Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Indomaret dan Alfamart Sama Saja: Apalagi Dalam “Melibas” Warung di Sekitarnya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
6 Juli 2019
A A
4 Tipe Pembeli di Warung Sembako yang Nano-nano terminal mojok.co

4 Tipe Pembeli di Warung Sembako yang Nano-nano terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya saya ingin menegaskan bahwa penulisan bertemakan antara Indomaret dan Alfamart ini bukan hanya sekadar ikut-ikutan, panjat sosial, apalagi ingin tulisannya menjadi featured di laman Terminal Mojok. Walau saya akui, tulisan saya ini bertolak belakang dengan pendapat di tulisan sebelumnya karena saya lebih suka belanja di Alfamart—boleh lah saya dikatakan sebagai pelanggan Alfamart garis keras.

Sebelumnya, saya juga ingin meminta maaf karena tidak sepakat untuk berkata bahwa Indomaret lebih baik dibanding Alfamart. Soal adanya tempat nongkrong? Di kawasan Bogor dan Jakarta—di sekitar Pasar Minggu—ada beberapa Alfamart yang di terasnya bisa dijadikan tempat nongkrong—sama seperti di Indomaret.

Menurut saya, Alfamart ini dapat dikatakan sebagai alternatif tempat bermain bagi anak-anak karena di beberapa gerainya disediakan mainan anak dengan cara memasukan koin ke dalamnya. Bagi saya yang saat ini sudah memiliki anak, jadi tidak perlu jauh jika ingin segera mengajak bermain bahkan setelah berbelanja sekalipun. ehehe.

Saya juga harus mengakui bahwa saya sempat menjadi pelanggan setia Indomaret—setidaknya sebelum saya menjadi bapak rumah tangga. Begini, sebagai seorang kepala rumah tangga, selain mencari nafkah saya juga dituntut untuk dapat membantu pasangan mengatur pengeluaran agar tidak defisit di tiap bulannya. Beberapa kali saya lihat dan bandingkan, apa yang saya beli dan butuhkan, seringkali di Alfamart jauh lebih murah bisa sekitar 1000-2000 rupiah. Mungkin nominal itu dirasa kecil atau sedikit namun jika terus berulang tentu akan menguras saldo.

Dari kejadian itu, akhirnya saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh kebanyakan ibu rumah tangga—biar pun harga beda 500 rupiah akan sangat berarti bagi kelangsungan isi dompet. Bukannya pelit atau hitungan, lebih kepada menghargai uang juga pendapatan.

Setelah semua kejadian itu, saya memutuskan untuk menjadi pelanggan Alfamart—ke mana pun saya pergi mampirnya di Alfamart—dengan kartu Ponta yang selalu saya bawa agar tidak melewatkan poin saat berbelanja. Terlebih, poin bisa juga digunakan untuk membayar apa yang dibeli dengan menyesuaikan harga.

Sampai di sini, sebagai mantan pelanggan setia Indomaret saya ingin mengucapkan terima kasih atas segala kehangatan dalam tiap sapaannya yang akan selalu saya ingat, “selamat datang di Indomaret, selamat berbelanja”—hayoo, untuk yang membaca tidak perlu sampai menirukan nadanya.

Selain daripada itu—membanding-bandingkan antara Indomaret dan Alfamart—bagi saya ada hal yang lebih menarik perhatian saya. Yaitu para pedagang atau warung di sekitar yang secara perlahan terpaksa tutup atau harus berpindah tempat agar bisa bertahan dan tetap berjualan di antara gencarnya persaingan Indomaret dan Alfamart yang selalu berdampingan satu sama lain.

Baca Juga:

Menebak Alasan Kenapa Tidak Ada Kursi Besi ala Indomaret di Warung Madura

Hal-hal yang Perlu Diketahui Orang tentang Aplikasi Indomaret Poinku selain Diskon yang Menguntungkan

Saya pikir semua orang pasti sadar, di mana ada Indomaret yang baru dibuka, beberapa saat kemudian hampir dipastikan Alfamart akan mengikuti jejak tersebut. Selain warung-warung kecil yang mau tidak mau harus tutup karena semakin sedikit pembeli yang datang—kebanyakan hanya menyisakan sopir angkot atau para juru parkir yang masih jadi pembeli setia—lahan bermain juga secara otomatis akan berkurang karena sudah diganti oleh para minimarket.

Bahkan ada satu warung kecil yang biasa jika saya ingin beli minuman kemasan di dekat rumah terpaksa harus menutup warungnya karena sulit bersaing dengan kedua mini market tersebut yang memang dari segi pelayanan selalu bersaing, juga kelengkapan barang yang tidak perlu diragukan lagi.

Syukurnya, secara perlahan warung yang dicat dengan warna hijau dan biasa dijadikan tempat nongkrong untuk sekadar merokok tersebut perlahan bangkit dan bisa membuka usahanya kembali. Saya juga berharap semoga warung-warung lain yang bernasib sama—tutup—bisa kembali buka untuk dapat bersaing kembali.

Tidak peduli seberapa lengkap atau apa yang dijual—selama baik dan layak juga dibutuhkan oleh banyak orang—para pedagang atau warung kecil tetap layak untuk bersaing demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memperbanyak opsi tempat pembelian dengan harga yang juga bersaing tanpa harus memikirkan pajak atau keuntungan berlebih.

Meskipun pada akhirnya, saya menyadari tiap orang punya pilihan masing-masing. Tidak peduli banyak orang yang sepakat bahwa Indomaret lebih baik atau saya yang beralih dari Indomaret dan memutuskan untuk menjadi pelanggan setia Alfamart. Terpenting adalah tetap mensejahterakan pedagang atau warung kecil dengan cara tetap membeli jualannya agar dapat terus bersaing dalam dunia perniagaan.

Terima kasih, ada yang mau ditambahkan kembali belanjaannya atau isi pulsanya sekalian, Kak?

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: alfamartbertahan hidupekonomi indonesiaekonomi rakyat kecilindomaretKritik Sosial
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

anak zaman now

Dasar Anak Zaman Now

1 Juli 2019
Kasir Indomaret, Psikolog Gratis Bikin Nyaman Pembeli (Unsplash)

Kursi Indomaret Masih Nyaman, tapi Indomaret Core Saat Ini Adalah Kasir yang Berperan Ganda Layaknya “Psikolog Gratis”

19 Maret 2025
7 Kasta Nugget Indomaret dari Produk Premium Sampai yang Biasa Aja

7 Kasta Nugget Indomaret dari Produk Premium Sampai yang Biasa Aja

21 Oktober 2022
sandal setengah juta

Sandal Setengah Juta

16 Juli 2019
6 Produk Indomaret yang Underrated, namun Layak Dibeli Terminal Mojok

6 Produk Indomaret Underrated, namun Layak Dibeli

16 September 2022
sudah merdeka

Yakin Sudah Merdeka? Nyinyiran Tetangga dan Kenangan Mantan Saja Masih Sering Menjajah

20 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.