Sebagai warga Purwokerto yang mencoba hidup sederhana tapi tetap ingin ngopi, Indomaret Point Coffee adalah solusi. Lokasinya nempel di Indomaret, harganya bersahabat, menu-menunya menggoda iman, dan ukurannya jumbo. Tetapi ada satu penyakit kronis yang sampai sekarang belum sembuh, yakni tiap kali launching menu baru, stoknya kosong di mana-mana. Padahal saya tinggal bukan di pelosok Kalimantan atau Nusa Tenggara, masih di Pulau Jawa, lho. Yah, memang bukan kota besar, sih. Tepatnya di Purwokerto.
Menu terbaru dari Indomaret Point Coffee adalah Korean Goguma Series. Diiklankan bakal tersedia di seluruh Jabodetabek dan Pulau Jawa mulai 1 Juni 2025 kemarin. Tetapi saat saya coba tanya satu-satu outlet Point Coffee se-Purwokerto, jawabannya seragam, “Belum ada, Kak,” atau “Masih kosong, Kak.”
Kebiasaan lama Indomaret Point Coffee
Kejadian ini bukan sekali dua kali. Dulu waktu Coconut Series keluar, kosong. Ovomaltine Series? Juga gaib. Rasanya kayak nungguin gebetan yang udah janji mau ketemu, tapi pas hari H dia bilang, “Maaf ya, aku ada urusan keluarga.” Pokoknya tiap kali Indomaret Point Coffee bikin menu baru dan iklannya mulai wira-wiri di medsos, banyak orang cuma bisa ngelus dada sambil buka aplikasi ojek online…… buat pesan kopi kompetitor.
Padahal dari sisi strategi marketing, Point Coffee ini rajin banget bikin gebrakan. Mereka rutin launching varian baru, update menu, dan cukup rajin mengganti suasana. Tetapi strategi tanpa logistik itu kayak nulis skripsi tanpa sumber. Gagal total. Yang jadi korban? Konsumen setia di kota-kota kecil yang sebenarnya punya potensi pasar besar.
Ya siapa tahu kami ini bukan cuma minum kopi, tapi juga ngonten sambil promo gratis. Tapi gimana mau ngonten kalau produknya aja nggak ada?
Baca halaman selanjutnya: Masalah utamanya ada di distribusi…
Masalah utamanya ada di distribusi
Pertanyaan besarnya adalah kenapa sih distribusi bahan baku nggak bisa diratakan dulu sebelum launching menu baru? Toh, jaringan Point Coffee ini udah menyebar luas. Kalian kan bukan kafe indie yang baru buka. Kalian udah punya banyak cabang, bahkan ada Point Coffee Gedhe yang menawarkan suasana lebih premium. Logistik seharusnya jadi kekuatan, bukan kelemahan.
Kami paham, distribusi itu kompleks. Apalagi kalau menyangkut bahan baku seperti puree ubi ungu Korea yang mungkin nggak tahan lama. Tetapi apa iya setelah berkali-kali kejadian serupa, belum ada SOP yang diperbaiki? Belum ada sistem monitoring yang lebih tanggap? Atau jangan-jangan, beberapa daerah kayak Purwokerto ini cuma dianggap bonus pasar, bukan target utama Indomaret Point Coffee?
Kalau begitu, tolong dong jangan pasang iklan dengan embel-embel “tersedia di seluruh Pulau Jawa”. Karena jelas-jelas kami di Jawa dan jelas-jelas menu baru kalian tidak tersedia di outlet.
Biar konsumen nggak pindah ke lain hati
Sebagai konsumen, kami cuma minta kejelasan. Nggak muluk-muluk harus semua cabang ready dalam sehari. Tapi setidaknya, buatlah jadwal yang lebih realistis. Atau, kasih disclaimer besar-besar bahwa menu baru hanya tersedia di kota-kota besar dulu. Biar kami yang tinggal di kota kecil kayak Purwokerto nggak berharap lebih. Karena berharap pada menu baru yang nggak pernah datang itu lebih menyakitkan daripada ditinggal pas sayang-sayangnya.
Penting juga untuk Indomaret Point Coffee menyadari bahwa ekspektasi konsumen itu tumbuh seiring perkembangan brand. Dulu, orang mungkin nggak terlalu peduli kalau menu baru telat hadir. Tapi sekarang, konsumen makin melek, makin cerewet, dan makin FOMO. Kalau menu kopi baru udah muncul di TikTok, tapi di outlet dekat rumah kosong, bisa-bisa malah muncul trust issue. Gagal dapat Korean Goguma hari ini, besok-besok bisa jadi gagal percaya.
Jadi, sebelum pihak Indomaret Point Coffee mikir mau bikin varian baru lagi dengan bahan dari planet lain, pastikan dulu semua cabang punya bahan yang sama. Jangan sampai strategi marketing kece itu akhirnya tenggelam karena masalah stok receh. Karena ujung-ujungnya, pelanggan cuma ingin satu hal: minum kopi enak tanpa perlu drama.
Penulis: Wahyu Tri Utami
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Indomaret Point Coffee yang Perlu Diketahui.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
