

Manfaat Bergabung dengan Karang Taruna yang Jarang Disadari Kebanyakan Orang

10 September 2019
Pupuk Subsidi Makin Langka, Petani Makin Merana

Pupuk Subsidi Makin Langka, Petani Makin Merana

4 November 2022
Menyisihkan Uang demi Memasang CCTV di Rumah Bukan Ide Buruk karena Banyak Manfaatnya

Menyisihkan Uang demi Memasang CCTV di Rumah Bukan Ide Buruk karena Banyak Manfaatnya

17 Juni 2024
5 Alasan Mengapa Saya Nggak Suka Jadi Bridesmaid di Desa

5 Alasan Mengapa Saya Nggak Suka Jadi Bridesmaid di Desa

4 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.