Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid dan Selebrasi Semu Gubernur Jatim

ikatan alumni sembuh covid covid-19 khofifah indar parawansa gubernur jawa timur pandemi mojok.co

ikatan alumni sembuh covid covid-19 khofifah indar parawansa gubernur jawa timur pandemi mojok.co

Tidak ada yang lebih menyedihkan selain melihat para pejabat melakukan hal-hal konyol selama pandemi. Entah sudah berapa banyak para pejabat yang melakukannya, dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa adalah salah satunya. Dalam sebuah cuitannya pada hari Minggu, 23 Agustus 2020, Khofifah mengatakan bahwa terbentuklah semacam organisasi baru, yang berhubungan dengan pandemi ini. “Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid” katanya. Dari namanya saja menimbulkan banyak sekali pertanyaan, organisasi macam apa ini?

Lebih lanjut, “Ikatan Alumni”  yang sembuh covid ini adalah mereka para pasien yang sempat dirawat di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan di Jalan Indrapura. Ada sekitar 50 peserta yang ikut dalam peresmian organisasi tersebut. Lebih lucunya lagi, acara ini secara seremonial dibuka dengan kegiatan bersepeda atau gowes bareng dengan Guberbur Khofifah.

Dalam sambutannya, Khofifah juga mengatakan bahwa ini merupakan ikhtiar lahir dan batin yang luar biasa. Ya secara tidak langsung, Khofifah sebenarnya ingin menunjukkan contoh sukses penyintas covid-19, meskipun caranya cukup aneh dengan membentuk alumni seperti ini.

Pesan yang disampaikan Khofifah dalam pembentukan organisasi ini sebenarnya mudah ditangkap. Bahkan dalam sambutannya juga, Khofifah berharap “ikatan alumni” ini dapat membantu mengedukasi masyarakat mengenai bahaya covid-19.

Mulai dari anjuran memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, hingga mengatakan pada masyarakat bahwa tertular covid itu tidak enak. Intinya, para “ikatan alumni” covid ini nantinya akan jadi penyemangat bagi para pasien, dan jadi pengingat bagi masyarakat. Support batin, lah, istilahnya.

Namun, pembentukan “ikatan alumni” semacam ini nampaknya bukan merupakan tindakan yang solutif. Alih-alih membuat kebijakan yang tegas mengenai penyelesaian pandemi, Gubernur Khofifah malah membuat sebuah organisasi atau kelompok, yang melibatkan para pasien sembuh, yang acara peresmiannya dilakukan dengan bersepeda bersama. Ini jelas bertolak belakang dengan apa yang seharusnya dilakukan masyarakat, yaitu di rumah saja dan tidak berkerumun, meskipun itu olahraga.

Belum lagi penamaan organisasi ini yang memakai frasa “ikatan alumni”. Dari namanya saja semakin membuat geleng-geleng kepala. Meniru konsep alumni demonstran, atau meniru alumni sekolah-sekolah? Penamaan “ikatan alumni” ini juga menimbulkan pertanyaan sindiran baru, apakah “ikatan alumni” ini akan ada reuninya?

Perlu diketahui juga, bahwa beberapa kota di Jawa Timur menjadi episentrum penyebaran covid-19. Bahkan, Surabaya sempat menjadi zona hitam dengan kasus positif terbanyak. Mengingat hal tersebut dan melihat kebijakan yang dikeluarkan oleh Guberbur Khofifah, rasanya kita tidak perlu heran mengapa waktu itu Gubernur Khofifah sempat ribut dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, perihal ambulans dan lain-lain.

Ya bagaimana, lha wong Gubernurnya saja bikin Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid, ya wajar kalau misalnya banyak yang heran atau bersitegang dengan beliau.

Lagian, daripada membuat “ikatan alumni” mending Guberbur Khofifiah berkoordinasi dengan para walikota atau bupati di Jawa Timur, agar tidak buru-buru melonggarkan aktivitas. Masa daerah-daerah wisata di Jawa Timur sudah mulai penuh sesak oleh para wisatawan sih. Takutnya ini akan menjadi kluster baru.

Bukannya solusi yang konkret, yang muncul malah solusi simbolis yang bahkan kita bertanya-tanya apa tujuannya. Ini seperti selebrasi semu saja. Makanya, saya pribadi sudah tidak heran lagi dengan kebijakan-kebijakan Guberbur ini. Andai Guberbur Khofifah percaya teori konspirasi pun, saya tidak akan heran. Respons saya cuma, “Oh, ya sudah.” Begitu saja.

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Dosen Gila Hormat Boleh Masuk Keranjang Sampah, dan Memang Seharusnya Begitu dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version