Ah, ada saja yang membuat saya salah fokus waktu nonton Pak Jokowi memperkenalkan para Menteri dari Kabinet Indonesia Maju yang totalnya ada 38 nama menteri di televisi. Gaya duduknya itu lho yang bikin saya salah fokus. Kok bisa selentur itu waktu duduk silang. Selain Pak Jokowi mengumumkan para menteri yang disebutnya dengan Kabinet Indonesia Maju di tangga Veranda, Istana Merdeka, cara duduk bapak presiden kita yang satu ini juga sukses membuat netizen salah fokus kayak saya. Santuy bener pak. Hehe.
Saya masih bertanya-tanya gimana caranya beliau duduk menyilang tapi di bagian ujung telapak kakinya bisa saling bertemu seperti itu. Agak ngilu sih saya lihatnya. Btw, lentur sekali ya tubuh Pak Jokowi ini. Ya, namanya juga orang nomor satu di negeri ini, apa pun kegiatan yang dilakukan atau sikap apa yang diperlihatkan akan mendapat perhatian rakyat. Nggak tanggung-tanggung sampai dibuat challengenya. Wqwqwq.
Tapi memang sih kalau diperhatikan, perkenalan para menteri kemarin itu memang suasananya bisa dibilang santai banget. Kalau nggak santai ya nggak mungkinlah beliau bisa lesehan duduk silang sedemikian rupa dan selentur itu di tangga Veranda. Ternyata nggak cuma menteri-menterinya yang jadi sorotan kemarin. Bagaimana tidak, perasaan menteri yang lain duduknya biasa aja. Emang sih ada yang duduk silang tapi nggak selelntur Pak Jokowi. Ada-ada aja ih si bapak.
Saya sering sekali merasa sangat ngilu kalau melihat orang yang tubuhnya sangat lentur. Adik saya bisa dengan santai dan mudah menekuk-nekukan jarinya ke belakang tanpa rasa sakit atau lagi melihat orang yang mampu memutar telapak tangannya 360 derajat dan itu nggak sakit. Saya melihat orang split saja sudah ngilu.
Kelenturan tubuh Pak Jokowi ini bisa disebut dengan hyperlaxity. Menurut dokter kesehatan olahraga, Michael Triangto, SpKO hyperlaxity itu di mana seseorang memiliki tingkat elastisitas atau kelenturan tubuh yang tinggi. Katanya, Pak Jokowi yang bisa duduk silang seperti itu juga merupakan hyperlaxity.
Hyperlaxity juga merupakan istilah lain dari hypermobility atau hipermobilitas sendi. Katanya orang dengan hyperlaxity itu berbeda dengan orang yang tubuhnya fleksibel. Hyperlaxity, tingkat fleksibelnya lebih tinggi lagi dari pada orang yang fleksibel pada umumnya. Seseorang dengan hyperlaxity bisa menggerakan sendi dengan bebas dan nggak merasakan sakit. Bahkan bisa melebihi range of motion atau bahasa endonesanya rentang gerak. Biasanya kebanyakan yang memiliki hyperlaxity itu anak-anak. Karena waktu usianya masih dini, jaringan ikat pada sendi belum berkembang sepurna. Loh kok Pak Jokowi punya hyperlaxity? Kan beliau bukan bocil alias bocah kecil? Hmm, mungkin keturunan dari keluarganya.
Kalau tubuh mau fleksibel kan biasanya ada latihan atau olah raga yang bisa dicoba. Berbeda dengan hyperlaxity seperti gaya duduk Pak Jokowi, bukan karena latihan atau olah raga. Jadi, bisa dibilang orang yang fleksibel nggak akan bisa jadi hyperlaxity seperti Pak Jokowi karena itu nggak bisa dilatih atau hanya dengan olah raga. Pak Jokowi punya bakat terpendam nih gaes.
Kalau dilihat-lihat waktu Pak Jokowi duduk silang seperti itu, beliau nggak terlihat kesakitan. Raut mukanya juga biasa aja seperti orang yang sudah biasa duduk dengan posisi unik seperti itu. Itu ciri dari hyperlaxity, by the way.
Kalau berdiri aja susah untuk menyilangkan kaki seperti itu, apalagi duduk. Kalau ada yang penasaran dan pengen coba seberapa fleksibel tubuhmu ikutan aja challenge yang dibuat netizen dengan tagar #ChallengeDudukSilang.
Ternyata walau cara duduk Pak Jokowi terlihat sederhana dan sepertinya mudah untuk dipraktekan, ternyata nggak semudah yang dilihat lho. Memang terlihat sederhana sih, tapi siapa sangka kalau dicoba malah berakhir dengan kesakitan. Netizen yang udah pada nyoba dan merasa kesulita menuliskan kesulitan mereka lewat Twitter.
“Engkel gw meronta litanya.”
“Flexibilitas ototnya masih terjaga.”
“Rajin yoga mgkn Pak Jkw.”
“Pak Jokowi ternyata Lufi One Piece.”
“Iyaa baru ngeh kok bapak bisaan yah? Wkwk.”
Kira-kira gitu deh kocaknya cuitan para netizen yang sepertinya nggak bisa dan terheran-heran kenapa bisa Pak Jokowi bisa duduk silang sedemikian rupa. Yaudahlah ya, kalau nggak bisa nggak usah dipaksa juga ntar malah keseleo lagi. (*)
BACA JUGA Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti: Joker Bukan Orang Baik, Stop Bermental Korban! atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.