Jadi bingung sekarang mau pilih Indomie POP Spageti atau WOW Spageti, ya?
Sebagai orang Indonesia yang sejak kecil sudah akrab dengan mie instan, saya cenderung menyambut produk baru dengan rasa penasaran bercampur skeptis. Terutama jika mie instan itu mencoba keluar dari pakem cita rasa lokal yang selama ini sudah mengakar. Entah menjelma jadi rasa-rasa Korea, atau berubah genre jadi pasta ala barat. Pasalnya, tidak semua eksperimen rasa ini bisa selaras dengan lidah lokal.
Perasaan itu juga muncul ketika kali pertama saya melihat Indomie POP Spageti di rak Indomaret. Wah, Indofood bikin spageti instan? Jangan-jangan ini ada kaitan dengan kemunculan WOW Spageti? Agak-agaknya, Indofood sebagai pemain besar mulai panik.
Kepanikan itu juga bisa terlihat dari adanya logo Indomie di kemasan POP Spageti. Seolah, POP Spageti ini mau bilang kalau “Gue ini jaminan kualitas”. Sungguh, sebuah strategi pansos, eh, branding yang tidak main-main.
Dari situlah saya memutuskan untuk mencoba langsung. Apakah Indomie POP Spageti ini memang sekadar produk ikut-ikutan? Atau, ia justru lahir dari eksperimen panjang yang bisa memberi kejutan menyenangkan?
Harga bersaing, tapi desain kemasan bikin pusing
Pertama, mari kita lihat dari segi harga. Harga Indomie POP Spageti hampir sama dengan WOW Spageti, yakni di kisaran harga 3 ribuan. Sedangkan untuk variannya, POP Spageti baru punya dua varian: Spicy Bolognese dan Spicy Carbonara.
Soal POP Spageti yang minim varian ini, tentu masih bisa dimaafkan. Namanya juga anak baru. Nggak mungkin tiba-tiba hadir dengan bermacam varian. Mungkin ia mau cek ombak dulu. Tetapi yang tidak bisa dimaafkan adalah desain kemasannya.
Saya nggak bilang desain kemasan Indomie POP Spageti jelek lho, ya. Desainnya bagus, kok. Vibesnya ceria. Yang jadi masalah adalah desain antara varian Spicy Bolognese dan Spicy Carbonara ini nyaris identik. Satu-satunya pembeda hanya terletak pada warna latar tulisan variannya.
Spicy Bolognese menggunakan warna latar merah cabe, sementara Spicy Carbonara memakai warna latar fuschia. Tapi, merah cabe dan fuschia itu juga mirip. Kalau buru-buru atau pencahayaannya redup, besar kemungkinan konsumen keliru ambil. Niatnya mau beli carbonara malah dapat bolognese, dan sebaliknya.
Bandingkan dengan WOW Spageti. WOW Spageti dari Mayora ini lebih informatif secara visual. Tiap varian punya kode warna yang jelas. Hijau untuk Aglio Olio, merah untuk Spicy Bolognese, oranye untuk Creamy Carbonara. Jadi, tanpa membaca pun pembeli bisa langsung comot tanpa khawatir salah varian.
Kesan pertama mencoba Indomie POP Spageti
Lanjut soal rasa. Mari kita mulai dari varian Spicy Bolognese. Kesan pertama ketika pastanya diaduk bersama dengan bumbu, saya mencium aroma yang familier. Aromanya bukanlah aroma tomat dan rempah khas saus bolognese, tapi malah mengingatkan saya dengan Indomie Goreng Iga Penyet.
Kemudian, tidak seperti WOW Spageti yang cenderung pucat, POP Spageti ini punya looks yang lebih bold. Aroma bolognese-nya juga lebih kentara. Enak, sih, cuma di hidung saya lebih sedep aroma WOW Spageti. WOW Spageti, terutama yang varian Meaty Bolognese, punya hint bau keju yang tipis, tapi sukses bikin kita menelan ludah.
Selanjutnya, Indomie POP Spageti varian Spicy Carbonara. Untuk varian yang satu ini, aromanya lebih masuk akal. Secara tekstur juga lebih balance, karena pastanya nggak klowoh bumbu. Bisa jadi, ini karena bumbu minyak di varian Spicy Carbonara lebih sedikit dibanding yang varian Bolognese.
Oh, ya, meski sama-sama mengusung embel-embel “Spicy”, yang varian Spicy Carbonara ini lebih pedas, ygy. Tapi pedasnya POP Spageti ini bukan tipikal pedas yang bikin bibir ndower atau jontor, kok. Meskipun demikian, tidak disarankan makan yang Spicy Carbonara ini malam-malam, ya. Takutnya tengah malam kebangun gara-gara mules pengen BAB, kayak saya. Kebangun sampai dua kali lagi. Kapok, deh.
POP Spageti belum bisa menyangingi WOW Spageti, tapi…
Setelah mencicipi semua varian spageti instan, baik itu WOW Spageti maupun Indomie POP Spageti, harus diakui jika tekstur mie di POP Spageti ini patut diacungi jempol. Serius, ia mendekati tekstur spageti sungguhan seperti produk La Fonte. Faktor jam terbang kali, ya. Indofood ini kan ibarat kata sudah sesepuh dibidang pengolahan mie. Jadi, sudah khatam lah soal beginian.
Sementara pastanya WOW Spageti, cukup sulit menentukan tingkat al dente yang ideal karena teksturnya yang lebih padat. Topingnya juga cuma potongan sosis yang nggak ada di resep autentik bolognese. Udah gitu, rasio antara toping dan porsi mienya juga nggak proporsional. Cuma, WOW Spageti ini ketolong bumbunya yang lebih enak. Nggak lebay. Masuk lah ke lidah orang Indonesia.
Jadi, Indomie POP Spageti ini sukses menggeser WOW Spageti atau nggak?
Dibilang sukses sih nggak. Mungkin belum, ya. Buktinya, ketika saya iseng membuat blind test ke orang rumah, lebih banyak yang memilih WOW Spageti daripada POP Spageti.
Tapi, potensi Indomie POP Spageti untuk menggeser WOW Spageti ini ada. Dengan kualitas mie yang lebih mendekati spageti sungguhan, POP Spageti cocok buat penikmat pasta yang ogah ribet tapi tetap pengin nuansa Italia. Kalorinya juga lebih sedikit dibanding WOW Spageti. Bisa banget nih untuk curi atensi. Tinggal digencarin aja kampanyenya. Promosi lewat Terminal Mojok, misalnya.
Kamu sendiri tim mana, nih? Indomie POP Spageti atau WOW Spageti? Yang penting makannya nggak usah dicampur nasi, ygy~
Penulis:Â Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Wow Spageti, Spageti Instan yang Nggak Mengecewakan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.















