Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Indonesia Banjir Barang Palsu? Jangan Maksa Punya Balenciaga kalau Baru Bisa Beli Dagadu

Pemerintah dan platform e-commerce dikecam atas aktivitas penjualan barang palsu dan pembajakan. Tapi, ini kan harusnya upaya bersama?

Muhammad Ikhwan Hastanto oleh Muhammad Ikhwan Hastanto
25 Februari 2022
A A
Indonesia Banjir Barang Palsu? Jangan Maksa Punya Balenciaga kalau Baru Bisa Beli Dagadu mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Sepatu merek ternama seperempat harga asli, perangkat lunak hasil unduhan gelap, dan CD musik berisi kompilasi ratusan lagu. Tiga barang ini adalah dosa terbesar saya yang semasa remaja tak peduli pada hak kekayaan intelektual. Kebiasaan membeli barang-barang palsu ini kalau dilihat sekilas kayaknya saya lakukan karena tak punya uang saja. Tapi kok, setelah ditelaah lagi, masa itu tuh saya bahkan belum sadar sedang menggunakan barang palsu.

Semua emang terjadi secara alamiah. Keputusan mengunduh aplikasi dari Pirate Bay atau membeli CD film bajakan di lapak pinggir jalan lumrah dilakukan di lingkungan saya, membuat pikiran saya mengategorikannya sebagai kebiasaan normal. Kalau boleh membela diri sih, saya emang nggak pernah dididik buat ngerti apa itu Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Ketika mulai merintis jalan sebagai musisi, saya pelan-pelan belajar apa itu HKI. Yah, meskipun belum bisa langsung sepenuhnya lepas dari jeratan barang-barang palsu, setidaknya saya sadar bahwa yang saya lakukan salah, dan saya akan berusaha keras menghindarinya apabila memiliki kemampuan. Tapi, selama pendidikan soal HKI belum merata ke banyak orang, perkara barang palsu ini sudah pasti akan terus hadir di seantero negara.

Meski banyak yang makin sadar tentang HKI gara-gara perkembangan teknologi, teknologi pulalah yang juga digunakan untuk mengembangkan industri barang palsu. Di e-commerce populer macam Shopee, atau Lazada terbukti masih ada saja lapak-lapak penjual barang palsu. Permintaan dari pembeli tinggi, maka penjual akan terus ada melayani.

Nggak heran, Indonesia sukses masuk Priority Watch List (PWL) dari Kamar Dagang Amerika Serikat (USTR) selama 15 tahun berturut-turut. PWL adalah daftar yang dibuat USTR berisikan negara dengan tingkat pelanggaran kekayaan intelektual cukup berat. Merujuk data Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan dan Universitas Indonesia, kerugian perdagangan barang palsu di Indonesia mencapai Rp65,1 triliun pada 2014.

Terlambat sadarnya saya terhadap pentingnya menghargai HKI jelas berawal dari masalah yang sistemik. Pendidikan HKI menjadi penting dan kalau udah ngomongin pendidikan, negara punya sebagian dosa di sana.

Kabar baiknya, makin ke sini negara terlihat makin serius ngatasin masalah akut ini. Pada Agustus 2021 kemarin misalnya, Direktur Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (DJKI Kemenkumham) Freddy Harris menyampaikan niatnya mengeluarkan Indonesia dari PWL. Bersama Polri, lembaganya membentuk satgas operasi penanggulangan status PWL Indonesia. Mantap.

“Saya mengusulkan Perjanjian Kerja Sama antara DJKI dengan Kabareskrim dalam rangka penindakan pelanggaran KI yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan satgas ops,” kata Freddy di situs DJKI.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

“Beberapa upaya satgas ops dalam rangka mengeluarkan Indonesia dari status PWL dengan 5 program antara lain: pembentukan permenkumham, perjanjian kerja sama dengan stakeholder, pengadaan alat penyelidik, diklat PPNS dan training, dan pembentukan jabatan fungsional penyidik,” tambah Freddy.

Dari pihak praktisi, asosiasi e-commerce Indonesia (IdEA) mengaku berusaha keras meminta para anggotanya memberikan perhatian lebih terkait produk yang dijual di tempatnya. Respons positif langsung diberikan para platform e-commerce. Tokopedia misalnya, mereka kini memiliki sistem pelaporan dan penghapusan, serta melibatkan berbagai merek untuk melawan pemalsuan yang diperdagangkan di lapaknya. E-commerce hijau ini sudah bekerja sama dengan lebih dari 12 ribu merek sepanjang 2021 dan menutup lebih dari 25 ribu toko yang melanggar Hak Kekayaan Intelektual.

Menurut laporan USTR, beberapa pemangku kepentingan menilai Tokopedia telah melakukan peningkatan dalam sistem pelaporan dan penghapusan serta meningkatkan keterlibatan dengan berbagai merk untuk mengatasi kekhawatiran tentang pemalsuan di platformnya.

Oke, setelah pemerintah dan praktisi melakukan usahanya masing-masing dalam memberantas barang-barang palsu, apa yang orang biasa seperti saya bisa lakukan untuk mendukungnya? 

Solusi dari saya satu-satunya adalah berdamai dengan diri sendiri bahwa saya tidak harus memiliki barang merek tertentu untuk mendapatkan fungsi dari barang tersebut. Pemalsuan barang sering terjadi akibat ambisi manusia untuk memiliki satu barang spesifik walaupun ia tidak sanggup secara finansial memilikinya. Perdamaian ini membuat saya tidak FOMO (fear of missing out, ketakutan untuk ketinggalan tren) atau terlalu terikat sama barang tertentu. 

Ini mantra saya: lebih baik merek lokal berharga murah namun asli, tuh kualitasnya tidak kalah, daripada terlihat menenteng merek bergengsi tapi palsu. Kamu nggak perlu maksain punya kaos Balenciaga kalau baru bisa beli Dagadu atau Erigo, semuanya fungsional kok buat nutupin perut buncit kamu. Nggak perlu punya Dr. Martens saat butuh sepatu boots sebab ada Brodo atau berbagai merek sepatu lokal lain yang level kerennya sama aja. Bayangin, kalau merek lokal laku keras, otomatis mereka akan terpancing bikin inovasi lanjutan agar terus mengeluarkan produk berkualitas. 

Akhir kata, kalau tongkrongan sampai ninggalin kamu gara-gara nggak punya barang bermerek tertentu, berarti udah saatnya ganti tongkrongan. Masih banyak kok lingkungan positif yang sangat sadar pada HKI, terutama jika mereka bekerja di industri kreatif. Good luck, bestie!

Penulis: M. Ikhwan Hastanto
Editor: Prima Sulistya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: barang palsue-commercelazadapilihan redaksishopeetokopedia
Muhammad Ikhwan Hastanto

Muhammad Ikhwan Hastanto

Suka memetik dan mengetik.

ArtikelTerkait

Cerita Pahit 25 Tahun Hidup di Kabupaten Ngawi yang Aneh  Mojok.co

Cerita Pahit 25 Tahun Hidup di Kabupaten Ngawi yang Aneh 

9 Mei 2025
Dilema Penduduk Ketapang: Dominasi Lion Air yang Meresahkan

Dilema Penduduk Ketapang: Dominasi Lion Air yang Meresahkan

22 April 2023
Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa?

14 Mei 2022
masalah hukum fadli zon kejujuran politisi keadilan hukum terorisme mojok

4 Tips agar Tetap Aman Saat Tersandung Masalah Hukum di Indonesia

8 September 2021
3 Pengusaha yang Nggak Kalah Cuan dari Mail tapi Jarang Terekspos dalam Serial Upin Ipin

3 Pengusaha yang Nggak Kalah Cuan dari Mail, tapi Jarang Terekspos dalam Serial Upin Ipin

8 Mei 2024
5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek kediri

5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek

26 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.